FOTO: Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal 5 Kali Lipat dari Malaysia, Ternyata Ini Penyebabnya
Presiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet menekan harga obat dalam negeri agar setara dengan negara lain.
Presiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet menekan harga obat dalam negeri agar setara dengan negara lain.
FOTO: Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal 5 Kali Lipat dari Malaysia, Ternyata Ini Penyebabnya
Pedagang melayani pembeli obat di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa (9/7/2024). Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajaran anggota kabinet menekan harga obat dalam negeri agar setara dengan negara lain. Permintaan ini disampaikan Jokowi dalam rapat internal bersama menteri terkait di Istana Kepresidenan, Jakarta, pekan lalu. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
"Beliau minta harga obat itu sama dong dengan negara-negara tetangga,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai rapat di Istana Kepresidenan, pada 2 Juli 2024. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
Budi mengaku, harga obat dalam negeri sangat mahal. Bahkan, tiga hingga lima kali lebih mahal daripada Malaysia. Menurtnya, mahalnya harga obat di Indonesia ini di antaranya disebabkan masalah tata kelola. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
“Sesudah kita lihat ada itu tadi inefisiensi dalam perdagangannya, jual belinya, banyaklah masalah tata kelola, pembeliannya,” jelas Budi.
Selain obat-obatan, kata Budi, Jokowi juga meminta harga alat kesehatan ditekan. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
Kepala Negara menginginkan industri alat kesehatan dan obat-obatan dalam negeri dapat dibangun lebih tangguh. Terutama jika terjadi pandemi kembali di masa-masa mendatang. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
Budi meyakini, harga obat dan alat kesehatan dalam negeri bisa ditekan setara dengan luar negeri. Saat ini, pihaknya berdiskusi dengan asosiasi industri kesehatan untuk mencari solusi masalah tersebut. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
Dalam rapat tersebut, kata Budi, turut dibahas mengenai pajak industri kesehatan.
Menurutnya, pemerintah tengah berupaya agar pajak industri kesehatan bisa lebih efisien dan sederhana tanpa mengganggu pendapatan pemerintah. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia