Arkeolog Temukan Sandal Prajurit Romawi Berusia 2.000 Tahun, Desainnya Bikin Salah Fokus
Sandal ini ditemukan di dekat benteng militer kuno.
Sandal ini ditemukan di dekat benteng militer kuno.
-
Bagaimana sandal Romawi ditemukan? Ketika para arkeolog turun ke dasar sumur, mereka menemukan sandal pasir yang telah hilang selama dua milenium.
-
Siapa yang menemukan sandal Romawi? Sandal Romawi yang masih utuh, milik seorang pria Romawi sekitar 2.000 tahun yang lalu, ditemukan selama penggalian arkeologi di Lucus Asturum (sekarang Lugo de Llanera di Asturias, utara Spanyol).
-
Dimana ditemukannya sandal Romawi? Sandal Romawi yang masih utuh, milik seorang pria Romawi sekitar 2.000 tahun yang lalu, ditemukan selama penggalian arkeologi di Lucus Asturum (sekarang Lugo de Llanera di Asturias, utara Spanyol).
-
Dimana sandal Romawi ditemukan? Sandal ini diyakini milik seorang pria yang berusaha membersihkan sumur tersebut pada zaman Romawi.
-
Kapan sandal Romawi ditemukan? Sandal Romawi yang masih utuh, milik seorang pria Romawi sekitar 2.000 tahun yang lalu, ditemukan selama penggalian arkeologi di Lucus Asturum (sekarang Lugo de Llanera di Asturias, utara Spanyol).
-
Bagaimana sandal kuno itu ditemukan? Benda menakjubkan ini ditemukan selama penggalian proyek Marmaray, terowongan jalur kereta api bawah laut yang menghubungkan sisi Asia dan Eropa Istanbul di bawah selat Bosporus.
Arkeolog Temukan Sandal Prajurit Romawi Berusia 2.000 Tahun, Desainnya Bikin Salah Fokus
Para arkeolog menggunakan sinar-X untuk menganalisis sisa-sisa sandal yang ditemukan di dekat benteng Romawi di Bavaria.
Dilansir LiveScience, Senin (24/6), sisa-sisa sandal Romawi yang berusia sekitar 2.000 tahun ini ditemukan oleh peneliti di dekat benteng militer kuno, Jerman.
Para peneliti menemukan alas kaki bergaya militer tersebut saat melakukan penggalian di pemukiman sipil di pinggiran benteng militer Romawi di dekat Oberstimm, sebuah kota di negara bagian Bavaria. Pemukiman tersebut diperkirakan dihuni manusia antara tahun 60 dan 130 Masehi, menurut pernyataan dari Kantor Negara Bagian Bavaria untuk Pelestarian Monumen (BLfD).
Dari hasil analisis oleh para peneliti dengan menggunakan sinar-X, yang tersisa dari sepatu kulit itu hanya solnya dan beberapa "paku yang terawat dengan baik."
Hasil sinar-X mengungkapkan bahwa sepatu itu adalah jenis caliga, sandal berpaku berat dan merupakan bagian dari seragam yang dikeluarkan untuk tentara legiun Romawi dan pasukan pembantu. Menurut perkiraan peneliti, sepatu itu dipakai saat pemiliknya berbaris, dengan paku-paku yang memberikan daya cengkeram. Caligae melindungi kaki dari lecet dan kondisi seperti kaki parit, menurut Museum Trimontium di Skotlandia.
Kaisar Romawi ketiga, mendapat julukan Caligula atau "sepatu bot kecil", sebagai anak laki-laki dari tentara ayahnya.
Penggunaan sendal ini menuju puncaknya pada akhir abad pertama Masehi, saat tentara Romawi mulai beralih dari penggunaan sandal ini ke sepatu bot tertutup yang dikenal sebagai calcei, menurut museum.
"Sebutan caligae terutama dipakai oleh tentara Romawi selama Kekaisaran Romawi," kata Amira Adaileh, seorang konsultan di BLfD, dalam sebuah pernyataan. "Penemuan ini memperjelas bahwa praktik, gaya hidup, dan pakaian yang dibawa oleh orang Romawi ke Bavaria diadopsi oleh masyarakat setempat," sambungnya.
Selain sandal, para arkeolog juga menemukan sisa-sisa makanan, tembikar, sabit, dan komponen-komponen kostum" di lokasi pemukiman, menurut pernyataan tersebut.
"Temuan mengejutkan seperti sol sepatu dari Oberstimm memperjelas lagi dan lagi bahwa informasi berharga dikumpulkan, bahkan setelah penggalian arkeologi selesai," kata Mathias Pfeil, kurator jenderal di BLfD, dalam pernyataan itu.