CEK FAKTA: Hoaks Tes PCR Tidak Bisa Deteksi Covid-19 dari India
Informasi yang tersebar menyebutkan bahwa sejumlah tes, seperti rapid, swab antigen maupun PCR tidak bisa mendeteksi Covid-19 dari India. Hanya LDCT atau CT scan paru-paru yang bisa mendeteksinya
Informasi tes PCR tidak mendeteksi varian Covid-19 dari India beredar di media sosial. Informasi yang tersebar menyebutkan bahwa sejumlah tes, seperti rapid, swab antigen maupun PCR tidak bisa mendeteksi varian baru ini. Hanya LDCT atau CT scan paru-paru yang bisa mendeteksinya.
-
Apa contoh kalimat fakta yang menunjukkan ciri khas dari negara Indonesia? Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas lima pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Jawa.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Apa yang diukur oleh tes IQ? Tes IQ sendiri sebenarnya mengukur berbagai keterampilan kognitif seperti logika, penalaran, pemecahan masalah, dan kemampuan memahami informasi.
-
Kapan sebuah kalimat fakta dianggap benar? Fakta adalah pernyataan yang kebenarannya dapat dibuktikan dan tidak tergantung pada keyakinan individu.
-
Apa yang dimaksud dengan kalimat fakta? Kalimat fakta adalah jenis kalimat yang menyajikan informasi yang benar, dapat diverifikasi, dan tidak terbantahkan.
istimewa
"varian baru yang ditemukan di India (B 1617) memiliki gejala yang unik tidak menimbulkan panas tapi virus varian baru ini menyerang langsung ke paru-paru.
Tes-tes yang ada (rapid, swab antigen maupun swab PCR), semua hasilnya negatif, hanya LDCT (low dose CT Scan paru)
Scan paru-paru yang bisa mendeteksi varian baru ini."
Penelusuran
Dari hasil penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel Kompas.com berjudul "Covid-19 di India, Benarkah Mutasi Virus Corona Tak Terdeteksi PCR?" pada 28 April 2021, dijelaskan bahwa informasi PCR tak deteksi Covid-19 dari India tidak terbukti kebenarannya.
Ahli Biologi Molekuler, Ahmad Utomo mengungkapkan bahwa perlu menunggu data yang lebih banyak untuk bisa memastikan apakah benar virus corona tidak terdeteksi lewat PCR Test.
"Kita masih harus menunggu data yang lebih banyak, karena reseptor ACE2 yang akan ditempel virus ada di rongga napas (pernapasan) atas, yakni hidung dan tenggorokan, serta rongga napas bawah," ungkap Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/4/2021).
Ahmad Utomo juga menjelaskan bahwa kemungkinan tes PCR yang tidak bisa mendeteksi Covid-19. karena terkait isu teknis, seperti pengambilan sampel yang tidak akurat, sehingga terkesan negatif atau palsu.
Ahmad mengatakan bahwa diagnostik kit atau perangkat diagnostik PCR saat ini, semestinya sudah bisa mendeteksi varian baru virus corona.
Kecuali, kata dia, jika alat tes corona tersebut hanya untuk menargetkan gen S atau protein spike.
Protein spike adalah bagian dari virus corona yang berbentuk paku, yang berfungsi untuk menempelkan diri dan menginfeksi sel inang.
"Di Indonesia, biasanya tidak menggunakan gen S, tapi gen (protein virus corona) lain dari si virus seperti RdRP ORF1 atau N," jelas Ahmad.
Kesimpulan
Informasi tes PCR tidak bisa mendeteksi mutasi Covid-19 dari India adalah tidak benar. Informasi tersebut belum bisa terbukti kebenarannya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/lia)