Ada Berapa Banyak Spesies Manusia yang Pernah Hidup di Bumi? Ilmuwan Punya Jawabannya
Ada Berapa Banyak Spesies Manusia yang Pernah Hidup di Bumi? Ilmuwan Punya Jawabannya
Di atas Homo Sapiens, setidaknya ada delapan spesies dari genus kita yang pernah hidup di Bumi.
-
Siapa yang menemukan spesies manusia purba ini? Penemuan ini diumumkan oleh ilmuwan dari Akademi Sains China dan beberapa universitas di China, serta ilmuwan dari Pusat Penelitian Nasional Evolusi Manusia di Spanyol.
-
Bagaimana peneliti menentukan jumlah manusia purba? Mereka memeriksa kapan perubahan genetik muncul pada genom 3.154 individu dari 10 populasi Afrika modern dan 40 populasi non-Afrika modern yang telah diurutkan sebelumnya. Ukuran populasi dan sejarah mempengaruhi akumulasi perubahan genetik ini, dan ilmuwan dapat menganalisisnya untuk menentukan berapa banyak orang yang hidup pada berbagai titik waktu.
-
Data genetik apa yang ditemukan dari manusia purba? Sejauh ini, ini adalah informasi genetik tertua yang pernah ditemukan dari hominid mana pun. Para peneliti mengekstraksi data genetik dari fosil gigi milik spesies manusia purba yang hidup lebih dari 2 juta tahun lalu di Afrika Selatan.
-
Siapa yang menemukan penemuan manusia purba ini? Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Kemajuan Ilmu Pengetahuan ini melibatkan para ahli dari Universitas New York, Universitas Tübingen, dan Museum Nasional di Berlin.
-
Siapa yang meneliti aktivitas manusia purba? Penelitian ini merupakan bagian dari disertasi doktor oleh Grzegorz Wysiadecki, menyelidiki berbagai aktivitas yang mungkin dilakukan manusia purba yang kemudian berkontribusi pada pengetahuan anatomi.
-
Dimana manusia purba tinggal? Dari bukti arkeologis yang ditemukan, gua yang mereka huni dijadikan tempat tinggal dan pemakaman.
Ada Berapa Banyak Spesies Manusia yang Pernah Hidup di Bumi? Ilmuwan Punya Jawabannya
Di atas Homo Sapiens, setidaknya ada delapan spesies dari genus kita yang pernah hidup di Bumi: Homo habilis, Homo habilis, Homo rudolfensis, Homo erectus, Homo antecessor, Homo heidelbergensis, Homo naledi, Homo floresiensis, dan Homo neanderthalensis (Neanderthals).
Belum lagi kita menyebut Denisovans yang kemungkinan adalah spesies berbeda atau subspesies dari kita.
Dilansir laman IFL Science, semua hewan itu (termasuk kita) berasal dari genus Homo, yang merupakan bahasa latin dari "human" atau manusia. Anggota dari keluarga Homo disebut hominin. Sementara hominid adalah bentuk manusia modern dan kera besar seperti simpanse, bonobo, gorila, dan orangutan.
Anggota genus Homo semuanya adalah kerabat dekat manusia modern. Dalam genus yang sama seperti kita juga ada harimau, singa, jaguar, dan macan tutul dari genus Panthera.
Dari seluruh spesies itu semua kini sudah punah kecuali Homo sapien. Namun pernah ada masanya Bumi dihuni oleh sejumlah spesies manusia sekaligus. Spesies kita bahkan berkembang biak dengan beberapa dari mereka.
Perlu diingat, tak satu pun dari spesies itu berevolusi secara langsung ke bentuk yang lain secara linear. H. erectus tidak sekonyong-konyong berubah menjadi H. sapiens dalam sehari.
Jika evolusi terjadi sesederhana itu makan pohon keluarga manusia akan kacau, saling berkelindan, dan rumit--selain itu juga ada celah kekosongan karena tersebarnya catatan temuan fosil.
Anggota paling awal dari genus Homo adalah Homo habilis yang berevolusi lebih dari 2,4 juta tahun lalu. Fosil dari spesies ini ditemukan di daerah yang kini adalah Tanzania, Kenya, Ethiopia, dan Afrika Selatan, menandakan mereka dulu pernah hidup di kawasan timur dan selatan Afrika.
H. habilis adalah karakter penting dalam sejarah evolusi hominin karena otak mereka lebih besar dibanding kera lainnya sehingga menunjukkan perkembangan perilaku yang cukup kompleks. Spesies ini cukup ahli dalam membuat perkakas batu.
Sebagian besar ahli meyakini H.habilis berdiri di atas dua kaki dan berjalan tegak meski masih lebih mirip kerabat kera dibanding manusia. Setelah kemunculan spesies ini, evolusi manusia semakin cepat untuk alasan yang belum diketahui.
Homo rudolfensis
Sisa-sisa dari spesies ini ditemukan ada 1972 di sepanjang Danau Turkana di Rudolf Timur, Kenya. Spesies ini hidup antara 2,4 juta hingga 1,8 tahun lalu, di saat H. habilis juga masih mendiami sebagian wilayah Afrika.
H. rudolfensis relatif mirip dengan H. habilis meski bukti fossil memperlihatkan mereka punya ukuran kepala lebih besar. Kemiripan ini memicu perdebatan di antara para ahli tentang klasifikasi dan hubungan evolusi dari hominin-hominin awal itu.
H. erectus
H. erectus termasuk hominin paling sukses yang pernah hidup. Mereka tidak diragukan lagi hominin yang paling panjang umurnya dengan sejumlah bukti yang menyatakan spesies ini hidup sekitar 1,89 juta hingga 110.000 tahun lalu--artinya selama hampir 2 juta tahun, dibanding manusia modern yang baru ada selama 200.000-300.000 tahun.
H.erectus adalah hominin pertama yang bermigrasi keluar dari Afrika. Kelebihan ini membuat H. erectus memiliki kontribusi geografis lebih luas dengan fosilnya yang ditemukan di Afrika, Asia, dan Eropa. Selain itu ada bukti terbaru yang menyebut H. erectus adalah spesies pertama yang menguasai api.
Sisa-sisa fosil H. erectus memperlihatkan mereka adalah spesies yang bervariasi. Tidak heran karena mereka memiliki penyebaran geografis yang cukup luas. Spesimen yang ditemukan memperlihatkan spesies ini memiliki tubuh mirip manusia, seperti kaki yang lebih panjang ketimbang tangan dibanding panjang tubuhnya.
Homo antecessor
Homo antecessor hidup sekitar 800.000-1,2 juta tahun lalu di Eropa.
Setelah pertama kali ditemukan sisa-sisa spesies mereka di Gua Gran Dolina, Spanyol pada 1994, ahli menyebut mereka sebagai nenek moyang bersama dari manusia modern dan Neanderthal.
Spesies ini kemungkinan adalah cabang dari hominin yang terbentuk beberapa saat sebelum manusia modern dan Neanderthal berpisah.
Homo heidelbergensis
Dari sejumlah temuan fosil, H. heidelbergensis diperkirakan hidup antara 700.000-200.000 tahun lalu di Afrika, Eropa, dan kemungkinan Asia.
Spesies ini memiliki tampilan campuran dari sejumlah sosok hominin awal, seperti Homo erectus dan kemudian Homo sapiens.
Homo naledi
Spesies ini pertama kali ditemukan pada 2013 di Gua Rising Star, Cradle of Humankind, Afrika Selatan.
Penelitian awal menyiratkan H.naledi hidup jutaan tahun lalu dengan ukuran otak yang relatif kecil. Namun hasil penanggalan karbon mengungkap mereka tumpang tindih dengan Homo sapiens, sekitar 250.000 tahun lalu.
Homo floresiensis
Spesies ini termasuk hominin yang paling unik. Dijuluki the Hobbit, spesies ini hanya berukuran tinggi 1 meter dan memiliki otak kecil.
Spesies ini hidup di Flores, Indonesia sekitar 100.000 hingga 50.000 tahun lalu sampai akhirnya manusia modern muncul di sana.
Sejumlah antropolog berspekulasi H. floresiensis masih hidup di Flores.