Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tren Baru, Penjualan Buah dan Sayuran "Buruk Rupa" di Korea Laris Manis

Tren Baru, Penjualan Buah dan Sayuran

Tren Baru, Penjualan Buah dan Sayuran "Buruk Rupa" di Korea Laris Manis

Tren ini cukup membantu menekan krisis dengan tidak membuang-buang makanan.

Masyarakat Korea saat ini lebih memilih untuk membeli buah-buahan dan sayuran "buruk rupa". Hal tersebut disebabkan tingginya harga buah dan sayur segar di pasaran.


Melansir The Korea Times, buah dan sayur buruk rupa ini sejatinya cacat menurut standar supermarket Korea krena bentuk yang penyok, sedikit menghitam, ukurannya terlalu kecil atau besar.

Meski begitu buah dan sayuran ini tetap memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan buah dan sayuran pada umumnya.

Pada tiga bulan pertama tahun 2024, tren pembelian buah dan sayur buruk rupa ini terus meningkat hingga 235 persen menurut channel tv Home Shopping, NS Shopping.


Perusahaan tersebut juga melaporkan penjualan barang-barang "jelek" senilai KRW10 miliar atau sekitar Rp117 miliar tahun lalu melalui kampanye khusus yang ditujukan untuk mempromosikan penjualan buah-buahan dan sayuran yang cacat secara penampilan.

Tren Baru, Penjualan Buah dan Sayuran

Permintaan konsumen terhadap produk-produk ini didorong oleh harga yang biasanya 20-30 persen lebih rendah daripada produk dengan ukuran dan bentuk standar.

Mengenai produk standar, harga apel melonjak 80,4 persen tahun-ke-tahun pada bulan Mei, sementara harga pir naik 126,3 persen tahun-ke-tahun.


Harga keseluruhan produk segar tumbuh 19 persen tahun-ke-tahun pada bulan Mei.

Tingkat kenaikan ini menunjukkan sedikit perlambatan dari 20,3 persen pada bulan April, tetapi tetap lebih tinggi dari kenaikan 15,4 persen yang terlihat pada bulan Januari.

Para ahli mendukung peningkatan penjualan buah-buahan dan sayuran "jelek" sebagai strategi untuk mengelola harga produk segar yang tinggi.


Mereka juga menekankan bahwa penjualan tersebut sangat penting untuk mengatasi kerugian pangan, dengan mencatat bahwa sekitar 5 triliun won barang-barang pertanian terbuang sia-sia hanya karena penampilannya yang tidak sempurna.

Produk Impor Ini Kebal dari Tren Rupiah yang Anjlok
Produk Impor Ini Kebal dari Tren Rupiah yang Anjlok

Belum ada pelaku industri agro mengeluh terkait pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya
Serunya Berburu Kuliner di Bojonegoro, Beli Stik Daun Kelor hingga Pentol Makin Praktis Pakai QRIS
Serunya Berburu Kuliner di Bojonegoro, Beli Stik Daun Kelor hingga Pentol Makin Praktis Pakai QRIS

Pembayaran menggunakan QRIS mencegah peredaran uang palsu dan tak perlu repot menghitung kembalian

Baca Selengkapnya
Menantu Konglomerat Ini Selamatkan Perusahaan dari Krisis Keuangan
Menantu Konglomerat Ini Selamatkan Perusahaan dari Krisis Keuangan

Mi ini sebagai hadiah dari surga yang mengembalikan warisan ramen Korea ke tangan keluarganya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata Ini Alasan Pekerja Paruh Waktu di Korea Selatan Merasa Senang Bekerja dengan AI
Ternyata Ini Alasan Pekerja Paruh Waktu di Korea Selatan Merasa Senang Bekerja dengan AI

Pekerja paruh waktu menilai bekerja dengan AI dapat mengurangi stres.

Baca Selengkapnya
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.

Baca Selengkapnya
Tinjau Harga Bahan Pokok di Semarang, Zulhas: Semuanya Stabil
Tinjau Harga Bahan Pokok di Semarang, Zulhas: Semuanya Stabil

Sepanjang melakukan rangkaian peninjauan harga di sejumlah pasar berada di kondisi stabil.

Baca Selengkapnya
Awalnya Terjual 5 Porsi Kini Laku 3 Ton dalam Seminggu, Intip Kisah Inspiratif Pengusaha Pisang Geprek yang Viral
Awalnya Terjual 5 Porsi Kini Laku 3 Ton dalam Seminggu, Intip Kisah Inspiratif Pengusaha Pisang Geprek yang Viral

Berawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret
Harga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret

Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I

Baca Selengkapnya
Modal Awal Cuma Rp10 Ribu, Ibu ini Sukses Jualan Rempeyek Hingga Bisa Beli Dua Rumah Mewah
Modal Awal Cuma Rp10 Ribu, Ibu ini Sukses Jualan Rempeyek Hingga Bisa Beli Dua Rumah Mewah

Siapa sangka, dengan modal yang begitu minim pengusaha bisnis daun goreng ini bisa membeli 2 hunian mewah.

Baca Selengkapnya