Joe Biden Klaim Turunkan Harga Suntikan Insulin Saat Jabat Presiden AS, Cek Faktanya
Debat Capres AS antara Donald Trum dan Joe Biden saat ini sedang berlangsung
cek fakta![Joe Biden Klaim Turunkan Harga Suntikan Insulin Saat Jabat Presiden AS, Cek Faktanya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/6/28/1719567645987-axlb1f.jpeg)
Debat Capres AS antara Donald Trum dan Joe Biden saat ini sedang berlangsung
![Joe Biden Klaim Turunkan Harga Suntikan Insulin Saat Jabat Presiden AS, Cek Faktanya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/28/1719567532258-qvbzo.jpeg)
Joe Biden Klaim Turunkan Harga Suntikan Insulin Saat Jabat Presiden AS, Cek Faktanya
Debat pertama Calon Presiden (capres) Amerika Serikat (AS) telah dilaksanakan pada Kamis malam pukul 20.00 waktu setempat atau Jumat (28/6) pagi waktu Indonesia.
Perdebatan antara Joe Biden dan Donald Trump itu berlangsung panas.
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kenapa Joe Biden ingin dekat dengan Prabowo? "Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden.
-
Kapan debat capres ketiga ini diadakan? Debat ketiga Pilpres akan digelar malam ini di Istora Senayan, Minggu (7/1).
-
Kapan debat cawapres keempat akan digelar? Tema Debat Capres-Cawapres Keempat Sebagai informasi, tema debat capres-cawapres keempat adalah Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. Debat akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
Dalam salah satu segmennya, Joe Biden mengeluarkan sebuah klaim bahwa ia menurunkan harga suntikan insulin dari USD400 menjadi USD15 selama masa pemerintahannya.
"Kami menurunkan harga obat resep, yang merupakan masalah besar bagi banyak orang, menjadi USD15 untuk suntikan insulin, dibandingkan USD400," ujar Biden.
Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dan menemukan bahwa klaim tersebut merupakan informasi yang salah.
Dilansir dari NBC News, Biden membatasi biaya insulin sebesar USD35 per bulan di bawah Medicare, bukan USD15 per suntikan, dan beberapa perusahaan obat telah menyesuaikan batasan tersebut.
Namun, batasan harga tidak berlaku untuk semua orang.
- Penyakit Akibat Gula Darah Tinggi di Indonesia Terus Meningkat, Diprediksi Tahun 2045 Sentuh 30 Juta Penderita
- Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
- Joe Biden Janjikan Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terjadi Pekan Depan, Truk Bantuan Kemanusiaan Akan Segera Masuk ke Gaza
- Trump dan Biden Adu Jago Kemampuan Main Golf dalam Debat Capres, Bertengkar Seperti Bocah
- KAI Beri Diskon 20% bagi Pemudik yang Beli Tiket di Akhir Arus Balik, Cek Daftar Kereta dan Syaratnya
- Paket Bertulis Onderdil Mobil Dikirim dari Belgia, Saat Dibongkar Ternyata Ribuan Pil Ekstasi
Regulasi tersebut disetujui Biden ketika ia menandatangani Undang-undang Pengurangan Inflasi agar resmi menjadi undang-undang pada Agustus 2022 lalu.
![Joe Biden Klaim Turunkan Harga Suntikan Insulin Saat Jabat Presiden AS, Cek Faktanya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/28/1719567607132-k4cge.jpeg)
Terlebih lagi, Biden juga melebih-lebihkan klaim mengenai biaya insulin per-suntikan.
Laporan tahun 2022 oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat menemukan bahwa pasien yang menggunakan insulin menghabiskan rata-rata USD434 per-tahun untuk membeli insulin pada tahun 2019, bukan USD400 per-suntikan.
Reporter Magang: Alma Dhyan Kinansih