Ilmuwan ini Bikin Geger sebut Bumi Hanya Punya 6 Benua Bukan 7
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Amerika Utara dan Eropa mungkin masih terhubung sebagai satu benua. Benarkah?

Pemahaman lama tentang Bumi yang memiliki tujuh benua mungkin perlu direvisi. Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Gondwana Research mengungkap bahwa Bumi sebenarnya hanya memiliki enam benua. Temuan ini didasarkan pada penelitian geologis yang mendalam tentang pergerakan lempeng tektonik dan evolusi massa daratan.
Eropa dan Amerika Utara Masih Terhubung?
Menurut Dr. Jordan Phethean dari Universitas Derby, Amerika Utara dan Eropa mungkin belum benar-benar terpisah seperti yang selama ini diyakini. I
Mengutip Indy100, Jumat (24/1), Ia menjelaskan bahwa lempeng tektonik Amerika Utara dan Eurasia masih dalam proses peregangan, bukan sepenuhnya terpisah. Ini berarti, kedua wilayah tersebut dapat dianggap sebagai satu benua besar.
Penelitian ini berfokus pada Islandia, yang selama ini dipahami sebagai pulau vulkanik yang terbentuk sekitar 60 juta tahun lalu akibat patahan di tengah Samudra Atlantik.
Namun, analisis Phethean menunjukkan bahwa Islandia, bersama Greenland Iceland Faroes Ridge (GIFR), sebenarnya terdiri dari fragmen geologi yang berasal dari lempeng Amerika Utara dan Eropa.
Penemuan yang Mengejutkan
Para ilmuwan menciptakan istilah baru, Rifted Oceanic Magmatic Plateau (ROMP), untuk mendeskripsikan struktur geologi ini. Phethean menyebut penemuan ini sebagai setara dengan menemukan "Kota Atlantis yang Hilang". Penelitian ini mengungkap "fragmen benua yang hilang" yang tersembunyi di bawah laut dan aliran lava tebal.
Dukungan dari Afrika
Peneliti juga menemukan kesamaan mencolok antara Islandia dan wilayah vulkanik Afar di Afrika. Jika terbukti, ini dapat memperkuat klaim bahwa Eropa dan Amerika Utara masih saling terhubung melalui kerak benua purba.
Meskipun kontroversial, Phethean menekankan bahwa hasil penelitian ini didasarkan pada analisis mendalam. Timnya akan melanjutkan pengujian terhadap batuan vulkanik Islandia dan menggunakan simulasi komputer untuk memperkuat teori mereka. Penelitian ini juga diharapkan membantu memprediksi bentuk masa depan Bumi dan mengidentifikasi sumber daya yang bernilai.
Penemuan Mikro-Benua Tersembunyi
Sebelumnya, Phethean juga menemukan mikro-benua purba antara Kanada dan Greenland. Massa daratan ini, sebesar wilayah Inggris, terletak di bawah Selat Davis, memberikan wawasan lebih jauh tentang fenomena pergeseran lempeng dan formasi benua.
Penelitian ini tidak hanya mengubah cara kita memahami sejarah geologi Bumi, tetapi juga memberikan pandangan baru tentang bagaimana benua mungkin berkembang di masa depan.