Miliarder Ini Beri Nasihat Sederhana Capai Kesuksesan di 2025, Semua Orang Pasti Bisa
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi terus berkembang, kemampuan interpersonal tetap menjadi aspek yang tidak dapat tergantikan dalam dunia kerja.
Miliarder teknologi dan salah satu pendiri Infosys, Nandan Nilekani memberikan nasihat yang sederhana namun berharga untuk mencapai kesuksesan di tengah perubahan besar yang dipicu oleh teknologi dan kecerdasan buatan (AI).
"Saya bangun setiap pagi dengan keinginan untuk mempelajari hal-hal baru, dan saya menjaga pikiran saya tetap terbuka," ungkap Nilekani dalam wawancaranya dengan CEO LinkedIn, Ryan Roslansky, di episode buletin The Path.
-
Siapa yang bisa melakukan tips orang kaya ini? Beberapa kebiasaan dan praktik kesehatan yang mereka lakukan dapat diadopsi oleh siapa saja untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Gimana caranya miliarder kaya? Dengan memprioritaskan kesehatan, mengasah pikiran, menghargai keluarga, dan merencanakan hari dengan baik, mereka berhasil mencapai puncak kesuksesan.
-
Siapa yang punya peluang jadi miliarder? Dia menuliskan, menjadi guru yang kaya bukan berarti harus mempunyai pendapatan yang besar.
-
Apa saran miliarder ini untuk pembeli rumah? Karena membeli properti merupakan salah satu keputusan terbesar yang akan dibuat orang dalam hidup mereka, Sethi menyarankan pembeli untuk 'mempertimbangkan angka-angka dengan cermat,' termasuk biaya semu, sebelum mereka membuat keputusan.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
Pernyataan tersebut dikutip dari CNBC pada Rabu (1/1). Pria berusia 69 tahun ini memiliki perjalanan karier yang mengesankan. Setelah menyelesaikan pendidikan di IIT Bombay pada 1978, ia memulai karier di perusahaan teknologi sebelum mendirikan Infosys pada 1981 bersama N.R. Narayana Murthy.
Infosys kini menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka di India. Di tahun 2009, Nilekani menciptakan Aadhaar, sistem identifikasi biometrik terbesar di dunia.
Meski demikian, Nilekani menekankan bahwa keberhasilannya tidak hanya berasal dari keterampilan bisnis, tetapi juga dari rasa ingin tahunya yang besar.
"Saya seorang pengusaha yang tidak disengaja. Bukan karena saya ingin menjadi pengusaha, tetapi setelah melakukannya, saya menyadari bahwa inilah panggilan hidup saya," jelasnya.
Soft Skill Lebih Penting dari Sebelumnya
Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan AI, banyak pekerjaan yang berisiko tergantikan oleh otomatisasi. Namun, Nilekani meyakini bahwa soft skill seperti rasa ingin tahu, empati, dan kemampuan beradaptasi akan menjadi kunci sukses di masa depan.
"Masa depan adalah tentang apa yang hanya dapat dilakukan manusia," kata Nilekani.
"Empati, kasih sayang, menghubungkan titik-titik, tetaplah ingin tahu, terhubung, dan relevan," tambahnya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi terus berkembang, kemampuan interpersonal tetap menjadi aspek yang tidak dapat tergantikan dalam dunia kerja.
Diperkuat Miliarder Lainnya
Pandangan ini juga diperkuat oleh beberapa miliarder lainnya, termasuk Mark Cuban dan CEO Amazon, Andy Jassy.
"Saya tidak tahu pasti ke mana AI akan membawa kita, tetapi saya tahu saya harus tetap memperhatikan, tangkas, ingin tahu, dan mampu beradaptasi," kata Cuban dalam sebuah pernyataan pada bulan Oktober.
Andy Jassy menambahkan bahwa individu yang enggan untuk mempelajari keterampilan baru dan memahami lingkungan di sekitar mereka akan mengalami stagnasi.
Menurut data dari Pew Research Center, pada tahun 2022, sekitar 19 persen profesional di Amerika bekerja di sektor yang paling terpengaruh oleh AI, dan angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Oleh karena itu, Nilekani menekankan bahwa semangat untuk belajar adalah investasi terbaik untuk masa depan.