Realisasi Investasi Indonesia Tumbuh Positif, Hilirisasi Jadi Kunci Utama
Rosan P. Roeslani, menyampaikan bahwa kebijakan hilirisasi yang dijalankan pemerintah Indonesia memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan investasi.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani, menyampaikan bahwa kebijakan hilirisasi yang dijalankan pemerintah Indonesia memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan investasi. Hal ini tercermin dari hasil realisasi investasi triwulan III tahun 2024 yang menunjukkan angka yang menggembirakan.
Menurut laporan Kementerian Investasi/BKPM, pada periode Juli–September 2024, total investasi yang tercatat mencapai Rp431,48 triliun, mengalami peningkatan 15,24% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi sektor hilirisasi pada triwulan ini sebesar Rp91,51 triliun atau 21,2% dari total investasi, yang tidak hanya mendukung pencapaian 26,15% dari target investasi 2024, tetapi juga menyerap tenaga kerja sebanyak 650.172 orang.
Rosan menekankan bahwa hilirisasi adalah strategi penting untuk menciptakan nilai tambah pada produk dan membuka lapangan pekerjaan. "Hilirisasi memainkan peran yang sangat besar dalam meningkatkan investasi, serta menghasilkan produk bernilai tambah yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan," ungkapnya pada konferensi pers, Selasa (15/10).
Dalam hal ini, sektor Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat naik 11,62%, dari Rp178,20 triliun menjadi Rp198,83 triliun. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami kenaikan signifikan sebesar 18,55%, dari Rp196,20 triliun menjadi Rp232,65 triliun, dengan kontribusi PMA mencapai 53,92% dari total investasi. Negara-negara dengan kontribusi terbesar dalam PMA adalah Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Realisasi Januari hingga September 2024
Realisasi investasi Indonesia pada periode Januari hingga September 2024 menunjukkan hasil yang positif, memperkuat keyakinan bahwa target investasi tahun 2024 dapat tercapai bahkan terlampaui. Rosan menyatakan bahwa capaian ini semakin meningkatkan optimisme terhadap pencapaian target investasi nasional.
Pada periode tersebut, total realisasi investasi mencapai Rp1.261 triliun, meningkat hampir 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini sudah memenuhi 76,4% dari target investasi sebesar Rp1.650 triliun untuk tahun 2024. "Realisasi investasi ini menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target hingga akhir tahun," ujar Rosan.
Sektor hilirisasi tetap menjadi penyumbang utama dalam pencapaian ini, dengan kontribusi sebesar Rp272,91 triliun atau 21,6% dari total investasi. Selain itu, investasi luar Jawa juga mengalami peningkatan signifikan, tercatat mencapai Rp635 triliun atau 50,34% dari total investasi, meningkat 16,34% dibandingkan tahun lalu.
Selama sepuluh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp9.117,4 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 13.836.775. orang, melampaui target Rencana Strategis Kementerian Investasi/BKPM. Rosan juga menyoroti peran sektor manufaktur yang mengalami perkembangan pesat, dengan pertumbuhan mencapai 15,5% dalam sepuluh tahun terakhir. "Sektor manufaktur terus menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan kami akan terus mendorong sektor ini untuk tumbuh lebih besar lagi," tutup Rosan.