Ilmuwan China Takjub saat Uji Coba Tanam Biji Pohon Ini di Bulan, Ternyata Bisa Tumbuh Subur
Ini merupakan pertama kali biji pohon tertentu tumbuh subur di Bulan.
Ini merupakan pertama kali biji pohon tertentu tumbuh subur di Bulan.
Ilmuwan China Takjub saat Uji Coba Tanam Biji Pohon Ini di Bulan, Ternyata Bisa Tumbuh Subur
Sudah empat tahun semenjak misi Chang’e 4 mendarat di Bulan dengan membawa muatan yang berhasil mengubah eksplorasi luar angkasa.
Muatan ini adalah biji dari empat spesies tanaman yang diharapkan dapat tumbuh di permukaan Bulan. Meskipun mengalami berbagai tantangan, tetapi dari hasil eksperimen ini dinyatakan bahwa menumbuhkan tanaman di Bulan bukanlah yang mustahil.
-
Kenapa ilmuwan menanam tanaman di bulan? Misi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pertanian di luar angkasa yang dapat menyediakan makanan bagi para astronot di bulan dan Mars. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat menghasilkan oksigen dan obat-obatan yang diperlukan untuk mendukung misi antariksa di masa mendatang.
-
Siapa yang memimpin penelitian menanam tanaman di bulan? Proyek yang ambisius ini dikenal dengan nama Australian Lunar Experiment Promoting Horticulture (ALEPH), di mana inisiatif ini digagas oleh perusahaan swasta Lunaria One, yang berkolaborasi dengan berbagai lembaga penelitian, organisasi nirlaba, dan mitra industri.
-
Bagaimana cara menanam tanaman di bulan? Benih-benih tanaman akan diangkut menggunakan kapsul yang dirancang khusus untuk perjalanan antariksa dan akan menempuh jarak sekitar 380.000 kilometer menuju Bulan. Setelah tiba di sana, kapsul akan mendarat di permukaan Bulan, dan benih-benih tersebut akan disiram serta dipantau untuk mengamati apakah ada tanda-tanda pertumbuhan atau perkecambahan, meskipun kondisi di Bulan sangat berbeda dengan Bumi.
-
Kapan proyek menanam tanaman di bulan akan dilakukan? Sekelompok ilmuwan dari Australia memiliki rencana untuk menanam tanaman di bulan pada tahun 2025.
-
Apa yang dibuat oleh China tentang Bulan? Ilmuwan dari China telah membuat atlas Bulan paling baru dan paling detail hingga saat ini. Sebagai 'atlas geologi definisi tinggi pertama dari seluruh Bulan', atlas ini memiliki skala 1:2,5 juta, yang berarti setiap 1 cm di peta setara dengan 25 km di dunia asli, seperti dikutip dari IFLScience dan ExplorersWeb, Jumat (24/5).
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Bulan? Ilmuwan mengonfirmsi penemuan gua bawah tanah di Bulan, tidak jauh dari lokasi di mana Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu.
Melansir laporan IFL Science, Jumat (3/11), dalam misi ini dilakukan dua fasilitas tanah yang identik dengan suhu, kelembaban, dan tekanan udara yang sama diletakkan baik di Bulan maupun di Bumi.
Perlu dicatat bahwa maksud dari misi ini bukanlah bercocok tanam di atas permukaan Bulan, tetapi melihat apakah gravitasi rendah dan radiasi tinggi di Bulan akan menjadi masalah bagi pertumbuhan tanaman.
Bagaimana Hasilnya?
Hasilnya, ternyata gravitasi Bulan yang rendah malah membantu mempercepat perkecambahan benih. Tapi dari empat biji yang ditaruh di Bulan, hanya satu yang berhasil tumbuh yaitu biji kapas.
Menumbuhkan biji di Bulan memiliki tantangan besar, yaitu malam lunar yang panjang.
Saat malam lunar dimulai sembilan hari setelah mendarat, suhu dalam kompartemen Bulan turun hingga -52°C. Fasilitas tanah di Bumi pun ikut turun suhunya selama 18 hari malam lunar.
Hebatnya, bibit yang ditanam di Bulan ini tetap hijau dan tegak saat cahaya kembali, sementara tanaman kontrol di Bumi telah mati dan berubah warna.
Namun perkembangannya telah terhenti, diduga karena kompartemen telah kehabisan oksigen.
Sayang, bibit itu tampaknya tidak kuat menghadapi malam lunar kedua di Bulan dan kemungkinan telah mati di sana.
Meski begitu, dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa gravitasi rendah di Bulan berhasil membuat bibit bertahan lebih lama daripada gravitasi Bumi.
Kesimpulan Awal
Kesimpulan awal ini menunjukkan bahwa pertanian di Bulan bukannya tidak mungkin dilakukan dan memiliki potensi yang menarik. Pertanian di Bulan dapat menjadi bebas hama dan gulma, juga penggunaan pestisida yang dapat merusak lingkungan.
Sebelumnya juga, telah ada penelitian yang dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang menunjukkan bahwa tanaman tidak memerlukan gravitasi untuk tumbuh dan berbuah.Selain itu, kemampuan bercocok tanam di Bulan diharapkan dapat dimiliki juga di Mars.
Dengan rencana koloni di Mars pada masa depan, membawa makanan dari Bumi ke Mars akan memakan biaya yang mahal.