Empat ucapan bukti Donald Trump suka jilat ludah sendiri
Trump seringkali mengucapkan kata-kata yang dia bantah sendiri faktanya.
Ada-ada saja tingkah pengusaha ternama Amerika Donald Trump yang bikin orang geleng-geleng. Pria yang juga calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik ini terkenal karena sering mengeluarkan pernyataan nyeleneh.
Anehnya, pernyataan Trump sering kali berbeda-beda. Terkadang dia mengatakan suatu hal, namun keesokan harinya dia sering lupa pernah mengatakan hal tersebut.
Beberapa dari pernyataan Trump tersebut menjadi buah bibir lawan dan mereka yang membencinya. Mereka mengatakan pria tersebut tidak pantas menjadi presiden karena sering mengubah-ubah omongannya sendiri.
Merdeka.com berhasil merangkum empat pernyataan kontroversial Trump yang akhirnya dibantah sendiri oleh pria tersebut. Penasaran? Berikut rangkumannya:
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
Janji bakal bayar pendukung yang pukul pendemo
Pada Februari lalu, di hadapan para pendukungnya dalam sebuah kampanye, Donald Trump berjanji akan membayar mereka yang membela dirinya. Hal ini untuk menyindir para anti-Trump yang sering berdemo kala dirinya melaksanakan kampanye.
Saat itu, posisi Trump masih sebagai bakal calon presiden AS dari Partai Republik.
"Jika Anda melihat seseorang bersiap-siap untuk melempar tomat, Anda perlu menegur mereka dan mengatakan silakan pergi ke neraka. Dan saya berjanji, saya berjanji akan membayar semua biaya hukum kalian," kata Trump.
Bulan berikutnya, ada seorang pendukungnya yang memukul pengunjuk rasa. Otomatis pendukungnya tersebut dikenai sanksi karena memukul orang.
Namun, pada saat yang bersamaan, Trump membantah pernah berjanji akan membantu proses hukum pendukungnya.
"Saya tidak membenarkan kekerasan dan saya tidak mengatakan akan membayar biaya hukum mereka," ucapnya saat diwawancarai awak media.
Bersahabat dengan Putin
Masih jelas bagaimana seorang Donald Trump mengagung-agungkan Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal ini sebagai balasan Trump karena Putin memuji dia sebagai calon presiden yang jenius.
Trump mengatakan Putin seorang yang amat baik dan mereka akrab.
"Saya tahu sekali dia sangat baik karena kami berdua dalam acara '60 Minutes' berbincang banyak sekali hal, dan kami sangat akrab malam itu," ucap Trump memuji Putin.
Trump bahkan sampai mengolok-olok rivalnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton, tidak akan bisa mengalahkan Putin. Trump terus memuja pemimpin Negeri Beruang Merah tersebut, padahal di tahu, kedua negara adalah rival sejak lama.
Namun pada Juli lalu, saat seorang wartawan menanyakan bagaimana hubungan dia dengan Putin, Trump menjawab dia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan presiden Rusia itu.
"Saya tidak memiliki hubungan apa-apa dengan dia (Putin). Kami bahkan tidak akrab," katanya.
Mengundang Badan Intelijen Rusia untuk meretas surel Clinton
Saat Hillary Clinton mendapat masalah akibat akun surat elektronik (surel) pribadinya diretas, bakal presiden dari Partai Demokrat Donald Trump merasa mendapat kesempatan untuk menjatuhkan lawannya.
Disebutkan kala itu, Clinton menggunakan server surat elektronik pribadi saat masih menjabat sebagai menlu AS periode sebelumnya.
Trump kemudian dengan senang hati mengundang badan intelijen Rusia untuk menyelidiki kasus ini.
"Rusia, jika Anda mendengarkan saya, saya harap Anda dapat menemukan 30 ribu surel yang hilang," kata Trump kala itu.
Keesokan harinya, saat dikonfirmasi mengenai pernyataannya tersebut, Trump membantah habis-habisan pernah melontarkan pernyataan itu.
"Tentu saja tidak benar, saya hanya sedang menyindir," ucapnya.
Trump suka bayi, tapi minta orang mengusir mereka
Ketika berpidato dalam sebuah kampanye di Virginia, Amerika Serikat (AS) Capres AS dari Partai Republik, Donald Trump kembali melakukan hal kontroversi. Kali ini Trump mengusir bayi yang menangis.
Sosok capres yang banyak mengundang kontroversi ini tengah dalam kampanye di Ashburn, Virginia. Tetapi dalam tengah pidato, seorang bayi menangis dan mengganggunya.
Dalam video menunjukkan Trump menenangkan ibu dari bayi tersebut dan mengatakan tidak masalah untuknya untuk tetap berada di lokasi kampanye.
Â
"Jangan khawatir tentang bayi, saya suka bayi," ujar Trump.
"Mendengar bayi menangis, saya menyukainya. Bayi yang cantik. Jangan khawatir. Bayi itu masih muda dan cantik serta sehat, itu yang kita inginkan," jelas Trump.
Â
Kemudian miliuner properti tersebut kemudian melanjutkan pidatonya dan berbicara tentang Tiongkok. Tetapi sekali lagi pidatonya terhenti karena tangisan bayinya.
Â
Kali ini nada suara Trump berubah. "Sebenarnya saya bercanda, Anda bisa membawa bayi itu keluar," ucap Trump kepada ibu yang membawa bayi tersebut.
Â
"Saya pikir dia percaya bahwa saya senang ketika sedang berbicara diganggu oleh suara bayi menangis. Itu tidak masalah. Orang tidak banyak yang mengerti," pungkasnya.
Â
(mdk/pan)