Joe Biden Wajibkan Seluruh Pegawai Federal Suntik Vaksin & Tes Covid-19
Kebijakan dan pidato Biden ini menunjukkan langkah Biden yang paling agresif yang menyasar orang Amerika yang menolak divaksinasi ketika virus corona varian Delta yang menyebar cepat memicu gelombang baru infeksi dan kematian.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada Kamis menyerang gerakan anti-vaksin di Amerika, mengumumkan kebijakan mewajibkan sebagian besar pegawai federal disuntik vaksin Covid-19 dan mendorong perusahaan memvaksinasi pegawainya atau dilakukan tes Covid-19 tiap pekan.
Mandat baru yang diumumkan Biden di Gedung Putih, akan berlaku untuk sekitar dua pertiga pegawai AS dan mereka yang bekerja di perusahaan yang jumlah karyawannya lebih dari 100 orang.
-
Apa yang dikatakan Joe Biden kepada Prabowo saat mengucapkan selamat? "Pak presiden terpilih, saya ingin memanggil Anda Pak presiden terpilih," kata Biden kepada Prabowo.
-
Apa yang digunakan Joe Biden untuk berkomunikasi secara rahasia? Kemudian saat rencana Rusia mau menginvasi Ukraina, Presiden Joe Biden punya alat komunikasi yang dipercaya. Ia menggunakan iPhone berlogo khusus berwarna emas bertuliskan ‘Segel Presiden Amerika Serikat’.
-
Kenapa Joe Biden ingin dekat dengan Prabowo? "Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden.
-
Bagaimana cara Joe Biden mengucapkan selamat kepada Prabowo? Via Telepon, Joe Biden Beri Selamat ke Prabowo sebagai Pemenang Pilpres
-
Apa yang diklaim Joe Biden mengenai harga insulin? "Kami menurunkan harga obat resep, yang merupakan masalah besar bagi banyak orang, menjadi USD15 untuk suntikan insulin, dibandingkan USD400," ujar Biden.
-
Kapan Joe Biden menandatangani undang-undang pengurangan inflasi? Regulasi tersebut disetujui Biden ketika ia menandatangani Undang-undang Pengurangan Inflasi agar resmi menjadi undang-undang pada Agustus 2022 lalu.
“Kami telah sabar,” ujar Biden kepada puluhan juta orang Amerika yang menolak divaksinasi.
“Tapi kesabaran kami semakin tipis, dan penolakan kalian kita semua yang harus menanggungnya,” lanjutnya, dilansir Reuters, Jumat (10/9).
Kebijakan dan pidato Biden ini menunjukkan langkah Biden yang paling agresif yang menyasar orang Amerika yang menolak divaksinasi ketika virus corona varian Delta yang menyebar cepat memicu gelombang baru infeksi dan kematian.
Lonjakan kasus karena varian Delta meningkatkan risiko tidak hanya untuk negara tapi juga presiden yang telah berjanji mengendalikan pandemi. Tingkat penerimaan terhadap Biden menurun sejak dia mengatakan pada Juli AS semakin dekat untuk mengumumkan kemerdekaan dari virus corona.
Langkah terbaru Biden ini diperkirakan akan mendapatkan tantangan politik dan hukum.
Walaupun pemerintahan Biden melakukan kampanye besar-besaran mengajak orang Amerika divaksinasi, hanya sebanyak 62 persen orang Amerika yang memenuhi syarat yang telah divaksinasi penuh, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS.
Biden juga memperingatkan "kita berada dalam kondisi yang sulit dan bisa bertahan sementara waktu."
Pakar penyakit menular dan kebijakan kesehatan mengatakan mandat tersebut tidak mungkin mengubah tingkat infeksi secara signifikan dengan cepat.
Namun, dapat membantu mencegah potensi gelombang baru infeksi di masa depan, mengurangi kematian dan rawat inap dan mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan, seperti disampaikan Dr. Jesse Goodman dari Universitas Georgetown, mantan kepala ilmuwan di Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Dalam pidato yang disiarkan televisi tersebut, Biden menuding para pejabat yang menolak mewajibkan masker dan vaksin dengan alasan kebebasan memilih dan ekonomi sebagai penyebab yang “membuat rakyat sakit”.
Gubernur Florida, Ron DeSantis yang berasal dari Republik, mengeluarkan perintah eksekutif pada Juli yang memblokir mandat masker di sekolah-sekolah.
Pejabat bidang medis mengatakan lebih dari 97 persen pasien Covid yang dirawat inap tidak divaksinasi, dan orang-orang itu bertanggung jawab atas angka kematian yang meningkat.
Serikat Pekerja Federal mengatakan menerima kewajiban vaksinasi yang diumumkan Biden tersebut.
Badan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) Departemen Tenaga Kerja AS berencana mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan swasta yang tidak mematuhi mandat vaksin, dengan denda besar hampir USD 14.000 untuk setiap pelanggaran.
Pemerintah juga menyerukan tempat-tempat hiburan untuk melakukan tes Covid dan vaksinasi dan meminta negara bagian melaksanakan mandat tersebut bagi pegawai sekolah. Denda yang dikenakan kepada orang-orang yang tidak memakai masker di pesawat, kereta api, dan bus juga dilipatgandakan.
Baca juga:
WHO Desak Negara-Negara Kaya Tunda Suntikan Booster Vaksin Covid Sampai 2022
Kepadatan Penumpang Kereta di Inggris Saat Kasus Covid-19 Masih Tinggi
India Batasi Festival Keagamaan karena Khawatir Muncul Gelombang Baru Covid-19
Ribuan Umat Sikh Berjubel di Kuil Emas India
Korea Selatan akan "Hidup Normal" dengan Covid-19 Setelah Oktober
Diyakini Lebih Menular dari Delta, Varian Mu Ditemukan di 49 Negara Bagian AS