ISIS, Ebola, dan Laut China Selatan jadi agenda KTT-ASEAN
Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama juga akan hadir.
Hari ini pemimpin negara-negara Asia Tenggara bergeser dari pertemuan Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2014 di Ibu Kota Beijing, China, menuju Ibu Kota Naypyidaw, Myanmar untuk menghadiri Asosiasi Seluruh Negara Asia Tenggara (ASEAN) yang anggotanya, selain Myanmar, terdiri dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Laos, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Kamboja.
Belum ada jadwal resmi pembahasan apa yang menjadi fokus pembicaraan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ini. Namun sejumlah isu kesehatan dan geo politik sudah ada dalam daftar. Tiga garis besar bakal menjadi tema besar yakni ekspansi kelompok Negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS) yang banyak menginvansi negara Asia Tenggara, epidemi Ebola, dan kode etik di wilayah Laut China Selatan, seperti dilansir situs voanews.com, Rabu (12/11).
"Kami segera membuat terobosan dan mencari titik temu soal kode etik di Laut China Selatan sehingga bisa dijalankan oleh seluruh pihak berkepentingan," ujar Menteri Informasi Myanmar Ye Htut.
Banyak kapal-kapal China secara terang-terangan melanggar batas wilayah terutama Vietnam dan Filipina. Peningkatan pelanggaran ini malah memprihatinkan. Namun penyelesaiannya sangat kompleks lantaran ada ketidak selarasan antara komitmen politik serta praktiknya.
KTT ASEAN ke-25 kali ini menjadi pengalaman pertama bagi Presiden Indonesia Joko Widodo dan undangan khusus Perdana Menteri India Narendra Modi. Dijadwalkan turut hadir Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama dan Perdana Menteri Chia Li Keqiang.