Imigrasi Australia bocorkan data paspor Jokowi
Selain Jokowi, pemimpin dunia datang ke KTT G20 ikut jadi korban. Mulai dari Obama, Putin, hingga Modi.
Departemen Imigrasi Australia tak sengaja membocorkan data-data pribadi para pemimpin dunia yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Kota Brisbane tahun lalu. Data yang terumbar ke publik itu misalnya nomor paspor, detail visa, dan berbagai informasi pribadi lainnya.
Surat kabar the Guardian melaporkan, Selasa (31/3), Presiden Joko Widodo termasuk jadi korban setelah datanya diumbar. Pemimpin lain jadi korban misalnya Barack Obama, Vladimir Putin, Narendra Modi, hingga Shinzo Abe.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertemu Australia? Hasil ini akan membuat Indonesia semakin percaya diri, terutama saat bertemu Australia pada 10 September 2024 mendatang.
-
Kenapa Abe pergi ke Australia? Abe telah memutuskan untuk melanjutkan studinya di Brisbane, Australia.
-
Siapa yang menganggap Australia sebagai tim yang tangguh? Kenangan Piala Asia 2023 Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, masih memandang Australia sebagai tim yang tangguh. Ia mengingat kembali pertemuan kedua tim di Piala Asia 2023 di Qatar. Saat itu, mereka bertanding di babak 16 besar pada Januari 2024, dan Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Australia setelah kalah dengan skor 0-4.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia akan menghadapi Australia? Matchday 2 - 10 September 202419:00 WIB - Indonesia bertanding melawan Australia - disiarkan di RCTI dan Vision+
Kambing hitam kejadian ini adalah seorang petugas imigrasi yang mengirim surat elektronik kepada panitia turnamen sepakbola Piala Asia. Tanpa memeriksa isinya, dia justru mengirim data rahasia kepala negara dari AS hingga Indonesia.
"Penyebabnya dipastikan human error, karena petugas terkait salah mengisi alamat tujuan sehingga email itu terkirim ke orang yang salah," seperti dikutip dari penyelidikan internal departemen.
Pemimpin Oposisi Australia, Tanya Plibersek menuntut Perdana Menteri Tony Abbott bertanggung jawab. Para tamu kenegaraan itu harus diberitahu bahwa ada kekeliruan yang membuat data pribadi mereka beredar melalui email.
"Insiden ini sungguh memalukan pemerintahan Abbott," kata Richard Marles, pemimpin partai oposisi lainnya.
Isu ini digoreng oleh oposisi Abbott setelah pekan lalu pemerintah Australia mengesahkan Undang-Undang Keamanan data privat. Hanya berselang beberapa hari, pemerintah Negeri Kanguru terbukti gagal mengamankan data penting berupa nomor paspor para kepala negara.
"Bagaimana pemerintah yang gagal mengelola data sepenting itu dipercaya untuk menjaga data pribadi masyarakat," ungkap Senator Partai Hijau Sarah Hanson-Young.
Baca juga:
JK: Australia harus pahami hukuman mati di Indonesia
Bertemu JK, Dubes minta WNI berlibur ke Australia
JK dan Dubes Australia sempat bahas hukuman mati duo 'Bali Nine'
Perkenalkan diri, Dubes Australia yang baru temui JK