Vladimir Putin Peluk Hangat Presiden Palestina, Rasakan Sakit Mendalam Banyak Anak & Wanita Jadi Korban
Vladimir Putin ungkap rasa prihatinnya ke Presiden Palestina Mahmoud Abbas atas konflik di Gaza.
Presiden Rusia Vladimir Putin sambut kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Novo-Ogaryovo, Moskow pada Selasa (13/8) waktu setempat.
Pertemuan itu semula dijadwalkan pada November tahun lalu namun sempat tertunda karena serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Akibat serangan tersebut, Israel membalas secara brutal hingga mengakibatkan ribuan warga Gaza tewas.
Putin pun memasukan konflik di Gaza dalama pertemuannya dengan Mahmoud Abbas. Dirinya secara pribadi mengaku prihatin dan sedih dengan apa yang terjadi di Palestina.
Pertemuan Putin-Abbas di Moskow
Melansir Instagram @russian_kremlin, Rabu (14/8) Vladimir Putin menyambut hangat Mahmoud Abbas usai keduanya terakhir kali bertemu dua tahun lalu dan sempat tertunda akibat konflik di Gaza.
"Izinkan saya menyambut Anda dengan hormat di Moskow. Kita tidak bertemu satu sama lain selama dua tahun, meskipun kita selalu berhubungan, dan saya sangat senang bertemu Anda dan delegasi Anda," tulis Putin.
Putin mengatasnamakan Rusia sangat peduli dengan apa yang terjadi di Timur Tengah terutama Palestina. Apalagi hubungan Rusia-Palestina sangat akrab.
"Apa yang terjadi di Timur Tengah, apa yang terjadi di Palestina, tentu saja, tidak luput dari perhatian kita. Kami mempunyai hubungan yang sangat erat dan lama dengan dunia Arab pada umumnya, dengan Palestina pada khususnya, dan kami sangat menghargai hal ini," sambungnya.
Putin turut bersedih dengan bencana kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Namun pihaknya memastikan akan terus mengirimkan bantuan ke Palestina sebagai bentuk dukungan.
"Kami menyaksikan dengan sangat sedih dan cemas bencana kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Bagi kami, kami melakukan segalanya untuk mendukung rakyat Palestina."
"Tahukah Anda, kami mengirimkan sekitar 700 ton kargo berbagai jenis, kami melakukan segalanya untuk menggunakan setiap kesempatan untuk mendukung Palestina dan rakyat Palestina," jelasnya.
Lebih lanjut, Putin selalu mengkhawatirkan kondisi yang terjadi di Palestina terlebih jumlah korban yang tak sedikit.
Kedatangan Mahmoud Abbas membuatnya bisa memantau kondisi yang terjadi di Gaza selain membuka potensi kerja sama kedua negara.
"Pertama-tama, tentu saja, kami mengkhawatirkan kerugian yang dialami warga sipil. Menurut PBB, jumlahnya sudah 40 ribu orang, dan sebagian besar perempuan dan anak-anak."
"Saya sangat senang mendapat kesempatan bertemu dengan Anda hari ini di sini di Moskow dan berbicara tentang keseluruhan kompleks hubungan kita, tetapi juga tentang situasi saat ini, serta dalam waktu dekat," ucap Putin.
Putin menjelaskan bahwa selama ini Rusia selalu berupaya untuk menekan penyelesaian masalah secara damai.
Rusia tetap memberikan dukungan penuh agar Palestina bisa merdeka baik secara hukum maupun pengakuan.
"Anda tahu bahwa kami selalu menganjurkan penyelesaian damai dan kami memahami Anda dan saya memiliki posisi yang sama, yaitu bahwa akar masalah ini sudah ada di masa lalu dan terutama terkait dengan pengabaian yang sebelumnya diadopsi di tingkat organisasi internasional."
"Khususnya di tingkat PBB, keputusan-keputusan dengan pembentukan dan pembentukan negara Palestina merdeka. Posisi kami di sini tetap tidak berubah," tutupnya.