Prabowo akan Bangun Sekolah Rakyat untuk Anak Tak Mampu dan Miskin Ekstrem
Pemerintah tengah melakukan uji coba sekolah rakyat di tiga titik di Jakarta, Bogor, Depok Tangerang.
Presiden Prabowo Subianto berencana membangun sekolah rakyat untuk anak-anak tidak mampu yang berada di bawah naungan orang tua. Nantinya, anak-anak tersebut akan dibina secara khusus dalam sekolah rakyat.
"Pak Presiden juga ingin membuat sekolah khusus untuk anak-anak yang tidak mampu tapi masih di bawah naungan orang tua dibina langsung khusus dalam sekolah rakyat," jelas Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar usai rapat bersama Prabowo di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Jumat (3/1).
Dia menyampaikan, pemerintah tengah melakukan uji coba sekolah rakyat di tiga titik di Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Namun, nantinya sekolah rakyat akan dibangun di semua provinsi.
"Belum, (sekarang) baru tiga titik dulu. Jabodetabek," ujarnya.
Cak Imin menuturkan sekolah rakyat akan berada di bawah koordinasi Kementerian Sosial. Dia menjelaskan warga kategori tak mampu dan miskin ekstrem akan diprioritaskan masuk sekolah rakyat.
"(Diutamakan) Yang tidak mampu, miskin ekstrem," tutur Cak Imin.
Menurut dia, sekolah rakyat akan berformat boarding atau asrama. Hal ini untuk memastikan gizi anak-anak dapat terpenuhi dengan baik.
"Sebetulnya yang diutamakan boarding-nya yang paling penting sehingga gizinya tertangani," kata Cak Imin.
Makan Bergizi Gratis untuk Kabupaten Kemiskinan Ekstrem Tinggi
Pemerintah Provinsi Jawa Tengahmulai melakukan uji coba makan bergizi gratis di tiga kabupaten kota. Yakni Brebes, Kebumen, dan Wonosobo.
Tiga kabupaten kota yang dipilih karena tergolong daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Tengah Nana Sudjana mengatakan uji coba ini untuk mendukung program yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Program makan bergizi ini juga disesuaikan dengan program prioritas Pemprov Jateng terkait penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta stunting.
"Ini untuk program prioritas kita terkait masalah kemiskinan. Selain itu juga untuk kesiapan Pemprov Jateng dalam mendukung program kerja Presiden," kata Nana saat memimpin rapat evaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jateng dan persiapan program 100 hari kerja Presiden di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (1/11).
Nana mengatakan, program uji coba makan bergizi anak usia sekolah ini diharapkan melibatkan banyak dinas. Baik itu Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Peternakan, serta para BUMD yang sesuai.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar mengatakan, ketiga daerah tersebut selain memiliki tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi, juga memiliki prevalensi stunting yang tinggi. Prevalensi stunting Kabupaten Wonosobo masih sekitar 29,2%, Kabupaten Kebumen 21,9%, Kabupaten Brebes 21,6%.
Rencananya, uji coba akan dimulai pada 8 November 2024 di Kabupaten Kebumen dengan total anak usia SD-SMP sebanyak 2.000 orang. Kabupaten Brebes dimulai pada 9 November 2024 dengan total keseluruhan 1.932 anak sekolah SD Negeri dan SDLB. Kemudian di Kabupaten Wonosobo dimulai pada 11 November 2024 dengan total keseluruhan 1.908 anak.
"Sasarannya adalah anak usia 60-72 bulan dan anak sekolah usia lebih dari 6 tahun, tetapi kurang dari 18 tahun," jelasnya.