Galeri Foto Nasional Australia copot foto Jokowi
Mereka berdalih pencopotan itu untuk mencegah foto itu dirusak pengunjung.
Galeri Foto Nasional Australia mencopot foto Presiden Joko Widodo yang sebelumnya dipajang di salah satu dinding di dalam gedung itu.
Foto yang diambil oleh seorang fotografer Australia, Adam Ferguson, adalah salah satu finalis ajang National Photographic Portrait Prize.
Foto itu sebelumnya nampak menghiasi galeri sebelum eksekusi Duo Bali Nine asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dilakukan Rabu dini hari lalu.
Galeri Nasional Australia berdalih, dicopotnya foto Presiden Joko Widodo bukanlah sebagai aksi protes terhadap eksekusi mati, melainkan mencegah supaya foto itu tidak dirusak oleh pengunjung yang marah.
Pasalnya penduduk Australia kini tengah geram terhadap Presiden Jokowi lantaran tidak memberi pengampunan terhadap Chan dan Sukumaran.
"Saya akui sebagai warga Australia turut berduka, kejadian pada Rabu dini hari akibat eksekusi mati, dan saya pikir mencopot foto tersebut dari penglihatan publik adalah hal yang benar demi mencegah pengerusakan dalam galeri," ungkap Direktur Galeri Nasional Australia Angus Trumble.
Namun Ferguson sang fotografer menampik hal itu sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
"Hal itu hanyalah sentimen pribadi, tidak seharusnya foto itu ditiadakan," ungkap fotografer, Ferguson, kepada BBC saat ditemui di Nepal dalam tugasnya mendokumentasi foto untuk majalah Time, Rabu, (30/4).
Seperti dilansir BBC, kini spot foto Presiden Jokowi sudah kosong, tidak hanya dalam galeri, koleksi foto Jokowi juga telah dihapus dalam basis data website Galeri Nasional Australia.