Ilmuwan Ungkap Tikus Bisa Hidup di Planet Mars, Temuan Ini Jadi Buktinya
Berikut fakta yang ditemukan ilmuwan mengenai tikus bisa tinggal di Mars.
Berikut fakta yang ditemukan ilmuwan mengenai tikus bisa tinggal di Mars.
Ilmuwan Ungkap Tikus Bisa Hidup di Planet Mars, Temuan Ini Jadi Buktinya
Penemuan mencengangkan telah ditemukan di Puna de Atacama, sebuah wilayah tandus yang melintang di antara Chili dan Argentina.
Di sana, di atas puncak gunung berapi yang tandus dan berangin telah ditemukan mumi tikus yang berhasil mengubah pandangan manusia terhadap daya tahan mamalia.
-
Hewan apa yang kemungkinan besar bisa hidup di Mars? “Saya pikir hewan yang lebih sederhana, seperti serangga atau krustasea, kemungkinan besar akan lebih kuat,“
-
Bagaimana cara organisme hidup di lokasi di Mars? Kedua kasus tersebut telah diuji melalui pemodelan komputer menunjukan sejumlah kecil air yang mencair dapat menyediakan habitat bagi makhluk hidup seperti alga, jamur dan sianobakteri.
-
Apa makhluk hidup yang mungkin dapat bertahan hidup di Mars? Dari hasil penelitian, para ilmuwan menemukan bahwa lumut kerak merupakan organisme yang paling mungkin dapat bertahan di Mars.
-
Apa yang bisa hidup dan berkembang biak di Mars? Di antara atmosfernya yang bebas oksigen, paparan radiasi, dan kekurangan nutrisi, Mars adalah tempat yang tidak bersahabat bagi kehidupan manusia. Namun, hal ini mungkin tidak terlalu berbahaya bagi bakteri ataupun mikroba.
-
Bagaimana asal usul kehidupan di Mars ditemukan? Studi yang dilakukan para ilmuwan dari Universitas Tohoku di Jepang mencoba untuk mengungkap asal usul bahan organik di Mars serta mengkaji kondisi-kondisi yang mungkin ada di sana miliaran tahun lalu.
-
Siapa yang mengklaim menemukan jejak binatang di Mars? Di tahun 2018, seorang peneliti pernah membuat klaim kontroversial tentang bagaimana makhluk asing pernah melintasi permukaan Mars.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Current Biology. Salah satu penulis studi yaitu ahli biologi Jay Storz dari Universitas Nebraska, Lincoln, AS menyatakan bahwa penemuan ini sangat mengejutkan.
"Hal yang paling mengejutkan dari penemuan kami adalah mamalia bisa hidup di puncak gunung berapi di lingkungan yang tidak ramah seperti Mars,"
Ahli biologi Jay Storz dari Universitas Nebraska, Lincoln, AS.
Puncak gunung berapi yang terletak pada ketinggian melebihi 6.000 meter ini memiliki kemiripan yang mencolok dengan permukaan Mars.
Atmosfernya jarang dan kondisinya sangat dingin. Karena itu, lingkungan tersebut dianggap tidak cocok untuk ditinggali mamalia.
Sebenarnya, penemuan mumi tikus ini tidak disengaja.
Baru setelah mumi pertama ditemukan, pencarian sistematis dilakukan dan 13 mumi tikus lainnya ditemukan.
Tempatnya beragam, yaitu di 21 puncak gunung berapi yang 18 di antaranya berada dalam ketinggian lebih dari 6.000 meter.
Beberapa mumi tikus ditemukan bersama sisa-sisa kerangka tikus lainnya.
Setelah penanggalan radiokarbon dilakukan, ditemukan bahwa beberapa mumi tikus berusia beberapa dekade, dan beberapa yang lain diperkirakan berusia hingga 350 tahun.
Secara genetik, tikus-tikus ini masuk ke dalam Phyllotis vaccarum, sejenis tikus berdaun yang biasanya hidup di dataran rendah daerah tersebut.
Hingga kini, alasan mengapa dan bagaimana tikus-tikus itu pergi dan dapat bertahan hidup di lingkungan ekstrim tersebut belum jelas.
Sekitar 500 tahun lalu, orang Inca memang dikenal sering melakukan pengorbanan manusia dan hewan di puncak Andes yang berjarak dekat dengan Puna de Atacama.Tetapi tampaknya tikus-tikus ini bukan bagian dari pengorbanan, karena usia mereka tidak ada yang cukup tua untuk hidup bersama orang Inca.
Penemuan ini memunculkan pertanyaan penting tentang bagaimana mamalia bisa bertahan hidup di lingkungan yang tandus, dengan suhu yang tidak pernah di atas titik beku dan kadar oksigen yang sangat rendah.
Para peneliti sekarang tengah melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami ciri-ciri fisiologis khusus tikus-tikus ini yang memungkinkan mereka bertahan di ketinggian tinggi dengan oksigen yang terbatas.