FBI Lacak Adanya Ancaman “Signifikan” di Washington DC Jelang Pelantikan Joe Biden
FBI sedang melacak banyaknya obrolan di media sosial termasuk seruan unjuk rasa bersenjata menjelang pelantikan Presiden AS terpilih, Joe Biden.
FBI sedang melacak banyaknya obrolan di media sosial termasuk seruan unjuk rasa bersenjata menjelang pelantikan Presiden AS terpilih, Joe Biden. Hal ini diungkapkan Direktur FBI, Chris Wray pada Kamis.
Wray, yang pertama kali muncul di depan publik sejak kerusuhan US Capitol pada 6 Januari lalu, mengatakan dalam sebuah pemaparan keamanan untuk Wakil Presiden Mike Pence bahwa FBI tetap memperhatikan adanya potensi kekerasan dalam unjuk rasa di Washington dan di negara bagian seluruh AS.
-
Kenapa Joe Biden ingin dekat dengan Prabowo? "Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden.
-
Mengapa FBI membuka enkripsi HP pelaku? Butuh waktu beberapa hari, namun FBI akhirnya berhasil memecahkan sandi dari telepon pria berusia 20 tahun yang tewas.
-
Bagaimana FBI mengakses telepon pelaku? FBI mengatakan mereka telah "berhasil mendapatkan akses" ke telepon milik pelaku, Thomas Matthew Crooks. Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut.
-
Apa yang dikatakan Joe Biden kepada Prabowo saat mengucapkan selamat? "Pak presiden terpilih, saya ingin memanggil Anda Pak presiden terpilih," kata Biden kepada Prabowo.
-
Mengapa pemimpin muslim Amerika menentang pencalonan kembali Joe Biden? Pemimpin muslim Amerika di beberapa negara bagian akhir pekan lalu berjanji untuk memobilisasi komunitas mereka menentang upaya pencalonan kembali Presiden Joe Biden sebagai presiden AS pada 2024 karena dukungannya terhadap perang Israel di Gaza.
-
Apa yang digunakan Joe Biden untuk berkomunikasi secara rahasia? Kemudian saat rencana Rusia mau menginvasi Ukraina, Presiden Joe Biden punya alat komunikasi yang dipercaya. Ia menggunakan iPhone berlogo khusus berwarna emas bertuliskan ‘Segel Presiden Amerika Serikat’.
Wray memperingatkan, kejadian-kejadian seperti itu bisa membawa orang-orang bersenjata mendekati gedung pemerintah dan pejabat terpilih.
“Salah satu tantangan nyata di tempat ini adalah mencoba membedakan mana yang aspiratif versus mana yang disengaja,” jelasnya, dilansir France 24, Jumat (15/1).
Wray mengatakan FBI menerima informasi dalam jumlah yang “signifikan” yang telah diteruskan ke lembaga penegak hukum lainnya menjelang pelantikan. Berbagi informasi sangat penting sebelum agenda publik penting seperti pelantikan, tetapi masalah ini mendapat sorotan khusus penegak hukum dinilai tidak siap menghadapi kekerasan seperti yang terjadi di Capitol.
Aktifkan Pos Komando
Pejabat federal memperingatkan lembaga penegak hukum lokal bahwa kerusuhan di Capitol bisa mengobarkan kekerasan lainnya.
“Kami sedang melihat individu yang mungkin ingin mengulangi jenis kekerasan yang sama seperti yang kami lihat pekan lalu,” jelas Wray, menambahkan bahwa sejak 6 Januari, FBI telah mengidentifikasi lebih dari 200 tersangka.
“Kami tahu siapa Anda. Jika Anda berada di luar sana, agen FBI akan datang untuk mencari Anda.”
Dia menambahkan, lebih dari 100 orang telah ditangkap sejauh ini, dan banyak penyelidikan lain yang juga sedang berlangsung.
Negara bagian di seluruh AS meningkatkan pengamanan untuk menghadapi kemungkinan unjuk rasa bersenjata dan kekerasan akhir pekan ini, terutama di gedung-gedung pemerintah. Para pejabat sedang meninjau kembali rencana pengamanan mereka untuk target berisiko tinggi dan polisi di kota-kota besar sedang bersiap untuk siaga taktis jika diperlukan. Memo FBI awal pekan ini memperingatkan potensi unjuk rasa bersenjata di 50 negara bagian.
Untuk memantau ancaman, saat berlangsung pelantikan presiden, FBI akan mengoperasikan pos komando sepanjang waktu di markas besar dan di masing-masing 56 kantor lapangannya.
Ungkapan Terima Kasih Wapres Mike Pence
Sementara itu, Wakil Presiden Mike Pence kembali ke Capitol hari Kamis untuk pertama kalinya sejak kerusuhan pekan lalu.
Pence datang dengan pasukan pengawal yang berjaga-jaga di luar Capitol, mengatakan kepada mereka bahwa dia mengenal Garda Nasional karena dia dulu adalah seorang gubernur.
“Terima kasih telah membela negaramu,” kata Pence.
Dia mengatakan kepada para pasukan, mereka akan menyaksikan peralihan kekuasaan dan berterima kasih atas pengabdian mereka.
“Merupakan kehormatan besar bagi saya bertugas sebagai wakil presiden Anda,” ungkapnya, sebelum diakhiri dengan ucapan terima kasih lainnya.
(mdk/pan)