Ghazi Hamad: Kami harus bungkam
"Ini persoalan sangat sensitif dan berbahaya," kata Hamad kepada merdeka.com.
Israel tengah mengamuk. Mereka menangkapi warga palestina, terutama anggota Hamas, di seantero Tepi Barat. Upaya itu merupakan bagian dari perburuan mencari pelaku sekaligus tiga remaja Israel diyakini telah diculik.
Ketiga pemuda Israel itu adalah Gil-Ad Shaer, 16 tahun, Eyal Yifrah, 19 tahun, dan Naftali Frenkel, 16 tahun. Keberadaan mereka terakhir diketahui Kamis malam pekan lalu di sekitar Kota Hebron setelah mendapat tumpangan mobil dari seorang lelaki asal Kota Beersheba, selatan Israel.
Yifrah dan Shaer adalah pelajar dari yeshiva (sekolah seminari Yahudi) Makor Chaim di Kfar Etzion. Sedangkan Frenkel menempuh studi di yeshiva Shavey Hevron, Kota Hebron. Menurut stasiun televisi Channel 10, Frenkel juga berkewarganegaraan Amerika Serikat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung mengarahkan telunjuknya kepada Hamas. Maklum saja, kejadian serupa pada 2006 menimpa Gilad Shalit, serdadu Israel berpangkat kopral. Setelah ditawan Hamas lima tahun, Shalit dilepaskan dengan tukaran 1.027 tahanan Palestina.
Namun Hamas bungkam soal peristiwa hilangnya tiga pemuda Israel itu. Brigade Syuhada Al-Aqsa, sayap militer Fatah, mengklaim sebagai pelaku. "Tidak ada seorang pun tahu apa yang terjadi. Tidak ada yang tahu siapa, di mana, dan bagaimana peristiwa itu terjadi," kata mantan Wakil Menteri Luar Negeri Hamas Ghazi Hamad saat melalui telepon selulernya semalam.
Hamad mungkin bakal menjadi sorotan lagi sebab dia berjasa dalam serangkaian perundingan pembebasan Shalit.
Berikut penuturan Hamad kepada Faisal Assegaf dari merdeka.com.
Netanyahu menuding Hamas sebagai dalang penculikan tiga warga mereka. Apakah tuduhan itu benar?
Ini persoalan sangat sensitif dan berbahaya. Kami tidak akan membahas persoalan ini dengan siapa saja, termasuk media. Namun tuduhan Netanyahu itu tanpa bukti.
Setahu Anda, bagaimana penculikan itu bisa terjadi?
Kami mengetahui ada tiga pemukim atau remaja Israel diculik Kamis malam pekan lalu. Jumatnya pihak keamanan Israel menyatakan mereka telah diculik dan mulai melakukan pencarian besar-besaran.
Hamas kelihatannya jadi sasaran?
Memang benar. Israel melakukan penangkapan besar-besaran terhadap anggota Hamas di seantero Tepi Barat. Mereka memburu dari rumah ke rumah, desa ke desa. Hingga kini mereka telah menahan 200 orang, termasuk ketua parlemen Abdul Aziz Duwaik.
Apakah hilangnya tiga pemuda Israel itu dijadikan alasan Israel untuk menghancurkan Hamas?
Israel memang tengah berupaya memojokkan dan menghancurkan Hamas.
Apakah perkembangan terbaru ini bisa membubarkan pemerintahan Palestina bersatu?
Israel adalah satu-satunya negara tidak mengakui pemerintahan persatuan Palestina. Padahal, pemerintahan bersatu ini merupakan keinginan seluruh rakyat Palestina. Hamas dan Fatah bakal terus melanjutkan pemerintahan ini karena kami sadar ini adalah kemauan seluruh bangsa Palestina.
Brigade Syuhada Al-Aqsa mengklaim telah menyekap tiga warga Israel itu. Apakah pengakuan mereka bisa dipercaya?
Tidak ada seorang pun tahu apa yang terjadi. Tidak ada yang tahu siapa, di mana, dan bagaimana peristiwa itu terjadi.
Bagaimana sikap Hamas dan Fatah terhadap kasus itu?
Semua faksi akan tetap bungkam.