AS keluar dari pasar bebas, Indonesia masih pikir-pikir
Indonesia kaji ulang keikutsertaannya di Trans-Pacific Partnership. Usai dilantik, Presiden Donald Trump memastikan untuk menarik keluar negaranya dari keanggotaan Trans-Pacific Partnership (TPP). Tindakan itu membuat banyak negara kembali mengkaji ulang keikutsertaannya, termasuk Indonesia.
Dua hari setelah dilantik, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan keluar dari Trans-Pacific Partnership (TPP). Karena hal tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan kembali memikirkan keikutsertaan di kerja sama lintas pasifik itu.
Diucapkan Retno di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, ada klausula yang mengatakan kalau TPP tidak dapat diimplementasikan jika 80 atau 85 persen dari Gross Domestic Product (GDP) negara anggota tidak meratifikasi.
"Kita lihat dulu, TPP akan jalan atau enggak. TPP itu tidak dapat diimplementasikan jika 80 atau 85 persen dari GDP negara anggota tidak meratifikasi. AS kalau tidak salah sekitar 60 persen, nah kalau mereka sudah memutuskan tidak meratifikasi, maka tidak akan terpenuhi yang 80 persen itu," ujar Retno, Kamis (26/1).
"Dari situ saja dulu," tuturnya.
Retno menambahkan, jika TPP tetap akan diteruskan, maka harus ada negosiasi ulang dari negara-negara anggota. Hal tersebut kemungkinan akan memakan sedikit waktu.
"Jadi sekarang, oleh karena itu penting bagi kita melihat dulu apa yang ada, bahwa ada keputusan dari AS untuk tidak meratifikasi TPP," sambung dia.
Trump memenuhi janji kampanyenya dengan menandatangani perintah eksekutif untuk menarik diri atau keluar dari perjanjian dagang TPP.
"Hal besar bagi pekerja Amerika yang baru saja kita lakukan," kata Trump saat menandatangani penarikan diri dari TPP tersebut.
Trump juga memotong dana untuk kelompok internasional yang menyediakan aborsi, dan mempekerjakan beberapa pekerja federal. Perintah eksekutif Trump pada TPP sebagian besar sebagai langkah simbolis sejak kesepakatan itu belum diratifikasi oleh Kongres AS.
Baca juga:
Trump jadi presiden, Indonesia hentikan rencana ikut pasar bebas AS
Liberalisasi dagang dorong reformasi BUMN
Meski tak jelas, RI tetap kaji perdagangan bebas Trans Pasifik
Nasib perdagangan bebas Trans Pasifik tergantung Trump
Mendag: Jangan hanya TPP, kita juga harus khawatirkan Brexit
-
Apa yang disampaikan Retno Marsudi kepada Komisi I DPR RI? "Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu, betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih banyak," kata Retno.
-
Siapa yang memberikan hadiah peta jadul Indonesia kepada Retno Marsudi? Lebih mengharukan, secara khusus, beliau memberi saya peta Indonesia tahun 1890 yang sengaja beliau peroleh pada saat beliau berkunjung ke Belanda minggu lalu,"
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Hadiah apa yang diberikan Lolwah Al-Khater kepada Retno Marsudi? Lebih mengharukan, secara khusus, beliau memberi saya peta Indonesia tahun 1890 yang sengaja beliau peroleh pada saat beliau berkunjung ke Belanda minggu lalu,"
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.