China Akhirnya Mau Pakai Satelit Starlink Buat Deteksi Jet Siluman AS
China berhasil gunakan satelit Starlink untuk mendeteksi pesawat siluman dalam eksperimen terbaru, tawarkan potensi perubahan besar di medan perang.
China, yang selama ini khawatir dengan potensi penggunaan jaringan satelit Starlink oleh Amerika Serikat, kini justru melihat peluang untuk memanfaatkannya dalam strategi militer mereka sendiri.
Dalam sebuah eksperimen terbaru, tim ilmuwan China berhasil mendeteksi pesawat siluman menggunakan sinyal dari satelit Starlink milik Elon Musk.
-
Apa itu Starlink? Indonesia kedatangan satu penyedia layanan internet baru, yaitu Starlink. Layanan internet dari perusahaan SpaceX tesebut menuai berbagai reaksi dari masyarakat, baik yang mendukung maupun menentang.
-
Di mana Starlink bisa digunakan? Starlink menyediakan tiga paket, yaitu internet penggunaan di rumah seharga Rp750.000/bulan, penggunaan selama bepergian seharga Rp990.000/bulan, dan penggunaan di perairan seharga Rp4,34 juta/bulan.
-
Apa alat militer canggih yang dibuat oleh ilmuwan China? Tim ilmuwan dari Beijing mengatakan untuk pertama kalinya mereka berhasil menciptakan alat dengan kemampuan pemantauan dan analisis spektrum elektromagnetik secara real-time, bandwidth lebar, dan mulus, sehingga musuh tidak bisa berada di tempat terbuka selama konflik berlangsung.
-
Apa dampak Satelit Starlink terhadap astronomi? Ketika ahli astrofisika mengamati 68 satelit SpaceX dengan teleskop Low-Frequency Array (LOFAR) di Belanda utara. Mereka mendeteksi radiasi elektromagnetik yang tidak disengaja berasal dari elektronik satelit Starlink.
-
Kapan Starlink diluncurkan? Hingga Juni 2024, menurut catatan astronomer Jonathan McDowell, telah ada 6.613 satelit Starlink yang diluncurkan.
Mengutip EurasianTimes, Selasa (17/9), tim yang dipimpin oleh Profesor Yi Jianxin dari Universitas Wuhan, menguji coba kemampuan ini dengan meluncurkan drone DJI Phantom 4 Pro di lepas pantai Guangdong.
Meski drone tersebut memiliki karakteristik siluman yang mirip dengan pesawat tempur siluman, objek itu muncul di layar deteksi tanpa adanya gelombang radio dari radar darat.
Para ilmuwan menjelaskan bahwa ini mungkin terjadi karena drone tersebut terkena radiasi elektromagnetik dari satelit Starlink yang melintas di atas Filipina.
Penelitian ini menegaskan bahwa dengan menggunakan sinyal satelit Starlink yang kuat dan universal, kemampuan radar untuk mendeteksi pesawat siluman tidak akan terpengaruh oleh bentuk tiga dimensi atau bahan permukaan target.
Hal ini memberi keuntungan signifikan dalam mendeteksi target kecil dan siluman, seperti pesawat tempur F-22 Raptor dan F-35 Lightning II milik AS. Selain itu, sistem radar konvensional militer sering kali menjadi sasaran serangan karena posisi mereka dapat dilacak oleh musuh.
Namun, dengan menggunakan sumber radiasi pihak ketiga seperti satelit, sistem radar dapat memiliki kemampuan penyamaran dan anti-jamming yang lebih baik. Eksperimen ini diawasi oleh Pusat Pemantauan Radio Negara China dan telah melalui tinjauan sejawat sebelum hasilnya dipublikasikan.
Meski teknologi ini belum siap untuk digunakan secara militer penuh, tim ilmuwan China yakin bahwa pendekatan dan arsitektur sistem mereka valid untuk digunakan dalam teknologi anti-pesawat siluman dan drone.
China juga telah mengembangkan berbagai metode lain untuk mendeteksi pesawat siluman, termasuk radar gelombang meter dan sistem pencarian inframerah.
Namun, penggunaan satelit Starlink untuk tujuan ini dianggap paling menarik dan berpotensi mengubah dinamika pertahanan udara global, terutama dalam konteks konflik di kawasan Indo-Pasifik di mana AS mungkin menggunakan jaringan satelit ini untuk mengawasi China.
- Kisah Habib Keramat Empang dari Bogor, Sosoknya Bikin Bingung Belanda saat Dipenjara
- 13 Contoh Dialog Anekdot Lucu & Menyindir, Sangat Menghibur
- Kasus Korupsi Tol MBZ Japek II, Kejagung Periksa Eks Dirut PT Acset Indonusa
- 5 Resep Rendang ala MasterChef yang Sederhana, Lembut dan Bumbunya Medok Patut untuk Dicoba
- Golkar Berduka, Ini Profil Politikus Senior Chairuman Harahap
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024