NASA Bikin Animasi Perubahan Medan Magnet Bumi 41.000 Tahun Lalu, Kutub Bumi Alami Pergeseran
Selain menggambarkan pergerakan garis medan magnet, tim tersebut juga menghasilkan berbagai lanskap suara.
Badan Antariksa dan Ruang Angkasa Nasional (NASA) baru saja merilis sebuah animasi yang memungkinkan kita untuk mendengarkan 'visualisasi suara' dari medan magnet Bumi yang terganggu pada saat peristiwa Laschamp. Animasi ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Antariksa Eropa (ESA).
Dilansir IFL Science, Senin (21/10/2024), peristiwa Laschamp terjadi sekitar 41 ribu tahun yang lalu. Dengan menganalisis magnetisasi inti sedimen yang diambil dari periode tersebut, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi medan magnet mengalami perubahan yang signifikan selama waktu itu.
-
Kenapa kutub magnet Bumi berpindah? Pergerakan Medan Magnet Magnet Bumi punya 2 jenis medan, di mana masing-masingnya memiliki pergerakan yang berbeda, seperti rotasi dan penghantar layaknya magnet mainan yaitu utara dan selatan.
-
Kapan kutub Utara magnet Bumi mulai bergeser? Setelah diteliti ternyata lokasi kutub Utara telah berpindah sekitar 965 kilometer (600 mil), sejak tahun 1831.
-
Apa dampak dari perubahan medan magnet Bumi? Jika medan magnet berubah posisi maka fungsinya sebagai gelembung pelindung Bumi akan terganggu. Hal ini terjadi karena Magnetosfer berkaitan dengan angin matahari yang merupakan aliran gas. Mengutip penjelasan dari Science Alert, Kamis, (30/11), Magnetosfer juga bekerjasama dengan ionosfer untuk melindungi Bumi dari lontaran massa kronal yang dapat menyebabkan badai geomagnetik di Bumi.
-
Kapan perubahan orbit Bumi terjadi? Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters, jarak yang relatif dekat dari sebuah bintang pada 56 juta tahun yang lalu menyebabkan suhu bumi meningkat delapan derajat celcius.
-
Apa dampak dari pembalikan medan magnet Bumi? Dengan proses seperti itu, ada saat-saat ketika Bumi pada dasarnya tidak memiliki medan magnet, bahkan hingga berabad-abad. Hal tersebut merupakan sesuatu yang berbahaya bagi bumi. Tanpa adanya medan magnet yang melindungi, laju mutasi sel-sel hidup dapat meningkat karena adanya radiasi yang hebat. Hasilnya, hewan-hewan bisa terkena kanker.
-
Apa yang terjadi pada medan magnet bumi 591 juta tahun lalu? Sekitar 591 juta tahun lalu medan magnet Bumi hampir menghilang. Sebuah studi baru menunjukkan peristiwa ini menjadi pemicu munculnya makhluk aneh masa di lampau dan penting bagi perkembangan bentuk kehidupan yang kompleks.
Peristiwa ini menjadi fokus penelitian para ilmuwan dari Technical University of Denmark dan GFZ German Research Centre for Geosciences, yang berusaha mengubahnya menjadi pengalaman audio dan visual. Dengan memanfaatkan data dari misi Swarm milik ESA dan sumber lainnya, tim peneliti ini menciptakan visualisasi yang menggambarkan medan magnet Bumi selama peristiwa Laschamp.
Selain melakukan pemetaan pergerakan garis medan magnet, mereka juga menciptakan lanskap suara yang dihasilkan dari berbagai suara alam, seperti bunyi batu jatuh dan suara kayu yang berderit.
Peristiwa Laschamp adalah fenomena geomagnetik yang terjadi sekitar 41.000 tahun yang lalu, di mana kutub magnet Bumi mengalami pembalikan. Fenomena ini mengakibatkan gangguan pada pola medan magnet dan dapat mempengaruhi iklim serta kehidupan di Bumi. Penelitian tentang peristiwa ini memberikan wawasan berharga mengenai sejarah geomagnetik dan dampaknya terhadap lingkungan
Pergeseran Kutub Magnet
Peristiwa Laschamp adalah salah satu dari sekian banyak pembalikan medan magnet yang telah terjadi dalam sejarah planet kita. Dalam periode ini, para ilmuwan mencatat adanya perubahan yang signifikan pada medan magnet Bumi, termasuk pergerakan garis-garis medan magnet yang dapat berdampak pada navigasi dan kehidupan di Bumi.
Meskipun manusia mungkin tidak terlalu memperhatikan keberadaan medan magnet ini, sebenarnya magnetosfer berfungsi melindungi permukaan Bumi dari partikel bermuatan yang berasal dari matahari dan kadang-kadang menciptakan aurora yang menakjubkan. Namun, kekuatan medan magnet Bumi tidak sekuat yang diperkirakan.
Menurut NASA, medan magnet telah mengalami penurunan sekitar 9 persen dari rata-rata global dalam dua abad terakhir. Sejak penemuan kutub utara magnet oleh Sir James Clark Ross, seorang perwira Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan penjelajah kutub, pada tahun 1831, posisi kutub tersebut telah bergeser ke arah utara-barat laut lebih dari 1.100 kilometer.
Kecepatan pergeseran ini juga meningkat, dari sekitar 16 kilometer per tahun menjadi sekitar 55 kilometer per tahun. Proses pembalikan kutub magnet bisa terjadi dalam rentang waktu ratusan hingga ribuan tahun dan dapat berlangsung secara acak, dengan interval yang bervariasi antara 10 ribu hingga lebih dari 50 juta tahun. Pembalikan kutub magnet yang terakhir kali berlangsung secara berkelanjutan terjadi sekitar 780 ribu tahun yang lalu.
Ancaman Dampak Berbahaya
Dalam laporan terbaru, Daniel Baker, Direktur Laboratory for Atmospheric and Space Physics di University of Colorado, mengungkapkan adanya indikasi kutub Bumi mungkin akan berbalik. Menurut Baker, pergeseran kutub ini dapat menyebabkan beberapa wilayah di Bumi menjadi tidak layak huni dan dapat merusak infrastruktur jaringan listrik.
Satelit Swarm milik Badan Antariksa Eropa (ESA) yang bertugas memantau medan magnet Bumi menunjukkan adanya potensi terbaliknya medan magnet. Satelit ini memberikan kesempatan kepada para peneliti untuk mempelajari perubahan yang terjadi di inti Bumi, tempat di mana medan magnet dihasilkan.
Hasil pengamatan menunjukkan, besi cair dan nikel yang ada di inti Bumi sedang memancarkan energi di dekat lokasi medan magnet terbentuk. Meskipun para ilmuwan belum mengetahui penyebab pasti dari fenomena ini, mereka mendeskripsikannya sebagai "aktivitas yang bergejolak" (restless activity) yang menunjukkan bahwa medan magnet Bumi sedang bersiap untuk berbalik. Jika pergeseran ini benar-benar terjadi, kita akan menghadapi risiko terpapar angin surya yang dapat merusak lapisan ozon.
Ini dapat berujung pada kerusakan jaringan listrik, perubahan iklim yang drastis, dan peningkatan jumlah kasus kanker akibat paparan radiasi. Bahkan, sebuah studi dari Denmark menyatakan bahwa pemanasan global mungkin lebih berkaitan langsung dengan perubahan medan magnet daripada emisi karbon dioksida. Para peneliti memperkirakan setelah kutub Bumi berbalik, sekitar seratus ribu orang akan meninggal setiap tahunnya karena meningkatnya tingkat radiasi dari luar angkasa.
Meskipun ada kemungkinan terjadinya pergeseran kutub, kekuatan medan magnet Bumi yang melemah bervariasi. NASA juga menegaskan, tidak ada tanda-tanda medan magnet akan sepenuhnya hilang. Penting untuk dicatat, proses berbaliknya kutub magnetik Bumi memerlukan waktu ribuan tahun, dan proses ini tidak dapat dianggap sebagai penyebab langsung dari semua perubahan cuaca yang ekstrem dan aktivitas seismik. Menurut NASA, satu-satunya dampak dari pergeseran kutub adalah perubahan arah kutub, yang mengharuskan alat penunjuk arah seperti kompas untuk disesuaikan.