FOTO: Momen Putin Bertemu Presiden Iran di Kremlin, Bicarakan Genosida Israel di Jalur Gaza
Setelah melakukan kunjungan kilat ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Putin menerima kedatangan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Setelah melakukan kunjungan kilat ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Putin menerima kedatangan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
FOTO: Momen Putin Bertemu Presiden Iran di Kremlin, Bicarakan Genosida Israel di Jalur Gaza
Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut hangat kedatangan Presiden Iran Ebrahim Raisi di Kremlin, Moskow, Rusia, pada 7 Desember 2023. Pertemuan ini merupakan bagian dari diplomasi Timur Tengah yang dilakukan Putin setelah mengunjungi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas genosida Israel yang sedang terjadi di Jalur Gaza.
Menyambut Raisi di Kremlin, Putin mengatakan penting untuk membahas situasi di Timur Tengah, khususnya di wilayah Palestina. Demikian laporan Reuters, pada Jumat (8/12/2023).
Raisi menjawab melalui seorang penerjemah: “Apa yang terjadi di Palestina dan Gaza adalah genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Raisi menambahkan, lebih menyedihkan lagi bahwa hal ini didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat.
“Ini bukan hanya masalah regional, ini masalah seluruh umat manusia,” kata Raisi kepada Putin, seraya menambahkan bahwa “penting untuk menemukan solusi cepat.”
Diketahui, Iran mendukung kelompok Hamas di Jalur Gaza. Sedangkan Rusia memiliki hubungan dengan semua pemain kunci di Timur Tengah, termasuk Hamas, yang membuat Israel marah karena Kremlin menerima delegasi Hamas di Moskow pada bulan Oktober lalu.
Beberapa analis mengatakan konflik Gaza telah menguntungkan Rusia dengan mengalihkan perhatian dunia dari perang di Ukraina.
Selain itu, setuasi ini memungkinkan Moskow untuk menyelaraskan diri dengan negara-negara berkembang lainnya dalam solidaritas dengan Palestina.
Rusia dan negara-negara Arab mengatakan Barat menunjukkan standar ganda dengan mendukung pemboman dan pengepungan Israel di Gaza sambil menuduh Rusia melakukan kejahatan perang.