Joe Biden Perintahkan Deklasifikasi Dokumen Serangan Teroris 11 September 2001
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan deklasifikasi beberapa dokumen terkait tragedi 11 September 2001, penyerangan teroris, sikap yang mendukung keluarga korban yang telah lama mencari catatan terkait dugaan keterlibatan pemerintah Saudi.
Pada Jumat (2/9), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan deklasifikasi beberapa dokumen terkait tragedi 11 September 2001, penyerangan teroris, sikap yang mendukung keluarga korban yang telah lama mencari catatan terkait dugaan keterlibatan pemerintah Saudi.
Perintah tersebut, dikeluarkan sepekan menjelang peringatan peristiwa 9/11 yang ke-20, merupakn momen yang penting dalam pergumulan selama bertahun-tahun antara pemerintah dan keluarga mengenai informasi rahasia tentang serangan yang dapat dipublikasikan.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
Konflik tersebut diperlihatkan bulan lalu, ketika ada banyak kerabat, penyintas, dan saksi kejadian tersebut menentang partisipasi Biden dalam acara peringatan 9/11 jika dokumen masih tetap dirahasiakan.
Jumat lalu Biden mengatakan dia berkomitmen memerintahkan peninjauan deklasifikasi dan berjanji pemerintahannya “akan terus terlibat dengan hormat dengan anggota komunitas ini.”
“Pertanyaan-pertanyaan tragedy besar ini membutuhkan dua dekade atau lebih, dan mereka khawatir akan sebuah momen yang tragis akan terus bersonansi dalam sejarah Amerika dan dikehidupan dengan banyak orang Amerika di dalamnya,” jelas Biden, dikutip dari France 24, Minggu (5/9).
“Maka dari itu, penting untuk memastikan bahwa Pemerintah Amerika Serikat memaksimalkan transparansi, dengan mengandalkan klasifikasi hanya jika disesuaikan secara sempit dan diperlukan.”
Perintah tersebut mengarahkan Departemen Kehakiman dan lembaga cabang eksekutif lainnya untuk memulai tinjauan deklasifikasi, dan mengharuskan dokumen yang tidak diklasifikasikan dirilis selama enam bulan ke depan.
Salah seorang keluarga korban, Brett Eagleson dan merupakan advokat untuk kerabat korban lainnya, memuji tindakan itu sebagai “langkah pertama yang kritis.” Dia mengatakan keluarganya akan mengawasi proses tersebut dengan cermat untuk memastikan Departemen Kehakiman menindaklanjuti dan bertindak "dengan itikad baik."
“Tes pertama akan dilakukan pada 9/11, dan akan disaksikan seluruh dunia. Kami berharap dapat berterima kasih kepada Presiden Biden secara langsung minggu depan saat dia bergabung dengan kami di Ground Zero untuk menghormati mereka yang meninggal atau terluka 20 tahun lalu,” kata Eagleson.
Baca juga:
Hakim AS Minta 24 Pejabat Saudi Harus Bersaksi Dalam Gugatan Serangan 11 September
Mengenang Tragedi 11 September, Cahaya Biru Hiasi Langit AS
FBI Tak Sengaja Sebut Kaitan Arab Saudi dengan Serangan Teror 11 September di AS
Buku Sejarah di Prancis Sebut CIA Dalang Serangan 11 September di AS
Mengenang Tragedi 11 September, Tribute in Light Sinari Langit New York
Peringatan 17 tahun tragedi WTC, langit Kota Manhattan bersinar
Pemerintah Arab bantah terlibat
Dampak praktis dari perintah eksekutif dan dokumen baru apa pun yang mungkin dihasilkannya masih belum jelas. Dokumen publik yang dirilis dalam dua dekade terakhir, termasuk Komisi 9/11, telah merinci banyak keterlibatan Saudi tetapi belum membuktikan adanya keterlibatan pemerintahannya.
Gugatan lama di pengadilan federal New York bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Arab dan menuduh pejabat Arab memberikan dukungan yang signifikan kepada beberapa pembajak sebelum serangan. Gugatan itu mengambil langkah maju yang besar tahun ini dengan interogasi di bawah sumpah mantan pejabat Arab, dan anggota keluarga telah lama menganggap pengungkapan dokumen yang tidak diklasifikasikan sebagai langkah penting dalam menjalani kasus mereka.
Pemerintahan Arab telah membantah terlibat dalam penyerangan tersebut.
Lima belas pembajak adalah orang Arab, seperti halnya Osama bin Laden, yang merupakan jaringan Al Qaida yang berada di balik serangan itu. Pengawasan khusus berpusat pada dukungan yang ditawarkan kepada dua pembajak pertama yang tiba di AS, Nawaf al-Hazmi dan Khalid al-Mihdhar, termasuk dari warga negara Arab yang terikat dengan pemerintah Arab yang membantu orang-orang itu menemukan dan menyewa apartemen di San Diego dan yang sebelumnya menarik perhatian FBI.
Meskipun banyak dokumen yang memeriksa kemungkinan adanya hubungan Arab telah dirilis, pejabat AS telah lama menganggap catatan lain terlalu sensitif untuk diungkapkan. Kamis lalu, keluarga korban dan penyintas mendesak inspektur jenderal Departemen Keadilan untuk menyelidiki ketidakmampuan FBI untuk menemukan bukti kunci yang mereka cari.
Departemen Keadilan mengungkapkan bulan lalu bahwa FBI baru-baru ini menyelesaikan penyelidikan yang memeriksa pembajak 9/11 tertentu dan rekan konspirator potensial, dan FBI sedang berupaya memberikan informasi yang lebih banyak.
Di bawah ketentuan perintah eksekutif, FBI harus menyelesaikan pemeriksaan deklasifikasi dokumen dari penyelidikan itu pada 11 September, yang disebutnya sebagai "Investigasi Subfile." Dokumen tambahan, termasuk catatan telepon dan bank serta laporan dengan temuan investigasi, harus ditinjau dengan tujuan untuk dinyatakan selama enam bulan ke depan.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma