Bin Ladin masih boleh renovasi Makkah, wajib bayar separuh santunan
Arab Saudi melarang kontraktor besar itu ikut lelang proyek baru. Keluarga korban crane yang tewas dapat Rp 3,8 M
Perusahaan kontraktor Bin Ladin Group merujuk laporan awal Pengadilan Makkah dianggap lalai sehingga derek raksasa (crane) jatuh menimpa jamaah di Masjidil Haram, pada 11 September lalu.
Kendati pengadilan melarang Bin Ladin ikut lelang proyek infrastruktur baru sementara ini, tapi pekerjaan mereka yang sudah dipegang tetap boleh diteruskan. Termasuk renovasi Masjidil Haram dan komplek Kota Suci Makkah.
-
Bagaimana pemerintah Arab Saudi menghadapi pemberontakan di Masjidil Haram? Pemerintah Arab Saudi, yang dipimpin oleh Raja Khalid bin Abdulaziz Al Saud, merespons dengan memobilisasi pasukan keamanan untuk mengatasi pemberontakan.
-
Apa yang terjadi di Masjidil Haram di malam 1 Muharram? Ada momen langka yang terjadi setiap satu tahun sekali di Masjidil Haram. Ka'bah sebagai bangunan suci dan kiblat Umat Islam memiliki kiswah yang rutin dilakukan proses pergantian.
-
Kapan Sultan Al Neyadi memotret Mekkah? Pada Juni 2023, astronot Uni Emirat Arab pertama, Sultan Al Neyadi memotret Mekah pada Senin (26 Juni) saat puncak ibadah haji umat Islam dari luar angkasa.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Apa yang ditemukan di situs Qurh, Arab Saudi? Komisi Kerajaan AlUla (RCU) Arab Saudi mengumumkan penemuan menakjubkan saat tim arkeologi di situs Qurh di Kegubernuran AlUla menemukan kapak tangan zaman Paleolitik yang diperkirakan berusia lebih dari 200.000 tahun.
"Kami akan tetap fokus untuk melanjutkan proyek perluasan ini, demi mempersiapkan kedatangan jamaah. Sehingga kontraktor tetap harus bertanggung jawab menyelesaikan proyek itu," kata Duta besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa bin Ibrahim Al Mubarak saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (18/9).
Crane jatuh tempo hari merupakan bagian dari 10 alat berat Bin Ladin Group yang dipakai di sekitar Kabah untuk mengebut perluasan Masjidil Haram.
Bin Ladin, perusahaan yang didirikan ayah pemimpin Al Qaidah, Usamah Bin Ladin, menggarap proyek perluasan Masjidil Haram sejak dua tahun terakhir. Renovasi ini melibatkan pula BUMN Indonesia, PT Waskita Karya.
Jika renovasi tuntas, Negeri Petro Dollar berharap 2,2 juta jamaah dari seluruh dunia bisa ditampung pada puncak musim haji.
Kendati tetap diizinkan meneruskan renovasi Makkah, Bin Ladin tetap mendapat bermacam sanksi. Raja Salman memerintahkan kontraktor terbesar di negaranya itu ikut menanggung setengah dari biaya santunan korban.
Saudi telah mengumumkan pemberian santunan senilai lebih dari satu juta Riyal atau setara dengan Rp 3,8 Miliar untuk seluruh korban tewas dan cacat seumur hidup, serta 500 ribu Riyal (Rp 1,9 Miliar) buat korban luka.
Mustafa sekaligus mengatakan seluruh dewan direksi Bin Ladin Group kini dicekal untuk tidak pergi keluar negeri sampai penyelidikan kasus ini selesai.
Dubes mengatakan penyelidikan kasus ini sudah mendekati tahap akhir. Dokumen hasil investigasi sementara telah dilaporkan pada Raja Salman. "Hasil penyelidikan telah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum dan diproses dengan hukum yang berlaku," kata Mustafa.
Total korban tewas akibat tragedi jatuhnya crane di Masjidil Haram mencapai 111 orang, sementara 238 jamaah haji lainnya luka-luka. Korban tewas calon haji WNI mencapai 11 orang.
Baca juga:
Duta Besar Saudi: Jatuhnya crane kelalaian pengembang
Raja Saudi persilakan keluarga korban crane tempuh jalur hukum
Kebakaran hotel Makkah imbas calhaj Indonesia lupa cabut rice cooker
Hotel di Makkah kebakaran, 1.000 jemaah haji asal Asia diungsikan
Arab Saudi diminta buat sistem peringatan dini di Masjidil Haram