Waketum NasDem Ingatkan Fahri Hamzah: Kalau Ingin Jadi Menteri Jangan Buru-Buru
Waketum NasDem Ingatkan Fahri Hamzah untuk tidak terburu-buru menjadi menteri
Waketum NasDem Ingatkan Fahri Hamzah: Kalau Ingin Jadi Menteri Jangan Buru-Buru
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengajak rakyat Indonesia untuk aklamasi memilih capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menanggapi hal itu, Waketum Partai NasDem Ahmad Ali mengingatkan agar Fahri Hamzah jangan terlalu berlebihan dalam memberikan dukungan terhadap salah satu paslon.
"Kalau mau menjilat jangan terlalu berlebihan lah, kalau ingin jadi menteri jangan terlalu buru-buru, ada proses demokrasi yang akan kita lewatin, kan gitu," kata Ahmad Ali usai menghadiri acara Training of Trainer (ToT) Relawan dan Tim Hukum di Yayasan Darul Musthofa Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (26/12).
"Makanya saya bilang, kalau mau menjilat, mau menyenangkan pimpinan ya jangan juga terlalu berlebihan," sambungnya.
Oleh karenanya, Ahmad Ali tidak ingin terlalu berlebihan dalam menanggapi apa yang disampaikan oleh Fahri Hamzah.
"Fahri itu saya kenal orang yang sangat rasional dalam merawat demokrasi selama ini, tapi saya melihat akhir-akhir ini kehilangan rasionalitas dia. Jadi, ya tidak perlu kita tanggapi terlalu jauh begitu," ujarnya.
Sebelumnya, Fahri Hamzah mengajak rakyat Indonesia untuk mendukung Prabowo-Gibran.
Di juga mengajak seluruh rakyat Indonesia secara aklamasi memilih Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Sekali putaran saja, 50 hari lagi. Tuntaskan transisi ini untuk memasuki Indonesia Emas 2045. Ini saatnya negeri kita. Ayo sahabat, ajak semua kerabat menjemput martabat," seru Fahri Hamzah dalam keterangan persnya, Senin (25/12).
Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 ini menyampaikan alasan kenapa Prabowo-Gibran yang harus dipilih, karena dianggapnya pantas menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024.
"Prabowo-Gibran, bukan hanya akan melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya, tetapi juga akan melengkapi dan menyempurnakan program-program pembangunan yang sudah ada, salah satunya melanjutkan mega proyek Ibu Kota Negara (IKN)," sebut Fahri yang juga menggaungkan Tagar #AklamasiPrabowoGibran Jelang 2024.
Sementara, untuk konsep yang disampaikan dua paslon lainnya, yakni paslon nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Fahri menyebut, kalau konsep awal yang mereka bawa salah. Sehingga, rakyat tidak mungkin memilih yang sejak awal salah konsep.
"Bahkan kesalahan konsep dari paslon nomor urut 01, dipertahankan sampai sekarang. Bilang perubahan atau opposisi, tapi masih aja nyambi jadi penguasa. Ya salah itu kontradiksi. Ini ganjil rakyat nggak bisa!," sindir Fahri.
Termasuk paslon nomor urut 03 dan partai pengusung utamanya, PDIP, menurut Fahri amat sangat aneh. Karena selama 9 tahun selalu memuji dan bertekad ingin melanjutkan program pemerintahan sekarang ini.
"Tapi diujung malah ngomel-ngomel. Capresnya jadi bingung mau ngapain? Dia juga dari awal disuruh-surih aja kok. Lah cawapres-nya menteri yang 4 tahun puji-puji bosnya (Presiden Jokowi) kemana-mana, terus sekarang masih ngomel? Kan rakyat bingung!," ucapnya.
Karena, kesalahan konsep dua paslon 01 dan 03 tersebut, menurut Fahri menjadi serius kalau rakyat pada akhirnya akan memilih paslon nomor urut 02, Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, karena terlalu kuat argumennya.
Dan ini yang menjadi kayakinannya, kalau Pilpres 2024 akan berlangsung sekali putaran, mengingat rakyat mustahil milih pemimpin negara yang konsep awalnya sampai sekarang membingungkan.
"Rakyat itu perlu kemantapan sebagai jaminan masa depannya. Jadi, mohon maaf kalau teman-teman emosi dengan fakta ini. Masalahnya, yang 01 dan 03 tidak mau perbaiki posisinya yang salah sejak awal," jelasnya.
"Belajar dari politik NKRI ini, memang kalau sejak awal persepsi yang dibangun salah, maka seterusnya salah," tambahnya.
Kecuali, kata Fahri, ada keberanian untuk berubah! Makanya, ia mengajak semua rakyat aklamasi pilih Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, karena yang dua paslon lainnya tidak ada juga alasan yang kuat dan mendasar.
"Kalau mereka sekedar obat kecewa, sayang sekali. Jangan pertaruhkan masa depan, Kali ini kita kompak menatap Indonesia Emas 2045. Ini giliran Indonesia!," pungkasnya.