Ilmuwan China Ungkap Tumbuhan Ini Bisa Hidup di Planet Mars, Hasil Eksperimennya Mengejutkan
Mereka melakukan eksperimen dengan menciptakan kondisi lingkungan seperti di Mars.
Mereka melakukan eksperimen dengan menciptakan kondisi lingkungan seperti di Mars.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan China di Mars? Ilmuwan luar angkasa asal Tiongkok menemukan struktur poligon di bawah tanah planet Mars. Poligon ini diduga memiliki keterkaitan dengan keberadaan air yang telah lama hilang di planet merah.
-
Bagaimana cara organisme hidup di lokasi di Mars? Kedua kasus tersebut telah diuji melalui pemodelan komputer menunjukan sejumlah kecil air yang mencair dapat menyediakan habitat bagi makhluk hidup seperti alga, jamur dan sianobakteri.
-
Baterai Mars apa yang dikembangkan oleh ilmuwan China? Para ilmuwan di China mengklaim telah mengembangkan baterai isi ulang yang ringan untuk eksplorasi Mars yang dapat memanfaatkan atmosfer planet tersebut sebagai sumber daya energi, sambil mampu bertahan di suhu ekstrem.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan China? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu. Cacing tersebut mati saat belum terbentuk secara sempurna atau masih dalam bentuk larva.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan China dalam eksperimen terbaru? Dalam sebuah eksperimen terbaru, tim ilmuwan China berhasil mendeteksi pesawat siluman menggunakan sinyal dari satelit Starlink milik Elon Musk.
Ilmuwan China Ungkap Tumbuhan Ini Bisa Hidup di Planet Mars, Hasil Eksperimennya Mengejutkan
Ilmuwan meyakini lumut yang tumbuh di gurun pasir dapat menjadi kunci membangun kehidupan di planet Mars. Ilmuwan China menemukan Syntrichia caninervis, lumut yang ditemukan tumbuh di Antartika dan Gurun Mojave, bisa bertahan hidup di lingkungan yang seperti Mars yaitu lingkungan yang kering, radiasi tinggi, dan suhu dingin ekstrem.
Tim ilmuwan China mengklaim penelitian mereka adalah yang pertama menguji bagaimana seluruh tanaman bisa bertahan hidup di lingkungan yang keras seperti di Mars. Para ilmuwan juga mengeksplorasi kemungkinan menanam tumbuhan secara langsung di permukaan Mars, bukan di lingkungan buatan seperti rumah kaca.
"Wawasan unik yang diperoleh dalam penelitian kami meletakkan dasar bagi (kolonisasi) luar angkasa dengan menggunakan tanaman pilihan alami yang disesuaikan dengan kondisi tekanan ekstrem,” tulis tim tersebut, dikutip dari Greek Reporter, Rabu (3/7).
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Innovation,
para peneliti merinci bagaimana lumut gurun tidak hanya bertahan tetapi juga dengan cepat hidup kembali dari kekeringan.
Lumut juga dapat beregenerasi dalam kondisi pertumbuhan normal setelah bertahan pada suhu serendah -80°C sampai lima tahun dan sedingin -196°C hingga 30 hari. Selain itu, paparan sinar gamma, termasuk dosis sekitar 500Gy, bahkan merangsang pertumbuhan baru pada lumut.
Para peneliti meniru kondisi mirip Mars dalam pengaturannya, mencocokkan tekanan, suhu, gas, dan radiasi UV. Mereka mengamati bahwa lumut tidak hanya bertahan tetapi juga tumbuh kembali dalam kondisi pertumbuhan normal setelah terpapar selama tujuh hari. Menariknya, mereka menemukan bahwa lumut yang telah dikeringkan sebelum terpapar memiliki hasil yang lebih baik.
Para peneliti optimis mengenai potensi lumut tersebut, dan menyarankan agar lumut tersebut dapat diangkut ke Mars atau bulan untuk pengujian lebih lanjut mengenai kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan luar angkasa.
Pakar lumut dari Universitas Florida yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Profesor Stuart McDaniel mendukung gagasan para ilmuwan China.
"Menanam tumbuhan terestrial (Bumi) merupakan bagian penting dalam misi luar angkasa jangka panjang karena tanaman secara efisien mengubah karbon dioksida dan air menjadi oksigen dan karbohidrat - udara dan makanan yang manusia butuhkan untuk bertahan hidup. Lumut gurun tidak bisa dimakan, tapi bisa menyediakan hal penting lainnya di luar angkasa," paparnya.
Dr Agata Zupanska dari SETI Institute mengatakan, lumut berpotensi memperkaya dan mengubah permukaan berbatu Mars sehingga tanaman lain bisa tumbuh di planet tersebut.