Kekayaan Donald Trump Langsung Bertambah Rp4,5 Triliun Usai Menang Pilpres AS
Saham di Trump Media & Technology Group naik sekitar 8 persen hingga menyentuh angka hampir USD 37 per saham atau Rp578.495.
Kekayaan Donald Trump melonjak tajam usai menang dalam pemilu Amerika Serikat (AS). Pada hari Rabu (6/11), saham di Trump Media & Technology Group naik sekitar 8 persen hingga menyentuh angka hampir USD 37 per saham atau Rp578.495 (kurs 15.635 per USD), setelah sebelumnya mencapai lebih dari USD 40 (Rp625.400) dalam perdagangan pra pasar.
Melansir Forbes, lonjakan saham tersebut menjadikan nilai kekayaan bersih Trump bertambah sekitar USD 290 juta (Rp4,53 triliun), hingga mencapai total total USD 4,1 miliar (Rp64,1 triliun). Sementara kepemilikan sahamnya di Trump Media sebesar 57 persen (sekitar 114,75 juta saham).
Sebelumnya, perdagangan saham Trump Media pada hari Selasa (5/11) sempat mengalami fluktuasi besar. Harga saham naik hingga 18,6 persen mencapai USD 40,74 (Rp637.576 ) sebelum akhirnya turun dan menutup hari dengan penurunan 1 persen.
Adanya volatilitas tinggi ini menyebabkan perdagangan saham Trump Media sempat dihentikan sementara. Meski saham naik, perusahaan ini tetap melaporkan kerugian sebesar Rp300 miliar di kuartal ketiga dan mengalami penurunan pendapatan 5,6 persen dibandingkan tahun lalu.
Sepanjang bulan Oktober, saham Trump Media mengalami kenaikan sebesar 119 persen, dengan beberapa kali lonjakan di atas 15 persen dalam satu sesi perdagangan. Saham ini bahkan mencapai puncak tertinggi Rp855.400, nilai tertingginya sejak Juni.
Menurut Forbes, nilai kekayaan Trump kini diperkirakan mencapai USD 6,3 miliar atau setara dengan Rp68,33 triliun (kurs 15.635 per USD). Kekayaannya juga sempat melampaui Rp125 triliun untuk pertama kalinya sejak Trump Media melantai di bursa pada bulan Maret silam, namun kemudian fluktuatif mengikuti pasar.
Pergerakan Signifikan
Saham Trump Media mengalami pergerakan signifikan seiring perkembangan kampanye presiden Trump. Setelah go public melalui merger pada awal tahun ini, saham sempat mencapai valuasi hampir Rp156 triliun di bulan Mei, namun kemudian anjlok. Hal ini mengancam kemampuan para pemegang saham besar, termasuk Trump, untuk menjual saham mereka.
Sepanjang kampanye, saham Trump Media mengalami lonjakan dan penurunan. Lonjakan terjadi setelah debatnya dengan Presiden Joe Biden, tetapi turun 10 persen setelah debat dengan Wakil Presiden Kamala Harris.
Saham kembali melonjak dalam beberapa minggu terakhir seiring pasar taruhan memfavoritkan Trump, meskipun perdagangan saham ini beberapa kali dihentikan karena volatilitas yang tinggi.
Reporter Magang: Thalita Dewanty