Empat kisah binatang disiksa buat selfie, bikin netizen ngamuk
Hewan yang digunakan untuk selfie bahkan ada yang tewas.
Aksi selfie atau swafoto yang marak di generasi milenial saat ini terkadang tidak selalu berdampak positif. Alih-alih ingin mengabadikan momen dalam hidup malah berujung pada hal negatif.
Merasa peduli akan bahayanya selfie, baru-baru ini pemerintah Kota Mumbai, India, menerapkan larangan selfie di 16 lokasi yang dianggap berbahaya. Hal tersebut rasanya patut dicontoh negara-negara yang memiliki tingkat hobi selfie yang tinggi. Bila tidak, momen mengenaskan usai selfie terus terjadi.
-
Apa yang diberikan kepada seseorang yang sering mengambil foto selfie? Penghargaan "Raja Selfie": Untuk orang yang paling sering mengambil foto selfie di setiap kesempatan.
-
Apa yang diteliti oleh para ilmuwan Jerman tentang selfie? Para ilmuwan dari Universitas Bamberg, Jerman, kini mulai menyelidiki makna dan kegunaan di balik foto selfie.
-
Apa yang Selfi Yamma lakukan saat ini? Tulislah Beberapa Kalimat Yang Menenangkan Hati Saat ini, penyanyi Selfi Yamma sedang menjalani ibadah umroh di Mekkah.
-
Apa yang Indah Permatasari tunjukkan dalam foto selfie terbaru nya? Dalam selfie terbarunya, Indah menunjukkan body goals yang telah dijaga selama satu tahun setelah melahirkan buah hati pertamanya.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari foto selfie Raisa? Bagi para penggemar setia Raisa, pasti sudah akrab dengan pesona kecantikannya yang alami yang terlihat dalam setiap foto selfie yang diunggahnya ke Instagram.
-
Kenapa Selfi Yamma membagikan momen umrohnya? Ditambah lagi dengan rasa syukurnya karena dapat menjalani ibadah umroh pada usia muda, Selfi tidak lupa untuk mengabadikan kebahagiaannya melalui unggahan di media sosialnya.
Berikut empat cerita selfie bareng binatang yang berujung amuk netizen lantaran membuat binatang tersebut tersakiti hingga tewas, yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber:
Swafoto di atas tempurung kura-kura 120 tahun, pria India ditangkap
Fenomena swafoto (selfie) memang lagi tren di kalangan para pengguna ponsel pintar, baik yang muda maupun yang tua. Swafoto biasanya dilakukan sendiri atau beramai-ramai. Biasanya setelah berswafoto mereka mengunggah hasilnya ke media sosial.
Tidak sedikit hal-hal konyol dilakukan agar hasil foto tersebut terlihat unik dan mengundang kontroversi. Salah satunya terjadi India. Seorang pria bernama Fazal Shaik, 24 tahun, melompat ke dalam kandang kura-kura Galapagos berusia 120 tahun di kebun binatang Kota Hyderabad. Dia lalu berfoto tepat di atas tempurung hewan berkaki empat tersebut.
Akibatnya dia langsung ditahan karena melanggar peraturan margasatwa. Dia dianggap telah melukai hewan tersebut dengan berdiri di atas tempurungnya.
Saat ditanya oleh pihak kepolisian setempat, Shaik mengatakan ingin berfoto di atas kura-kura tersebut lalu mengunggah fotonya di jejaring sosial media Facebook dan Twitter.
Dia juga ingin mendapatkan 'like' yang banyak oleh teman Facebooknya. Kejadian ini lantas mendapat julukan baru dari warga pengguna media sosial di India yaitu Shell-fie yang berarti foto di atas tempurung.
Kepala Museum Taman Margasatwa Nehru Ramakrishna Rao mengatakan, "Saya senang polisi menangkap dan memberi pelajaran kepada pria tersebut dan berharap kejadian itu tidak terulang."
Apes, setelah memamerkan fotonya di media sosial dia justru tidak mendapat perhatian dari teman-temannya.
Kura-kura Galapagos adalah yang spesies hidup terbesar yang ada dan salah satu dari 14 reptil yang terbesar yang masih hidup.
Tragis, bayi lumba-lumba langka mati gara-gara di ajak selfie
Kabar duka akibat selfie baru saja datang dari Argentina. Tapi, kali ini yang meninggal bukan manusia, melainkan lumba-lumba langka.
Pantai Argentina memang terkenal sebagai tempat di mana lumba-lumba langka 'Franciscana' (dari keluarga Pontoporiidae) muncul. Nah, di awal minggu ini, ada turis yang tiba-tiba mengambil salah satu bayi lumba-lumba Franciscana yang sedang berenang di dekat pantai bersama kawanannya.
Ternyata, si turis mengangkat si bayi lumba-lumba untuk di ajak foto selfie. Melihat kasi unik itu, lantas banyak turis lain yang ikut-ikutan 'meminta jatah' foto selfie bareng si bayi lumba-lumba. Lumba-lumba memang kuat berada di luar air untuk sementara waktu, namun 'egoisme' turis membuat lumba-lumba malang itu berada di luar air (plus cuaca panas) cukup lama. Kondisi ini membuat si lumba-lumba dehidrasi tidak bisa bernapas, kemudian mati.
Bangkai bayi lumba-lumba mati akibat diajak selfie 2016 Hernn Coria
Akhirnya, bayi lumba-lumba mati lemas dan kemudian ditinggalkan begitu saja di pantai oleh turis-turis. Sungguh ironis, lumba-lumba langka harus mati sia-sia akibat selfie.
Tarik hiu dari laut untuk selfie, pria ini dihujat netizen
Baru minggu lalu, kita mendengar kasus tragis bayi lumba-lumba yang mati akibat diambil dari laut untuk selfie rame-rame di pantai Argentina. Kini sudah muncul kasus baru yang mirip, namun korbannya kali ini adalah hiu.
Berdasarkan banyak video yang beredar di YouTube dan Facebook, terekam seorang pria asal Florida, Amerika, yang tanpa perasaan menarik seekor bayi hiu dari pantai Palm Beach Florida. Ironisnya, aksi ini dia lakukan hanya agar bisa foto bareng dengan si hiu.
Di video itu juga nampak bila si pria itu dengan santainya menekan si hiu kecil itu secara kuat dengan kedua tangannya di pantai agar hewan malang itu tidak bergerak saat difoto. Perlu diketahui, hiu termasuk spesies ikan (berbeda dengan lumba-lumba) yang bisa mati dengan mudah saat dibawa keluar dari air.
Tidak aneh bila akhirnya pria ini mendapat banyak hujatan di dunia maya. Bahkan, aksi tidak bertanggung jawabnya ini masuk banyak stasiun TV internasional.
Untungnya, setelah beberapa kali di foto, ada pria lain yang membawa hiu itu kembali ke laut. Menurut beberapa kabar di forum dunia maya, pria itu diduga bernama John Camp yang akhirnya sempat dipenjara atas aksi itu.
Merak mati akibat bulunya dicabut untuk selfie
Sebuah aksi selfie tak terpuji ditampilkan oleh pengunjung kebun binatang di Yunnan, China. Pengunjung penasaran dengan unggas berbulu indah, burung merak.
Mereka berganti-gantian menggendong dan memeluk erat binatang ini. Alhasil mereka menjadi stres lantaran aksi mereka yang berlebihan membuat bulu mereka rontok dan berujung kematian.
Seperti diberitakan laman Shanghaiist, Senin (22/2), netizen langsung menghujat aksi tersebut dan menuntut pengelola agar tidak sembarangan membuka akses kepada pengunjung terhadap binatang jinak. Netizen juga menyinggung kesadaran para pelancong yang tidak tahu aturan dan sembarang dalam meperlakukan mahluk hidup.
(mdk/ard)