Ini Puisi Cinta Tertua di Dunia Berusia 4.000 Tahun, Simak Isinya
Menurut sejarawan, puisi cinta itu ditujukan kepada Raja Sumeria Shu-Shin dari seorang pembicara perempuan. Shu-Shin adalah penguasa keempat dari Dinasti Ketiga Ur yang berkuasa antara 2037 hingga 2029 sebelum Masehi.
Pada 1880 arkeolog mendatangi daerah Mesopotamia di Nippur (Irak sekarang) untuk mencari bukti fisik yang sesuai dengan narasi Perjanjian Lama di Alkitab. Ketika sedang mencari bukti itu mereka tak sengaja malah menemukan sebuah lempengan prasasti bertuliskan huruf paku.
Dilansir dari laman World History, prasasti itu kemudian diteliti dan disimpulkan ternyata itu adalah bait-bait puisi cinta tertua yang pernah ditemukan. Puisi itu kemudian disebut Lagu Cinta untuk Shu-Sin yang berasal dari masa 2.000 tahun sebelum Masehi atau sekitar 4.000 tahun silam. Puisi ini dibuat di masa Mesopotamia kuno yang dijadikan bacaan ritual untuk kesuburan dan diturunkan selama bergenerasi.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Cincin emas seperti apa yang ditemukan oleh arkeolog? Cincin emas yang dihiasi dengan motif Kristus ini berasal dari abad ke-15 dan diyakini telah dikenakan oleh seorang wanita karena ukurannya yang mungil.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
Menurut sejarawan, puisi cinta itu ditujukan kepada Raja Sumeria Shu-Shin dari seorang pembicara perempuan. Shu-Shin adalah penguasa keempat dari Dinasti Ketiga Ur yang berkuasa antara 2037 hingga 2029 sebelum Masehi. Puisi itu dibacakan ketika acara seremonial dalam pernikahan suci. Pembacaan puisi itu selalu diiringi musik dan tarian.
Menurut keyakinan bangsa Sumeria yang mendiami daerah Mesopotamia, sudah menjadi kewajiban sakral bagi raja untuk menikahi seorang pendeta perempuan setiap tahun agar tanah kekuasaan mereka dan para perempuan menjadi subur.
Ritual pernikahan suci itu melibatkan dua dewa, yaitu Inanna/Ishtar dan Dumuzi/Tammuz. Sang pendeta perempuan diwakili oleh Inanna, dewi kesuburan dan cinta, sedangkan sang raja diwakili oleh Dumuzi, di malam pengantin.
Pada 1951 Muazzez Hilmiye Cig dan Profesor Samuel Noah Kramer bekerja sama mengidentifikasi dan menerjemahkan puisi cinta itu.
Menurut Muazzez Hilmiye Cig, sejarawan dari Museum Istanbul tempat lempeng prasasti itu disimpan, mengatakan, bangsa Sumeria "meyakini hanya cinta dan gairah yang bisa memberi mereka kesuburan dan mereka memuja kenikmatan."
Bagi masyarakat Sumeria yang bergantung pada pertanian, kata dia, hubungan intim antara raja dan sang pendeta perempuan dianggap sebagai cara untuk menjamin kesuburan ladang pertanian mereka sehingga kesejahteraan mereka terjamin untuk setahun kemudian.
Diterjemahkan dari Samuel Noah Kramer, Lagu Cinta untuk Shu-Sin itu kurang lebih berbunyi demikian:
lelaki pujaanku, cintaku
ketampananmu nan rupawan, sayangku
pujaan hatiku, cintaku
ketampananmu nan rupawan, sayangku
kau begitu memikat hati, ku ingin bergetar di hadapanmu
lelaki pujaanku, ku ingin kau membawaku ke kamar tidur
kau begitu memikat hati, ku ingin bergetar di hadapanmu
pujaan hatiku, ku ingin kau membawaku ke kamar tidur
lelaki pujaanku, biarkan ku membelaimu
belaianku yang hangat lebih manis dari madu
di kamar yang penuh madu ini
biarkan kunikmati ketampananmu
pujaan hatiku, biarkan ku membelaimu
belaianku yang hangat lebih manis dari madu
lelaki pujaanku, kau sudah mereguk kenikmatanku
bicaralah pada ibuku, ku akan serahkan diriku padamu
bicaralah pada ayahku, dia akan menjadikanku hadiah untukmu
semangatmu, ku tahu di mana harus menghibur semangatmu
lelaki pujaanku, tidurlah di rumah kita hingga fajar
hatimu, ku tahu di mana harus menyenangkan hatimu
pujaan hatiku, tidurlah di rumah kami hingga fajar
karena kau mencintaiku
beri aku doa dari belaianmu
tuhanku, pelindungku
shu-sin ku, yang membahagiakan hati Enlil
beri aku doa dari belaianmu
karena tempatmu semanis madu,
Bawalah tanganmu seperti kain gishban
lindungi tanganmu seperti kain gishban
inilah lagu Inanna