Putin Kaget Bisa Ngobrol dengan Dirinya Sendiri Saat Konferensi Pers
Sosok Putin jadi-jadian ini mengajukan pertanyaan saat konferensi pers tahunan.
Sosok Putin jadi-jadian ini mengajukan pertanyaan saat konferensi pers tahunan.
Putin Kaget Bisa Ngobrol dengan Dirinya Sendiri Saat Konferensi Pers
Presiden Rusia, Vladimir Putin, tampaknya terkejut saat menggelar konferensi pers akhir tahun pekan ini, ketika seorang warga Rusia yang menelepon dengan pertanyaan muncul di layar dan wajahnya menyerupai dirinya sendiri. Sosok 'Putin' jadi-jadian ini dibuat menggunakan kecerdasan buatan atau AI.
Warga tersebut, yang mengaku sebagai mahasiswa di Saint Petersburg, bertanya kepada Putin tentang desas-desus penggunaan sosok ganda sebagai taktik keamanan untuk menghindari pertanyaan tentang kesehatannya, serta dampak kecerdasan buatan.
Sumber: PC Mag
"Vladimir Vladimirovich, halo. Saya ingin bertanya, 'Apakah benar bahwa Anda memiliki banyak sosok ganda?'" kata mahasiswa tersebut.
"Bagaimana pandangan Anda terhadap bahaya yang dihadirkan kehidupan kita oleh kecerdasan buatan dan jaringan saraf?"
Putin tampak terkejut dengan sosok yang mirip dirinya tersebut.
Foto: NextaTV
"Saya melihat Anda mungkin menyerupai saya dan berbicara dengan suara saya," jawab Putin.
"Namun, hanya satu orang yang seharusnya menyerupai saya dan berbicara dengan suara saya, dan itu hanya saya!"
"Ngomong-ngomong, ini adalah kembar pertama saya. Saudara kembar nomor satu saya".
Pemerintah Rusia telah membantah penggunaan pengganti tubuh atau sosok ganda oleh Putin baik secara online maupun langsung meskipun intelijen militer Ukraina, media Barat, dan media Rusia independen menyebut beberapa pengganti Putin yang telah menjalani operasi plastik dan pelatihan untuk meniru dirinya dengan akurat. Penelitian AI dari Jepang bulan lalu mendukung klaim tersebut setelah menyimpulkan bahwa Putin memiliki setidaknya dua sosok ganda, sebagaimana dilaporkan oleh Newsweek.
Putin juga mendapat pertanyaan dari anak perempuan 8 tahun, mengatakan apakah kecerdasan buatan akan "menggantikan" keluarganya. Putin menjawab hal tersebut tidak akan terjadi, tetapi berpendapat bahwa perkembangan kecerdasan buatan "tidak bisa dihentikan," sehingga Rusia harus menjadi pemimpin dalam bidang ini.
"Kita bisa membahas pembatasan, dan kita harus mencapai kesepakatan di antara para pemimpin untuk mencegah kita jatuh ke dalam situasi berbahaya bagi kemanusiaan," ujarnya.
"Ketika energi nuklir diubah menjadi bom nuklir, semua orang menyadari bahwa ancamannya meningkat dan kerusakannya tidak teratasi. Mereka mulai mencapai kesepakatan untuk mengatasi itu, dan hal yang sama akan terjadi dengan kecerdasan buatan."