Ada Kabar Baik Bagi yang Tidak Sengaja Menelan Permen Karet, Begini Kata Ahli Gizi
Permen karet terbuat dari bahan-bahan non-makanan, seperti resin, pengemulsi, dan pelembut. Jadi apa yang terjadi ketika kita menelan permen karet?
Ketika masih kecil, kita sering diingatkan untuk tidak menelan permen karet karena konon permen karet membutuhkan waktu tujuh tahun untuk dicerna. Namun, apakah pernyataan ini benar atau hanya sekadar mitos? Menurut Julia Zumpano, ahli gizi terdaftar di Cleveland Clinic's Center for Human Nutrition di Ohio, ada kabar baik bagi mereka yang tidak sengaja menelan permen karet.
Sebenarnya, tubuh kita tidak memerlukan waktu tujuh tahun untuk mengeluarkan permen karet tersebut. "Prosesnya memakan waktu sekitar 40 jam, sama seperti makanan lainnya, untuk melewati sistem pencernaan dan dikeluarkan melalui tinja," ungkap Zumpano dalam wawancaranya dengan Live Science pada Rabu, (3/7/2024).
-
Kapan Hari Kesadaran Aksesibilitas Global diperingati? Setiap 16 Mei, orang-orang dari seluruh penjuru dunia berpartisipasi.
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Kapan Goo Hara meninggal dunia? Perjuangan Koo Ho In dimulai pada tahun 2019, setelah Goo Hara, yang kala itu berusia 28 tahun, meninggal dunia.
-
Kapan Purwanto meninggal dunia? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kapan Pangat Karso Pawiro meninggal dunia? Pangat meninggal di RSU Moewardi Solo pada Selasa (25/7) pukul 16.58 WIB karena sakit Cardiongenic Shock.
-
Mengapa Hari Aksara Internasional penting? Peringatan Hari Aksara Internasional tidak hanya tentang merayakan kemajuan yang telah dicapai, tetapi juga tentang mendorong aksi lebih lanjut untuk mengatasi tantangan yang masih ada.
Namun, perlu dicatat bahwa tubuh kita tidak dapat mencerna permen karet. "Tubuh kita tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mencerna beberapa bahan dalam permen karet," jelas Dr. Nancy McGreal, seorang ahli gastroenterologi di Duke University Medical Center. "Oleh karena itu, jika Anda menelannya, permen karet tersebut akan tetap utuh saat melewati saluran pencernaan." Ini berarti, jika Anda menelan permen karet secara utuh, Anda juga akan mengeluarkannya dalam bentuk yang sama.
Hal ini mirip dengan potongan jagung yang tidak tercerna, yang juga tidak dapat diuraikan tubuh karena mengandung serat tinggi dan lapisan selulosa, di mana tubuh kita tidak memiliki enzim yang sesuai untuk memecahnya. "Saya pernah menemukan sisa permen karet yang ditelan oleh pasien saat melakukan prosedur seperti kolonoskopi. Namun, itu biasanya adalah permen karet yang mereka telan dalam 24 jam terakhir, bukan sesuatu yang berasal dari tujuh tahun yang lalu," tegas McGreal.
Apa dampak yang terjadi pada tubuh jika permen karet tertelan?
Jika kita bisa melewati permen karet yang tidak dicerna oleh sistem pencernaan, apakah ada risiko jika kita menelannya? "Menelan satu atau dua potong permen karet biasanya tidak akan menimbulkan masalah serius," ujar McGreal.
Menurut Illinois Poison Control, menelan permen karet dalam jumlah kecil seharusnya tidak menjadi masalah, tetapi jika jumlahnya besar, hal ini bisa menyebabkan "muntah, sembelit, perut kembung, serta nyeri atau perubahan dalam kebiasaan buang air besar."
Meskipun jarang, menelan permen karet dalam jumlah besar sekaligus dapat menyebabkan penyumbatan usus, jelas Zumpano. Sebagai contoh, sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1998 dalam jurnal Pediatrics melaporkan tiga kasus anak yang mengalami penyumbatan tenggorokan atau usus akibat menelan permen karet.
Dalam kasus lain, seorang remaja mengalami penyumbatan saluran napas atas setelah secara terus menerus menelan permen karet, yang dicatat dalam laporan tahun 2020 di jurnal Respiratory Medicine Case Reports.
Sebaiknya buang permen karet daripada menelannya
Selain anak-anak, orang dewasa juga dapat mengalami penyumbatan pada saluran pernapasan. Sebuah laporan kasus yang diterbitkan dalam ACG Case Reports Journal pada tahun 2020 mengisahkan seorang wanita berusia 53 tahun yang mengaku menelan 25 permen karet nikotin setiap hari selama tiga tahun terakhir.
Sebelum menjalani kolonoskopi, ditemukan 30 permen karet terjebak di usus sekumnya, yaitu bagian awal usus besar. Penulis laporan tersebut menekankan pentingnya mengingatkan pasien untuk membuang permen karet alih-alih menelannya, terutama bagi mereka yang mengonsumsi dalam jumlah besar setiap hari.
Menelan terlalu banyak sorbitol, yang merupakan gula alkohol yang sering terdapat dalam permen karet bebas gula, dapat menimbulkan masalah pencernaan seperti diare, karena sorbitol memiliki kemampuan menarik air ke dalam usus, jelas McGreal.
Sebagai contoh, ketika masih menjadi mahasiswa kedokteran, McGreal pernah menangani seorang pasien yang mengalami diare tanpa penyebab yang jelas. Meskipun telah dilakukan berbagai tes untuk mencari tahu penyebabnya, tidak ada kemajuan signifikan hingga seorang dokter menemukan sampah yang berisi bungkus permen karet bebas gula di dekat tempat tidur pasien. Pasien tersebut akhirnya mengakui bahwa ia telah mengunyah dan menelan permen karet dalam jumlah yang sangat banyak.
Permen karet biasanya dikonsumsi dengan cara dikunyah dan memiliki berbagai rasa, seperti rasa buah, mint, dan lain-lain. Permen ini sering dimanfaatkan untuk mengurangi rasa lapar atau membersihkan mulut setelah makan.
Sebagai makanan ringan yang populer di seluruh dunia, permen karet tidak hanya enak, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang penting.
Berikut adalah beberapa manfaat permen karet yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Mengurangi rasa sakit
Permen karet dapat membantu meredakan rasa sakit, baik itu sakit gigi, sakit kepala, maupun nyeri lainnya. Beberapa jenis permen karet mengandung obat-obatan seperti aspirin atau ibuprofen yang dapat membantu mengatasi rasa sakit. Namun, penting untuk menggunakan permen karet yang mengandung obat sesuai dosis yang dianjurkan dan tidak sebagai pengganti perawatan medis yang diperlukan.
2. Mengurangi stres
Mengunyah permen karet dapat membantu meredakan tekanan dan mengurangi stres. Aktivitas mengunyah ini merangsang otak untuk melepaskan hormon endorfin, yang dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan suasana hati.
3. Menjaga kesehatan gigi
Permen karet dapat berfungsi untuk membersihkan gigi dan mengurangi plak. Beberapa varian juga mengandung fluoride yang bermanfaat dalam mencegah kerusakan gigi. Namun, permen karet yang mengandung fluoride sebaiknya digunakan sesuai dosis yang ditentukan dan tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun tanpa pengawasan dokter gigi.
4. Mengurangi rasa sakit saat perawatan gigi
Permen karet juga dapat berfungsi sebagai penghilang rasa sakit saat menjalani perawatan gigi, seperti saat pemasangan kawat gigi atau prosedur lainnya.
5. Mengurangi bau mulut
Permen karet dapat membantu mengatasi bau mulut dan memberikan kesegaran pada mulut. Varian yang mengandung bahan seperti xylitol atau menthol terbukti efektif dalam mengurangi bau mulut dan meningkatkan kesehatan mulut.