Duterte: Jika bodoh Trump tidak jadi miliarder, tak seperti saya
Duterte sebut jika bodoh Trump tidak jadi miliarder, tak seperti dirinya. Dia juga menyebut Presiden AS itu sebagai orang yang berpikiran mendalam.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memuji Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump orang dengan pemikiran mendalam. Pernyataan itu disampaikan Duterte saat tengah menumui komunitas Filipina di Qatar, Sabtu kemarin.
"Trump adalah orang yang realistik, seorang pemikir pragmatis," kata Duterte kepada PhilStar Daily, seperti dilansir dari laman Russia Today, Senin (17/4).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Meski sama-sama dikenal sering menyampaikan pidato kontroversial, namun Duterte mengatakan dirinya tidak ada bandingannya dengan Trump. Sebab, setiap ucapan yang dikatakan Trump selalu dipikir secara matang olehnya.
"Sebut saja, jika kami sama-sama merasa terhina, maka kami akan berbicara sesuai dengan yang kami rasakan. Tetapi berbeda halnya dengan Trump, dia berpikir secara mendalam (sebelum bicara)," jelasnya.
Tak hanya itu, Duterte juga menganggap Trump sebagai orang pintar. Karena jika dia bodoh maka Trump tidak akan bisa menjadi miliader seperti sekarang. Sebagai contoh, Duterte menyebutkan bangunan megah milik Trump yang disebut "Trump Tower".
"Apa Anda melihat bangunan miliknya? Bagaimana kita bisa menyebut dia bodoh? Yang sebenarnya adalah Trump orang dengan pikiran mendalam, tetapi dia justru berpura-pura sebaliknya. Tidak seperti saya, karena saya bukan orang yang sangat cerdas," tuturnya mengundang tawa dari para hadirin.
Hubungan Duterte dengan mantan presiden AS Barack Obama tidak cukup baik, mengingat Obama secara jelas mengecam kebijakan Duterte dalam memerangi narkoba di negaranya.
Namun kini, hubungan Filipina-AS mengalami perubahan cukup drastis sejak Trump menjabat sebagai presiden. Pasalnya, Trump disebut-sebut telah menyaakan dukungan atas tindakan Duterte terhadap para pecandu obat-obatan terlarang di negaranya.
"Anda melakukannya dengan benar," kata Duterte meniru ucapan Trump saat keduanya membicarakan kebijakan narkoba yang dicanangkan Duterte melalui sambungan telepon.
(mdk/che)