Fosil Hutan Purba Berusia 40.000 Tahun Muncul Usai Badai Menerjang, Bentuknya Seperti Gurita
Temuan ini memberikan informasi berharga pentingnya keberadaan hutan ini bagi suku Aborigin.
Sebuah hutan purba baru saja muncul akibat badai di tepi Pantai Badger di Taman Nasional Narawntapu, Tasmania, Australia. Kemunculan hutan purba itu diabadikan dalam unggahan foto di Facebook dan Instagram milik Dinas Taman dan Satwa Liar Tasmania (PWS).
Kemunculan hutan purba ini memicu banyak perdebatan tentang asal usul pohon, jenis pohon, bahkan kelas fosil apa yang pohon itu miliki.
-
Dimana fosil gurita ini ditemukan? Fosil ini ditemukan dalam formasi batu kapur Bear Gulch di Montana, Amerika Serikat, kawasan yang dahulu merupakan teluk laut dan dikenal dengan pelestariannya yang luar biasa sejak zaman Karbon.
-
Kapan fosil gurita ini hidup? Mereka terkejut mengetahui makhluk laut ini tidak hanya ada sekitar 330 juta tahun yang lalu—sebelum era dinosaurus—tetapi juga memiliki sepuluh kaki.
-
Hewan purba apa yang ditemukan di Australia? Para ilmuwan menemukan makhluk aneh yang dijuluki 'echidnapus', yang mereka yakini hidup di Australia pada zaman prasejarah.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Di mana fosil hewan purba itu ditemukan? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China.
Dikutip dari laman Interesting Engineering mengutip ABC Australia, gugusan pohon purba yang mirip ganggang menggumpal itu sebenarnya adalah kulit pohon yang menembus pasir waktu. Beberapa pengunjung Pantai Badger bahkan menggambarkannya seperti "gurita yang terjebak di lumpur.
Menurut unggahan media sosial Parks and Wildlife, kulit kayu yang terawetkan dan menyatu dengan batu tersebut merupakan bagian dari hutan yang berasal dari zaman glasial. Hal itu menunjukkan, pohon-pohon kuno ini berusia puluhan ribu tahun, sehingga orang-orang menduga kumpulan pohon tersebut mungkin merupakan "hutan yang membatu."
Parks and Wildlife menduga hutan yang membatu tersebut kemungkinan berusia 40.000 tahun
Pohon Teh Kuno
Menurut salah seorang pengajar budaya Aborigin, Jye Crosswell, hutan purba tersebut kemungkinan besar adalah hutan melaleuca atau pohon teh kuno.
Dia menambahkan, pantai utara Tasmania sangat kaya akan sejarah Aborigin. Orang Aborigin menyebut pohon-pohon itu sebagai "tetua" karena pohon tersebut memberikan struktur dan bimbingan kepada pohon-pohon lain yang tumbuh di area tersebut.
Crosswell mengungkap bagaimana suku aborigin memanfaatkan pohon-pohon ini.
“Bola akar pohon teh yang lebih muda digunakan untuk membuat tongkat untuk berburu kanguru dan anjing laut, di samping pohon-pohon asli lainnya yang digunakan untuk membuat bangunan termasuk gubuk perlindungan,” jelasnya.
Namun, ia mengingatkan kepada Dinas PWS untuk menghormati pentingnya situs tersebut dengan prinsip "tidak meninggalkan jejak".
"Ini adalah situs yang penting secara ilmiah dan budaya. Kita harus memberikan perhatian yang sangat besar saat mengamatinya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti