CEK FAKTA: Hoaks, Video Rekam Penampakan Putri Duyung
Ketiga video TikTok yang mengatakan telah merekam penampakan putri duyung di dunia nyata adalah hoaks. Ketiganya merupakan fiktif yang berasal dari animasi buatan.
Beredar video yang disebut merekam dugaan penemuan ikan duyung. Banyak yang dibuat penasaran dengan kebenaran video tersebut
Video pertama diunggah di akun Tiktok pada 31 Maret 2022 dan telah ditonton lebih dari 45 ribu kali. Dalam video bertuliskan 'Penampakan putri duyung yg Asli'. Putri duyung digambarkan kurus dan berambut panjang.
-
Di mana kerangka Putri Gading ditemukan? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
-
Bagaimana para peneliti mengungkap misteri mumi 'Putri Duyung' Jepang? Para peneliti untuk pertama kalinya telah menyelidiki identitas mumi ini dengan melakukan pemindaian sinar-X dan CT pada sisa-sisa yang telah lama tidak terbuka.
-
Apa artefak penting yang ditemukan bersama kerangka Putri Gading? Selain belati kristal, wanita tersebut juga dikubur dengan sebuah gading gajah. Karena itu dijuluki "Putri Gading". Ada juga sisir dari gading, cangkang telur burung unta, dan satu buah belati dari batu yang bertatahkan batu ambar (amber).
-
Apa sebenarnya makhluk yang diawetkan dalam mumi 'Putri Duyung' Jepang? Hasil pemindaian mengungkapkan, mumi ini bukan putri duyung melainkan hasil gabungan yang mengerikan antara ikan, monyet, dan kadal, seperti Frankenstein.
-
Bagaimana Putri Isnari berkuda? Berhasil berpacu dengan lancar saat berkuda, netizen pun menyarankan Putri untuk mencoba bermain golf setelah berkuda.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
Video kedua juga diunggah oleh akun yang sama di TikTok pada 14 April 2022 dan telah ditonton lebih dari 19 ribu kali. Dalam unggahan tersebut, pemilik akun menuliskan, 'SERAM JUGA NAMPAK ASLINYA DUYUNG' di dalam videonya. Duyung tersebut tampak seperti berkepala monster, berekor seperti capit kalajengking, dan menggeliat dengan kencang.
Akun tersebut juga menunggah video lanjutan di TikTok pada 16 April 2022 dengan tulisan 'DUYUNG TERTANGKAP KAMERA'. Video tersebut dilihat lebih dari 12 ribu kali.
Ketiga video yang dibagikan memperlihatkan benda yang diklaim sebagai putri duyung dengan bentuk yang berbeda-beda.
Penelusuran
Merujuk pada situs periksafakta.afp.com/ ketiga video tersebar di TikTor dan disebut sebagai penampakan putri duyung adalah fiktif. Video tersebut merupakan gambar fiktif yang dibuat oleh akun YouTube JJPD Production.
JJD Production ialah akun milik dua Saudara YouTuber Nikaragua, Joaquín Pérez dan Jimmy Pérez yang membuat video dengan efek khusus, video pertemuan paranormal, film pendek fiksi, Cerita Horor, dan banyak lagi.
Video pertama merupakan unggahan JJPD Production pada 25 Juli 2021 dengan judul “Sirena Captada en la Laguna de Xiloá” (Putri Duyung Ditangkap di Laguna Xiloá) dan mendapat lebih dari 100 ribu penonton.
Video kedua diunggah ada 16 Juli 2021 dengan judul “Aterradora Sirena captada en laguna de Tiscapa de Nicaragua - Real o Mito ?” (Putri Duyung Menakutkan Ditangkap di Laguna Tiscapa di Nikaragua - Nyata atau Mitos?) dan dilihat lebih dari 400 ribu penonton.
Video ketiga juga diperoleh dari akun YouTube yang sama dengan judul “Sirena captada en el lago Xolotlán - Como fue Creada 2020” (Putri duyung ditangkap di Danau Xolotlán - Cara Pembuatannya 2020) pada 27 Oktober 2020.
Ketiga video tersebut telah ditegaskan oleh kreator di kolom deskripsi bahwa, "Ini adalah video yang kami buat untuk menghibur. Semua gambar yang ditampilkan adalah fiktif. Video CGI (Gambar yang Dihasilkan Komputer)"
Kesimpulan
Ketiga video TikTok yang mengatakan telah merekam penampakan putri duyung di dunia nyata adalah hoaks. Ketiganya merupakan fiktif yang berasal dari animasi buatan.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://periksafakta.afp.com/doc.afp.com.32GL37K
Reporter Magang: Aslamatur Rizqiyah
(mdk/lia)