Panci Masak Prasejarah Ungkap 6.000 Tahun Lalu Manusia Mulai Makan Ikan Sebagai Lauk Makan
Petani yang tiba di pesisir Laut Baltik Utara di Eropa 6.000 tahun lalu mengadopsi pola makan yang berisi campuran ikan dan produk hewan ternak.
Arkeolog mengungkap temuan penting tentang kebiasaan makan dan adaptasi petani awal yang tiba di pantai Baltik sekitar 6.000 tahun lalu.
Panci Masak Prasejarah Ungkap 6.000 Tahun Lalu Manusia Mulai Makan Ikan Sebagai Lauk Makan
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences dan dipimpin oleh para akademisi di University of York bekerja sama dengan British Museum mengungkap temuan penting tentang kebiasaan makan dan adaptasi petani awal yang tiba di pantai Baltik sekitar 6.000 tahun lalu.Penelitian sebelumnya mengenai panci masak prasejarah di berbagai wilayah termasuk Inggris, Spanyol, Prancis, dan Portugal menunjukkan masyarakat kala itu benar-benar berhenti memasak ikan begitu mereka mulai bertani dan memelihara hewan, bahkan di wilayah pesisir.
Berkebalikan dengan temuan di atas, hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkap petani yang tiba di pesisir Laut Baltik Utara di Eropa mengadopsi pola makan yang berisi campuran ikan dan produk hewan ternak.
-
Apa jenis makanan yang dikonsumsi manusia purba? 'Kerak makanan tersebut mengandung sisa jaringan biji-bijian emmer dan bulir barley, juga biji-bijian dari goosefoot putih, tanaman liar seperti gulma dan ruderal (sejenis gulma) serta menghasilkan banyak biji bertepung,' jelas ketua penelitian, Profesor Wiebke Kirleis.
-
Mengapa manusia purba di Zaman Neolitikum memasak dengan berbagai cara? Penelitian ini membuktikan betapa beragam cara manusia purba Holstein Timur mempersiapkan makanan mereka 5.000 tahun lalu.
-
Makanan apa yang dikonsumsi manusia purba? Dikutip dari Greek Reporter, Rabu (1/5), para peneliti meneliti tanda-tanda kimia pada tulang dan gigi tujuh manusia dan beberapa gigi yang terpisah. Tulang dan gigi ini berasal dari sekitar 15.000 tahun lalu dan ditemukan di gua dekat desa Taforalt, Maroko. Orang-orang ini berasal dari kebudayaan Iberomaurusian. Dengan meneliti bentuk-bentuk berbeda dari berbagai elemen seperti karbon, nitrogen, zinc, sulfur, dan strontium pada gigi dan tulang tersebut, para peneliti bisa mengenali jenis tumbuhan dan daging yang mereka konsumsi.
-
Bagaimana cara manusia memakan umbi berpati sejak zaman purba? Manusia telah memakan umbi berpati sejak 170.000 tahun lalu, menurut bukti yang ditemukan di Pegunungan Lembobo di Afrika Selatan.
-
Bagaimana manusia purba memperoleh makanan? Siklus kehidupan manusia purba di zaman dahulu, yaitu dengan cara berburu dan meramu.
-
Kenapa ikan pari penting bagi manusia purba? 'Pertama mungkin kemudahan melacak makhluk yang agak datar. Kedua mungkin nilainya sebagai sumber makanan. Ketiga mungkin memang berpotensi mematikan bagi orang-orang yang biasa berkeliaran di sepanjang pantai dan di muara, jadi itu mungkin menimbulkan rasa takut dan hormat,' jelas Helm.
Penelitian ini menggunakan metode yang sangat canggih, yaitu analisis asam lemak dari pecahan-potongan tembikar kuno yang berasal dari sekitar 4.000 hingga 8.000 tahun yang lalu menggunakan teknik kromatografi gas-spektrometri massa.
Hasil analisis ini mengungkapkan sekitar 50% dari potongan tembikar milik petani awal mengandung residu berbasis ikan, sementara hanya sekitar 5% dari potongan tembikar yang milik pengumpul-pemburu-ikan mengandung jejak produk susu.
Para peneliti menuturkan petani awal mungkin telah mengamati dan berinteraksi erat dengan komunitas pengumpul-pemburu pribumi di wilayah ini.
Dalam hal ini, mereka mungkin telah mengadopsi pola makan campuran yang mencakup ikan serta produk hewan ternak. Ini menunjukkan kerja sama dan interaksi yang erat antara kelompok petani baru dan komunitas lokal yang telah ada.
Profesor Oliver Craig, direktur BioArCh Lab di University of York, mengatakan, "Temuan kami menunjukkan para petani awal pindah ke daerah yang kaya sumber daya air dan menyesuaikan ekonomi dan kebiasaan sehari-hari mereka, seperti pola makan dan praktik memasak, dengan mengamati pengumpul-pemburu-ikan pribumi yang mereka temui.Meskipun ini mungkin tampak seperti strategi yang jelas dan logis, ini sangat berbeda dengan hampir semua situs Neolitik Awal lainnya yang terletak di daerah pantai, di mana kami tidak melihat bukti mereka menggunakan sumber daya laut."
Namun, tetap ada pertanyaan yang belum terjawab tentang mengapa petani di Eropa mengadopsi perubahan besar-besaran menjadi petani. Salah satu kemungkinan adalah mereka melihat gaya hidup baru ini menawarkan sumber daya yang lebih dapat diprediksi.
Sejak awal Revolusi Neolitik, pergeseran ini telah menjadi perubahan definitif dalam cara manusia hidup, dan pertanyaan tentang apa yang terjadi dengan pengumpul-pemburu terakhir di Eropa mungkin akan tetap menjadi misteri.
Profesor Craig menambahkan, “Keberadaan produk susu di dalam wadah pemburu-pengumpul sejak sebelum adanya peternakan tampak luar biasa, namun hal ini dapat dijelaskan oleh pertukaran makanan dan produk yang mudah rusak dengan komunitas peternak, yang terletak mungkin kurang dari 100 kilometer jauhnya.
“Studi kami memberikan gambaran tentang dua kelompok yang berbeda secara budaya dan sosial yang hidup berdampingan tanpa mencampurkan, namun saling bertukar barang. Mungkin produk susu fermentasi seperti mentega ditukar dengan bulu, minyak yang berasal dari mamalia laut, atau madu.”
Studi ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang transisi dari gaya hidup pengumpul-pemburu ke petani di wilayah Baltik dan menunjukkan proses ini mungkin lebih berlangsung gradual daripada perubahan mendadak.