Ini alasan mengapa bantuan AS untuk korban gempa Palu disebut sangat kecil
AS rupanya saat ini juga sedang mengalami krisis. Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, AS menjadi lebih terpencar daripada sebelumnya.
Gempa berkekuatan 7,5 Skala Richter yang melanda Sulawesi Tengah telah menyebabkan 1.800 orang tewas dan 5.000 lainnya hilang. Saat ini tim penyelamat masih terus melakukan pencarian terhadap mayat-mayat korban bencana yang diduga masih terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Musibah berskala besar ini mengundang rasa simpati negara-negara lain. Beberapa negara juga ikut mengirim bantuan kepada Indonesia sebagai bentuk solidaritas. Namun tidak seperti biasanya, Amerika Serikat justru memberi perhatian sedikit terhadap tragedi besar ini. Mengapa demikian?
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Dilansir dari laman CNN, Rabu (10/10), AS rupanya saat ini juga sedang mengalami krisis. Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, AS menjadi lebih terpencar daripada sebelumnya. Tidak hanya itu, kekuatan asing yang ikut campur dalam pemilu kemarin telah menyebabkan negara tersebut tak terlindung dari infiltrasi di masa depan.
Ada banyak persoalan terjadi di AS saat ini, mulai dari Trump yang dituduh melakukan pelecehan seksual, pencalonan Brett Kavanaugh sebagai hakim Mahkamah Agung yang berujung pada dugaan pemalsuan sumpah karena dia dituding sebagai pelaku pemerkosaan, dan masalah-masalah lain yang menjadi kekhawatiran pemerintah.
Sebagai negara adidaya, AS seharusnya menjadi pemimpin dalam hal bantuan untuk negara asing, baik itu yang berkaitan dengan krisis kemanusiaan atau pembangunan secara umum. Namun di tengah permasalahan yang tengah dihadapi, AS harus melepaskan perannya pada tatanan global.
Sejauh ini AS sudah memberikan bantuan senilai USD 100.000 atau Rp 1,5 miliar melalui USAID sebagai permulaan. Namun tampaknya negara tersebut tidak memiliki banyak urgensi untuk memberikan bantuan lebih melalui badan pendanaan tersebut.
Sebagaimana diketahui, Trump telah memotong anggaran dana untuk USAID. Hal ini membuat badan tersebut semakin sulit dalam menanggapi keadaan darurat internasional. Pemotongan dana ini juga berpengaruh terhadap program-program pemerintah yang lain seperti pembangunan, diplomasi, dan perdamaian.
Baca juga:
Malaysia berikan bantuan Airbus hingga dana rehabilitasi pendidikan untuk Palu
Cerita mereka bertahan hidup berhari-hari dalam reruntuhan
MUI terima bantuan Rp 7,6 M dari Taiwan untuk korban bencana Sulawesi Tengah