Joe Biden: Dunia di Ambang Kiamat Nuklir
Ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir setelah delapan bulan berperang di Ukraina pun menjadi alasan utama Biden menyatakan itu.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyatakan jika ancaman kiamat nuklir makin meningkat akhir-akhir ini dibandingkan saat krisis rudal Kuba 1962. Ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir setelah delapan bulan berperang di Ukraina pun menjadi alasan utama Biden menyatakan itu.
Biden mengungkap jika dia kenal baik Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ancaman Putin menggunakan nuklir pun dianggap Biden bukan gertakan.
-
Apa yang terjadi saat Joe Biden salah sebut nama Volodymyr Zelensky? Salah satu peserta yang hadir dalam forum itu kemudian berteriak, "Zelensky!", berusaha untuk mengoreksi perkataan presiden berusia 81 tahun itu. Para pemimpin dunia yang hadir tampak ragu untuk bertepuk tangan untuk menyambut Zelensky dan tampaknya juga sedang menunggu Biden untuk mengoreksi perkataannya.
-
Bagaimana Putin menanggapi kritik Biden terhadap perang di Ukraina? Meski banyak memuji Biden, Putin juga menyebut kecaman presiden AS itu atas perang di Ukraina "sangat menyakitkan dan keliru".
-
Mengapa Joe Biden salah sebut nama Volodymyr Zelensky? Biden kemudian langsung meminta maaf, mengatakan insiden salah sebut itu terjadi karena dia "sangat fokus untuk mengalahkan" Putin.
-
Bagaimana reaksi Volodymyr Zelensky saat Joe Biden salah sebut namanya? Pemimpin Ukraina berusia 46 tahun itu merengut dan menggelengkan kepalanya sebelum bercanda, “Saya lebih baik.”“Anda jauh lebih baik,” jawab Biden.
-
Kenapa Joe Biden ingin dekat dengan Prabowo? "Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden.
-
Apa yang dikatakan Joe Biden kepada Prabowo saat mengucapkan selamat? "Pak presiden terpilih, saya ingin memanggil Anda Pak presiden terpilih," kata Biden kepada Prabowo.
"Tidak bercanda ketika dia (Putin) berbicara tentang penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata biologi atau kimia," ujar Biden saat menghadiri acara penggalangan dana Komite Kampanye Senator Demokrat, dikutip dari laman Associated Press (AP), Jumat (7/10).
“Kita belum menghadapi ancaman kiamat sejak Kennedy dan Krisis Rudal Kuba. Karena militer Rusia – bisa dibilang – berkinerja buruk secara signifikan,” lanjut Biden.
Sebelumnya AS telah memperingatkan Ukraina terkait kemungkinan Rusia menggunakan senjata pemusnah massal karena mengalami beberapa kemunduran akhir-akhir ini di medan tempur.
Perkataan Biden sendiri belum dapat diklarifikasi apakah dia dan pemerintahannya mengetahui niat Rusia menggunakan nuklir. Namun, pejabat-pejabat AS menjelaskan jika mereka belum melihat adanya perubahan pasukan nuklir Rusia. AS juga belum meningkatkan kesiapsiagaan pasukan nuklir mereka.
“Kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami sendiri, kami juga tidak memiliki indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir dalam waktu dekat,” jelas sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.
Biden menjelaskan jika penggunaan senjata nuklir skala rendah oleh Rusia juga akan menyebabkan kiamat nuklir.
“Saya tidak berpikir ada yang namanya kemampuan untuk dengan mudah menggunakan senjata nuklir taktis dan tidak berakhir dengan kiamat,” jelasnya.
Namun Biden masih bertanya-tanya mengenai kekuasaan Putin di tengah kemunduran pasukannya di Ukraina.
“Di mana dia menemukan jalan keluar? Di mana dia menemukan dirinya dalam posisi bahwa dia tidak hanya kehilangan muka tetapi juga kehilangan kekuatan yang signifikan di Rusia?,” ujar Biden.
Sebelumnya Putin menjelaskan jika dia akan menggunakan cara apa pun, termasuk nuklir untuk melindungi Rusia.
“Saya ingin mengingatkan Anda bahwa negara kita juga memiliki berbagai alat penghancur dan ketika integritas teritorial negara kita terancam, untuk melindungi Rusia dan rakyat kita, kita pasti akan menggunakan semua cara yang kita miliki. Ini bukan gertakan,” jelas Putin.
Namun AS menjelaskan Rusia akan mendapat konsekuensi jika menggunakan senjata nuklirnya.
“Ini adalah sesuatu yang kita selaraskan, anggap sangat serius, dan komunikasikan langsung dengan Rusia, termasuk jenis tanggapan tegas yang akan dimiliki Amerika Serikat jika mereka menempuh jalan gelap itu,” jelas Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan.
Presiden Ukraina, Volodymr Zelensky juga menyatakan dunia tidak akan memaafkan jika Rusia menyerang dengan senjata nuklirnya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
Baca juga:
Tak Hanya Resesi, Dunia Dihadapkan dengan Ancaman Perang Nuklir
Warga Las Vegas Kaget Lihat Langit, Dikira Serangan Nuklir Ternyata Bukan
AS dan Sekutu Siapkan Strategi Hadapi Kemungkinan Rusia Gunakan Senjata Nuklir
Menlu Retno: Senjata Nuklir Ancaman Bagi Umat Manusia
Apa Jadinya Jika Rusia Gunakan Nuklir dalam Perang di Ukraina?