Erdogan Heran AS Bungkam atas Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali menyerukan agar dilakukan investigasi penuh atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Dia juga kembali mengecam Amerika Serikat (AS) karena tidak mengambil sikap yang lebih keras terhadap Arab Saudi dalam kasus ini. Erdogan juga meminta jawaban dari Arab Saudi atas kelanjuta
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali menyerukan agar dilakukan investigasi penuh atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Dia juga kembali mengecam Amerika Serikat (AS) karena tidak mengambil sikap yang lebih keras terhadap Arab Saudi dalam kasus ini. Erdogan juga meminta jawaban dari Arab Saudi atas kelanjutan kasus pembunuhan Khashoggi yang terjadi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul awal Oktober 2018.
"Saya tidak memahami kebungkaman Amerika ketika serangan mematikan itu terjadi, dan bahkan setelah anggota CIA mendengar rekaman yang kami berikan," kata Erdogan saat diwawancara stasiun radio nasional, TRT pada Senin (4/2) sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Selasa (5/2).
-
Apa yang dilakukan Presiden Erdogan saat wisuda anggota Polri? Dalam video yang diunggah akun Instagram @polisi_indonesia, terlihat Erdogan menjabat tangan Briptu Tiara. Terlihat juga beberapa Erdogan mengucapkan sesuatan dan dijawab oleh Tiara.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Siapa saja anggota Polri yang diwisuda di Turki? Tiga personel Polri menjalani wisuda di Turkish National Police Academy (TNPA) yang dipimpin langsung oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Tiga Polri itu ada, Ipda Regina Setiawan dari Polda Kepri, Bripka Hilman Lasmana dari Polda Jawa Barat, dan Briptu Tiara Nissa Zulbida dari Polda Jawa Timur.
-
Siapa yang menolak bermain di Turki? Berdasarkan laporan dari Romano, sejumlah klub papan atas di Turki saat ini menunjukkan ketertarikan terhadap Rabiot. Salah satu klub yang berminat adalah Galatasaray. Tim yang dikenal dengan julukan Cimbum Aslan ini sangat menginginkan kehadiran gelandang tersebut. Mereka telah mengajukan penawaran untuk merekrutnya ke Turki. Namun, gelandang tersebut dipastikan telah menolak tawaran itu, karena saat ini ia tidak berminat untuk bermain di Turki.
"Kami ingin semuanya dijelaskan karena ada kekejaman, ada pembunuhan," ujarnya seraya menambahkan pembunuhan itu bukan hal wajar.
Erdogan sejak lama bersikeras bahwa perintah pembunuhan Khashoggi di konsulat jenderal di Istanbul itu atas perintah petinggi teratas pemerintah Arab Saudi. Dalam wawancara itu, Erdogan menyampaikan pembunuhan Khashoggi direncanakan 22 orang, 15 orang yang datang ke Istanbul menggunakan dua pesawat dan mengunjungi konsulat di hari terjadinya pembunuhan.
"Ketika mereka (Arab Saudi) menyampaikan, '22 orang ditangkap saat ini'. Meskipun demikian, kami memiliki beberapa informasi. Beberapa dari mereka mungkin telah diambil. Mereka mungkin menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Karena sistem di sana bekerja sangat aneh," kata dia.
Bulan lalu, pengadilan dimulai di Riyadh terhadap 11 terdakwa pembunuhan, termasuk lima orang terancam hukuman mati. Namun beberapa kelompok hak asasi dan pengamat internasional menilai mereka tak dapat dipercaya.
Pernyataan Erdogan ini disampaikan setelah kunjungan Agnes Callamard, pelapor khusus PBB untuk eksekusi di luar pengadilan. Agnes melakukan perjalanan selama seminggu ke Turki untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa seputar pembunuhan Khashoggi empat bulan lalu. Agnes Callamard telah mendengar rekaman audio mengerikan saat-saat terakhir Khashoggi akan dibunuh. Rekaman ini juga diberikan Turki kepada Direktur CIA Gina Haspel, Jerman, Prancis, dan Inggris.
Khashoggi merupakan kolumnis The Washington Post. Melalui tulisan-tulisannya, ia kerap mengkritik Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS). Agen Intelijen AS dilaporkan telah menyimpulkan bahwa MBS memerintahkan pembunuhan Khashoggi. Namun, Presiden AS Donald Trump berulang kali menegaskan tak ada bukti sementara keterlibatan MBS dalam kasus tersebut. Kerajaan Arab Saudi pun membantah tudingan keterlibatan MBS dan mengklaim MBS tak mengetahui peristiwa tersebut.
Baca juga:
Penyelidik dari PBB Dilarang Masuk ke Lokasi Pembunuhan Jamal Khashoggi
Tim Penyelidik PBB untuk Pembunuhan Jamal Khashoggi Tiba di Turki
Sampai Kapan Raja Saudi Bisa Melindungi Pangeran bin Salman?
Ahli PBB Pimpin Penyelidikan Kasus Pembunuhan Khashoggi
Turki Siapkan Penyelidikan Internasional Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi