Mengenal No Buy 2025 Challenge, Cara Ikuti dan Manfaatnya untuk Keuangan Anda
No Buy 2025 Challenge bisa memberikan dampak positif bagi keuangan pribadi.
Menjelang pergantian tahun 2024 ke 2025, sebuah tren viral di media sosial TikTok. Tren tersebut adalah No Buy 2025 Challenge yang cukup menarik perhatian warga net.
No Buy 2025 Challenge merupakan tantangan yang mengajak pesertanya untuk mengurangi pengeluaran dengan tidak membeli barang-barang non esensial sepanjang tahun 2025.
-
Apa yang sedang tren? Kata Kata Cinta Sederhanaأحبك (Uhibbuka) – Aku mencintaimuأنت حياتي (Anta hayati) – Kamu adalah hidupkuقلبي لك (Qalbi laka) – Hatiku untukmuأنت كل شيء بالنسبة لي (Anta kullu syai’in binnisbati li) – Kamu segalanya bagikuلا أستطيع العيش بدونك (La astati’u al-‘aisya bidunuka) – Aku tidak bisa hidup tanpamu
-
Kenapa kata-kata trend TikTok penting? Kata-kata trend TikTok bukan hanya bisa menjadi perhatian, tetapi juga menciptakan nuansa aesthetic sehingga membuat konten lebih menarik secara visual.
-
Bagaimana pengguna TikTok berbelanja dibandingkan non-pengguna? Dalam acara TikTok Mega Sale Insight 2024 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (18/9), Sitaresti Astarini, Head of Business TikTok Indonesia, mengungkapkan bahwa pengguna TikTok berbelanja 1,6 kali lebih sering dibandingkan non-pengguna.
-
Apa saja yang sedang tren saat ini? Memanggang adalah metode memasak daging sapi yang populer, terutama untuk potongan daging berkualitas tinggi seperti sirloin atau ribeye.
Ide di balik tantangan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran finansial, di mana peserta diharapkan lebih bijaksana dalam mengelola uang mereka dan mengurangi kebiasaan impulsif dalam berbelanja.
Meskipun tampak sederhana, tantangan ini dapat memberikan dampak besar dalam perubahan pola pikir dan kebiasaan konsumsi. Sebagai contoh, banyak peserta yang berencana menghindari pembelian pakaian baru, parfum, yang tidak terlalu dibutuhkan.
Aturan Mengikuti No Buy 2025 Challenge
Berikut aturan yang muncul di dalam tantangan ini yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Tidak membeli sepatu baru jika sepatu lama belum rusak
2. Tidak membeli skincare baru jika produk lama masih banyak
3. Tidak membeli kopi setiap hari kecuali untuk pertemuan atau kerja
4. Tidak membeli baju baru hanya untuk mengikuti tren
5. Tidak membeli buku baru sebelum buku lama terbaca
6. Tidak membeli parfum baru jika stok lama masih ada
7. Tidak membeli makeup dengan tone atau warna yang sama
8. Tidak membeli makanan di luar rumah, dan sebagainya
Manfaat Mengikuti No Buy Challenge 2025
Mengikuti No Buy 2025 Challenge bisa memberikan dampak positif bagi keuangan pribadi. Selain mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, tantangan ini membantu peserta untuk lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti pengalaman, keterampilan baru, dan tabungan jangka panjang.
Dengan adanya tantangan ini, banyak orang yang akhirnya lebih sadar tentang uang yang mereka keluarkan, sehingga mereka lebih berhati-hati dalam melakukan pembelian.
Selain itu, tantangan ini juga menjadi cara untuk mengurangi rasa FOMO (Fear of Missing Out) yang sering terjadi di media sosial, yang mendorong seseorang untuk membeli barang hanya karena tren atau pengaruh orang lain.
Langkah-langkah Mengikuti No Buy Challenge 2025
Bagi yang tertarik untuk ikut serta dalam tantangan ini, berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa diikuti:
1. Buat daftar larangan belanja dengan menentukan barang-barang yang tidak perlu dibeli selama tantangan, seperti pakaian, aksesoris, atau makanan ringan yang tidak mendesak.
2. Tentukan durasi tantangan sesuai dengan komitmen pribadi, apakah itu selama satu bulan, tiga bulan, atau bahkan sepanjang tahun 2025.
3. Libatkan teman dan keluarga untuk ikut serta.
4. Bagikan pengalaman di media sosial dengan menceritakan perjalanan mengikuti tantangan ini. Selain memotivasi diri sendiri, ini juga bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
5. Setelah tantangan selesai, lakukan evaluasi. Amati perubahan pola belanja dan hitung berapa banyak uang yang berhasil dihemat.
Dengan begitu, tantangan ini bisa menjadi titik balik bagi siapa saja yang ingin memperbaiki keuangan di tahun 2025.
Reporter Magang: Thalita Dewanty