Ilmuwan Ungkap Magnet Bumi Hampir Terbalik, Begini Dampaknya Bagi Kehidupan
Jika poros Bumi bergeser, lebih berbahaya lagi apabila magnet Bumi yang terbalik.
Jika poros Bumi bergeser, lebih berbahaya lagi apabila magnet Bumi yang terbalik.
Ilmuwan Ungkap Magnet Bumi Hampir Terbalik, Begini Dampaknya Bagi Kehidupan
Medan magnet Bumi berperan besar dalam keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, keberadaan dan kondisinya sangat mempengaruhi.
Namun, bagaimana jika nyatanya medan magnet ini tiba-tiba berubah posisi, akankah hal ini berakibat fatal bagi kehidupan manusia?
-
Apa dampak dari pembalikan medan magnet Bumi? Dengan proses seperti itu, ada saat-saat ketika Bumi pada dasarnya tidak memiliki medan magnet, bahkan hingga berabad-abad. Hal tersebut merupakan sesuatu yang berbahaya bagi bumi. Tanpa adanya medan magnet yang melindungi, laju mutasi sel-sel hidup dapat meningkat karena adanya radiasi yang hebat. Hasilnya, hewan-hewan bisa terkena kanker.
-
Apa dampak badai magnet ke Bumi? Secara umum, fenomena badai magnet bisa menimbulkan gangguan jaringan televisi, komunikasi, sistem navigasi, dan gangguan operasi satelit seperti GPS.
-
Mengapa medan magnet Bumi penting bagi Bumi? Meskipun manusia mungkin tidak terlalu memperhatikan keberadaan medan magnet ini, sebenarnya magnetosfer berfungsi melindungi permukaan Bumi dari partikel bermuatan yang berasal dari matahari dan kadang-kadang menciptakan aurora yang menakjubkan.
-
Mengapa medan magnet bumi penting bagi kehidupan di bumi? Medan magnet Bumi berfungsi sebagai perisai di sekeliling Bumi yang melindungi Bumi dari radiasi matahari yang berbahaya, angin kencang, sinar kosmik, dan perubahan temperatur yang ekstrim.
-
Bagaimana proses pembalikan kutub magnet Bumi? Proses pembalikan kutub magnet bisa terjadi dalam rentang waktu ratusan hingga ribuan tahun dan dapat berlangsung secara acak, dengan interval yang bervariasi antara 10 ribu hingga lebih dari 50 juta tahun.
-
Bagaimana medan magnet bumi melindungi bumi? Secara umum, medan magnet bersifat melindungi. Jika kita tidak memiliki medan magnet di awal terbentuknya Bumi, maka air akan tersingkir dari planet ini oleh angin matahari (aliran partikel berenergi yang mengalir dari matahari menuju Bumi).
Para ilmuwan telah mempelajari dan mengawasi keberadaan kutub magnet selama berabad-abad, dan mengetahui bahwa kutub-kutub tersebut memperlihatkan adanya perubahan geometri pada medannya.
Hal tersebut kemudian dijelaskan oleh seorang fisikawan yang ahli dalam meneliti interaksi antara planet dan Luar Angkasa.
Ia menjelaskan bahwa sedikit pergerakan pada kutub magnet utara bukanlah masalah besar. Melainkan, yang menjadi permasalahan adalah jika kutub tersebut terbalik. Sebab, akan mempengaruhi iklim dan teknologi yang ada di Bumi.
Pergerakan Medan Magnet
Magnet Bumi punya 2 jenis medan, di mana masing-masingnya memiliki pergerakan yang berbeda, seperti rotasi dan penghantar layaknya magnet mainan yaitu utara dan selatan.
Jika terjadi perubahan sedikit saja pada medan magnet, maka akan menyebabkan perubahan dalam skala besar seiring dengan berjalannya waktu, dan berpotensi terjadi pembalikan arah medan dari selatan ke utara dan sebaliknya.
Medan Magnet Sebagai Pelindung Bumi
Jika medan magnet berubah posisi maka fungsinya sebagai gelembung pelindung Bumi akan terganggu. Hal ini terjadi karena Magnetosfer berkaitan dengan angin matahari yang merupakan aliran gas.
Mengutip penjelasan dari Science Alert, Kamis, (30/11), Magnetosfer juga bekerjasama dengan ionosfer untuk melindungi Bumi dari lontaran massa kronal yang dapat menyebabkan badai geomagnetik di Bumi.
Jika badai geomagnetik terjadi di Bumi karena Magnetosfer terbalik, maka akan menimbulkan radiasi yang dapat membahayakan satelit, astronot, serta merusak sistem konduksi besar seperti pipa dan aliran listrik.
Medan Magnet Bergeser Ratusan Kilometer
Sejak diketahui medan magnet bergeser perlahan, para ilmuwan kemudian kembali meneliti keberadaannya dari posisi awal hingga saat ini.
Setelah diteliti ternyata lokasi kutub Utara telah berpindah sekitar 965 kilometer (600 mil), sejak tahun 1831. Perubahan ini melibatkan kecepatan migrasi dari 10 mil per tahun, menjadi 34 mil per tahun.Percepatan tersebut menjadi sebuah hipotesis bahwa keberadaan medan magnet akan berubah.
Namun, ilmuwan belum memastikan secara pasti. Sebab, data yang mereka miliki masih kurang dari usia 200 tahun.
Meskipun menurut manusia perhitungan ini tergolong dalam waktunya lama, tetapi menurut perhitungan geologi ini merupakan waktu yang cepat.
Kendati begitu, ilmuwan sampai saat ini belum dapat memastikan kapan peristiwa pembalikan medan magnet terjadi. Namun, dampak dari peristiwa ini sudah mereka peringatkan bahwa perubahan medan magnet akan mempengaruhi banyak hal, salah satunya juga dapat berpotensi mengubah konsentrasi ozon di atmosfer.