Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Pemilu AS akan digelar NOvember mendatang.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Mengapa Jokowi ingin Pemilu 2024 Jurdil dan Luber? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.
-
Siapa yang dipilih warga saat pemilu AS? Ketika warga AS memberikan suara dalam pemilihan presiden mendatang, mereka umumnya akan memilih salah satu dari dua kandidat presiden dan wakil presiden, serta memilih anggota elektor atau electoral.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pemilu 2024 adalah pemilihan umum serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta kepala daerah di seluruh Indonesia.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pemilu tahun 2024 akan memilih beberapa wakil pemerintahan. Mulai dari pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD.
-
Siapa yang akan menentukan pemenang Pilpres 2024? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam wawancara dengan stasiun televisi lokal kemarin mengatakan dia lebih suka Joe Biden ketimbang Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat November mendatang.
Putin mengatakan Biden lebih berpengalaman, lebih mudah ditebak, kata dia.
Sebelum Trump maju untuk menjadi presiden pada 2016, Putin memuji Trump dengan menyebutnya "luar biasa dan berbakat".
Biden selama ini cukup keras mengkritik Putin dan sempat menyebutnya "pembunuh" sebelum Rusia menyerang Ukraina.
Putin juga menyinggung wawancara dirinya dengan jurnalis AS Tucker Carlson belum lama ini. Menurut dia wawancara itu agak mengecewakan karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kurang tajam.
Dilansir dari laman BBC, Kamis (15/2), Putin menyebut kepemimpinan Biden akan menguntungkan Rusia karena presiden AS itu "lebih berpengalaman, mudah ditebak, dan sosok politikus gaya lama."
Putin mengabaikan pertanyaan soal kesehatan mental dan usia Biden yang sudah lansia dengan mengatakan dia tidak melihat ada yang janggal ketika mereka terakhir bertemu pada 2021.
"Bahkan tiga tahun lalu orang bilang dia tidak mampu, tapi saya tidak melihat hal itu," kata dia.
"Ya, dia sering melihat ke kertasnya dan terus terang saya juga begitu. Jadi tidak ada yang aneh."
Putin menuturkan Rusia akan bekerja sama dengan siapa pun yang mendapat kepercayaan rakyat AS dan memenangkan kursi presiden.
Meski banyak memuji Biden, Putin juga menyebut kecaman presiden AS itu atas perang di Ukraina "sangat menyakitkan dan keliru".
Menjelang pemilu AS 2016 Trump sempat menyatakan dia dan Putin akan "menjadi teman yang baik."
Trump belum lama ini menuai kemarahan ketika mengatakan dia akan mendukung Rusia untuk menyerang negara NATO manapun yang tidak memenuhi permintaan AS untuk menyumbang dana 2% dari GDP negara itu kepada NATO.