Ilmuwan Dibuat Bingung Ada Batuan Super Besar yang “Hidup” di Dasar Samudera Pasifik, Ternyata ini Penyebabnya
Batuan ini sempat menjadi tanda tanya besar para ilmuwan.
Batuan ini sempat menjadi tanda tanya besar para ilmuwan.
Ilmuwan Dibuat Bingung Ada Batuan Super Besar yang “Hidup” di Dasar Samudera Pasifik, Ternyata ini Penyebabnya
Sebuah superstruktur besar dari batuan beku yang bersembunyi di bawah permukaan Samudera Pasifik, sebelah timur Kepulauan Solomon, telah lama membingungkan para ilmuwan.
Struktur yang dijuluki Melanesian Border Plateau yang membentang di area seluas 1.000 kali 200 mil ini diduga terbentuk sekitar 100 juta tahun lalu. Menariknya, area ini masih terus berkembang hingga saat ini.
-
Kenapa fosil reptil laut ini membingungkan peneliti? Kebingungan ini terjadi karena fosil tersebut ditemukan dalam keadaan berantakan dengan kerangka yang tersebar di seluruh batuan tempat fosil tersebut diawetkan dan tidak tersusun dengan cara yang terorganisir secara anatomis.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di laut dalam? Tepat setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat pada 6 Januari 2023, di Lautan Selatan sekitar 1.100 kilometer di selatan Argentina, kamera bawah air Matthew Mulrennan menangkap penampakan yang tidak biasa. Di sana, 176 meter di bawah kapalnya, seekor cumi-cumi tunggal bergerak menembus air yang sangat dingin. Dengan tentakel merah terang yang terentang, tubuh tembus pandang, dan cahaya bioluminesen biru yang samar, cumi-cumi sepanjang 12 sentimeter ini berpotensi menjadi cumi-cumi pertama yang pernah terekam di lingkungan alaminya.
-
Di mana batuan jumbo itu ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Apa yang membuat peneliti yakin bahwa pulau tersebut ada? Penelitian baru yang dilakukan tim menemukan, mineral unik yang ada di tanah liat itu hanya mungkin tercipta melalui pelapukan dalam kondisi tropis. Penemuan ini menambah serangkaian temuan yang menunjukkan bahwa wilayah lautan tertentu, yang terletak 1.200 kilometer dari pantai Brasil, mungkin merupakan sebuah pulau di masa lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh profesor Loeb di dasar Samudra Pasifik? Kata Loeb, penemuan pertama di dunia ini berpotensi menjadi salah satu penemuan paling signifikan dan menarik yang pernah ditemukan.
-
Mengapa lubang di dasar Laut Utara dianggap misterius? Bopeng misterius ini ditemukan pada tahun 2010-an, dan sebelumnya diduga disebabkan oleh gas metana yang keluar dari bawah permukaan.
Tapi sekarang, seperti yang dilaporkan Live Science, para peneliti pelan-pelan telah mengetahui bagaimana dataran tinggi tersebut terbentuk. Diduga awalnya terbentuk selama periode Cretaceous, masa yang ditandai oleh aktivitas vulkanik yang masih kurang dipahami.
Sebuah makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters menunjukkan bahwa dataran tinggi tersebut bukan hanya disebabkan oleh satu peristiwa saja.Ada empat peristiwa vulkanisme yang berbeda. Hal ini membuatnya sangat berbeda dari bangunan besar lainnya.
Dan dampak yang ditimbulkan oleh kejadian ini terhadap planet bumi bisa sangat menghancurkan – bahkan ada yang dikaitkan dengan perubahan iklim drastis yang memicu peristiwa kepunahan massal.
Namun hal tersebut mungkin tidak terjadi di Melanesian Border Plateau, karena lapisan batuan bekunya tampaknya telah terbentuk dalam jangka waktu yang lama.
“Ada beberapa fitur di cekungan Pasifik di mana para ilmuwan hanya memiliki satu sampel, dan ini tampak seperti peristiwa tunggal yang sangat besar,” kata penulis utama dan ahli geosains Universitas Nevada, Las Vegas, Kevin Konrad, kepada Live Science.
“Kadang-kadang ketika kami mengambil sampel fitur-fitur ini secara mendetail, kami menyadari bahwa fitur-fitur tersebut sebenarnya dibangun dalam beberapa tahap selama puluhan juta tahun dan tidak akan menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan,” tambah dia.
Dengan mempelajari kimia batuan yang diambil dari sekitar kawasan tersebut selama dekade terakhir, Konrad dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa dataran tinggi tersebut pertama kali terbentuk sekitar 120 juta tahun yang lalu, mengalami beberapa perubahan saat melayang di atas titik panas di mantel bumi dan membentuk rantai.