Ilmuwan Temukan Banyak Fosil Tanaman Purba di Hutan Berusia 53 Juta Tahun, Ada Pohon Pinus Super Langka
Ditemukan juga spesies tanaman baru selama penggalian di hutan purba ini.
Seorang ilmuwan menemukan sejumlah fosil tanaman purba dan spesies tanaman baru saat melakukan penggalian di hutan purba, dekat Strahan di Tasmania barat, Australia. Fosil tersebut ditemukan selama penggalian tahun 2020 yang dipimpin oleh Dr. Miriam Slodownik, lulusan baru dari Universitas Adelaide.
Kepada Fox News Digital, Slowdonik menyampaikan, tujuan dari penggalian ini adalah untuk “memahami ekosistem kuno Tasmania."
-
Di mana fosil pohon purba itu ditemukan? Seorang pemburu fosil menemukan fosil bersisik aneh dan misterius saat berjalan-jalan di sungai di Birmingham, Alabama, Amerika Serikat.
-
Dimana fosil buah pinus ditemukan? Seorang pemandu turis di Isle of Wight, Inggris, menemukan sebuah batu berbentuk oval yang cukup unik di pinggir pantai resor Shanklin.
-
Siapa yang menemukan fosil buah pinus? Seorang pemandu turis di Isle of Wight, Inggris, menemukan sebuah batu berbentuk oval yang cukup unik di pinggir pantai resor Shanklin.
-
Kapan fosil buah pinus itu ditemukan? Fosil tersebut ditemukan di pekan pertama Januari.
-
Kenapa fosil buah pinus itu sangat langka? Jacobs yang juga ahli paleontologi dan salah satu pemilik Wight Coast Fossils mengatakan, fosil buah pinus dari zaman itu sangat langka. Bahkan hal yang sangat mengejutkan menemukan fosil yang masih sangat utuh.
-
Dimana hutan purba ini ditemukan? Arkeolog di Yunani menemukan hutan purba baru yang telah membatu di daerah Kerasia, utara Evia.
Penelitian Slodownik dipublikasikan dalam American Journal of Botany pada 27 Agustus 2024.
“Saya selalu terpesona oleh gagasan bahwa wilayah dekat kutub, wilayah yang kita kaitkan dengan suhu dingin dan es ekstrem, dulunya tertutup hutan lebat,” jelasnya, dikutip dari laman Fox News, Senin (9/9).
“Untuk mempelajari hal ini, saya mencari tempat di mana kita dapat menemukan batuan yang terbentuk pada waktu dan tempat yang tepat," lanjutnya.
“Tasmania ternyata menjadi lokasi yang sempurna, bukan hanya karena mudah diakses (berbeda dengan Antartika yang jauh lebih sulit dijangkau) namun juga karena penelitian sebelumnya sudah mengindikasikan adanya fosil."
Ekosistem Purbakala
Slodownik menambahkan, fosil tersebut sebelumnya ditemukan selama penggalian tahun 2003 yang dilakukan oleh Universitas Tasmania yang dipimpin oleh Profesor Gregory Jordan.
Tujuan untuk memahami ekosistem purbakala telah jauh terlampaui dengan ditemukannya spesies tumbuhan baru dalam prosesnya.
“Kami tidak menyangka akan menemukan spesies baru,” kata Slodownik.
Fosil tumbuhan yang ditemukan di antaranya kerabat tumbuhan hidup seperti Araucaria, kerabat pinus Wollemi yang merupakan tumbuhan purba dan sangat langka di mana hanya terdapat kurang dari 100 pohon dewasa saat ini.
Universitas Adelaide menyampaikan dalam rilisnya, hutan di mana fosil tumbuhan ini ditemukan berusia 53 juta tahun. Slodownik mengatakan, wilayah ini dulunya tertutup vegetasi yang lebat.
"Pada masa itu, Tasmania terletak di lingkaran kutub dan masih terhubung dengan Antartika yang berfungsi sebagai jembatan darat ke Amerika Selatan. Karena hubungan ini, banyak fosil tanaman yang kami temukan di Tasmania sangat mirip dengan fosil tanaman berumur sama yang ditemukan di Amerika Selatan," jelas Slodownik.
“Secara keseluruhan, fosil-fosil ini memberi kita gambaran menarik tentang bagaimana iklim bumi dan benua telah berubah secara dramatis selama jutaan tahun,” pungkasnya.