Suhu Bumi Makin Panas, Petani di Korea Mulai Tanam Pisang hingga Pepaya
Kondisi iklim Korea Selatan menjadi mirip dengan wilayah subtropis,
Petani Korea Selatan, Ma Myung Sun sempat ragu usahanya menanam buah pisang, sebagai buah tropis, bisa tumbuh di Seoul. Namun, keraguan itu perlahan luntur seiring suhu yang lebih panas di Korea.
Melansir Reuters, selama ini, Ma menggunakan rumah kaca di area pertaniannya. Ini merupakan hal lumrah bagi pertanian di Korea demi melindungi tanaman dari suhu dingin. Namun, seiring suhu yang terus meningkat, Ma mencoba meniadakan rumah kaca di beberapa blok tanaman miliknya.
Rupanya, apa yang dilakukan Ma juga dilakukan oleh beberapa petani di Seoul. Dalam catatan Administrasi Pembangunan Pedesaan, sebuah organisasi pertanian negara, luas lahan pertanian subtropis di Korea Selatan melonjak dari sekitar 295 hektare pada tahun 2021 menjadi 3.306 hektare pada tahun 2023, dengan 67 perkebunan pisang di selatan.
"Saya ingin mencoba menanam tanaman tropis lainnya juga. Saya juga menanam pohon pepaya ini," kata Ma, sambil menunjuk semak yang tumbuh di samping pohon pisang.
Ma membuka sebagian lahan perkebunan pir milik keluarganya untuk penduduk kota pada tahun 2006, dan meskipun ia bahagia dengan keberhasilannya yang sederhana, ia khawatir tentang apa artinya hal itu bagi iklim.
"Saya merasa krisis iklim menjadi sangat serius," kata Ma, yang telah menjadi petani selama 25 tahun.
Iklim di Korea makin panas
Korea Selatan terletak di daerah beriklim sedang dan memiliki empat musim yang jelas, tetapi iklimnya tampak semakin hangat dan basah sepanjang tahun.
Sejak 2012, suhu tahunan rata-rata menunjukkan tren pemanasan berkelanjutan, kata Administrasi Meteorologi Korea dalam sebuah laporan, yang mencatat bahwa suhu rata-rata tahun lalu sebesar 13,7 derajat Celsius (57°F) merupakan yang tertinggi sejak pencatatannya dimulai pada tahun 1973.
Curah hujan selama musim hujan tahun lalu adalah 660,2 mm (26 inci) secara nasional, hampir dua kali lipat angka rata-rata tahunan sebesar 356,7 mm.
Kim Kwang-soo, seorang profesor Pertanian dan Ilmu Hayati di Universitas Nasional Seoul, mengatakan kondisi iklim Korea Selatan menjadi mirip dengan wilayah subtropis, jadi penting bagi petani untuk menemukan varietas tanaman yang cocok.
Buah-buahan tropis dan subtropis biasanya mahal di Korea Selatan, yang berarti konsumen harus menyambut baik prospek produk lokal yang lebih murah.
"Anak-anak saya suka pisang. Jadi, alangkah baiknya jika kita memanen pisang di negara ini," kata Kim Ji-youn, yang sedang membeli pisang impor di sebuah supermarket di Seoul.