Stop Boros! Begini Tips Menghindari Jebakan Impulsive Buying yang Mengancam Keuanganmu
Biar nggak terjebak impulsive buying, berikut ini beberapa tips yang bisa mulai kamu lakukan dari sekarang!
Stop Boros! Begini Tips Menghindari Jebakan Impulsive Buying yang Mengancam Keuanganmu
Lagi asyik scroll e-commerce, begitu lihat ada barang lucu bawaannya pasti langsung ingin checkout. Begitu pun saat lagi jalan-jalan di mall, barang yang terlihat menarik hati juga selalu ingin dibeli. Tapi setelah selesai euforia membeli barang baru, tiba-tiba rasa penyesalan muncul saat melihat saldo di rekening yang semakin menipis padahal gajian masih lama.Kamu juga sering mengalami momen seperti ini? Well, bisa jadi kamu mengalami yang namanya impulsive buying! Secara umum, impulsive buying adalah perilaku membeli barang tanpa direncanakan dan tanpa memikirkan fungsi dan konsekuensinya. Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, tapi ternyata bisa membuat kondisi keuangan pribadi jadi tidak sehat.
Biar nggak terjebak impulsive buying, berikut ini beberapa tips yang bisa mulai kamu lakukan dari sekarang!
Pikirkan Kembali Soal Manfaatnya
Sebelum membeli barang tertentu, coba pikirkan dulu soal manfaatnya. Melihat promo atau diskon yang berlaku memang bisa membuatnya menarik untuk dibeli. Namun, jangan langsung checkout atau membawanya ke kasir. Sebelum itu, pikirkan terlebih dulu apakah barang-barang tersebut memang kamu butuhkan?
Kalau yang ada di dalam pikiran kamu ‘suatu saat mungkin akan dibutuhkan’, sebaiknya urungkan niat untuk membelinya. Hal ini jadi tanda kalau kamu belum benar-benar membutuhkannya saat ini. Kebiasaan membeli barang yang 'mungkin akan diperlukan' di masa depan adalah salah satu hal yang memicu impulsive buying.
-
Bagaimana cara menghindari impulsive buying? Salah satu cara menghindari perilaku impulsive buying ini adalah dengan memahami kembali mana keinginan (wants) dan kebutuhan (needs). Dengan begitu, Anda bisa menyusun menyusun skala prioritas sebelum melakukan pembelian barang.
-
Kenapa impulsive buying harus dihindari? Perilaku impulsive buying sudah seharusnya dihindari agar kondisi finansial bisa tetap terjaga dan stabil.
-
Kenapa impulsif membeli jadi berbahaya untuk keuangan? Perilaku ini membuat seseorang menjadi lebih boros karena membeli sesuatu hanya berdasarkan keinginan dan bukan atas dasar kebutuhan. Perilaku impulsive buying ini pun bisa berbahaya bagi kestabilan finansial.
-
Apa itu impulsive buying? Impulsive buying adalah sebuah perilaku dimana seseorang cenderung membeli sesuatu hanya berdasarkan keinginan dan tanpa berpikir dua kali. Berbeda dari perilaku konsumtif yang berarti kecenderungan mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan.
-
Mengapa penting menghindari perilaku konsumtif? Gaya hidup konsumtif hanya akan membuat Anda tidak bisa menabung dan berpotensi memiliki utang menumpuk.
-
Bagaimana cara menghindari gaya hidup konsumtif? Terapkan gaya hidup hemat dan bijak dalam mengatur pengeluaran. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan, dan pastikan untuk selalu menyisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung atau diinvestasikan.
Pertimbangkan Seberapa Sering Memakainya
Kalau pun kamu merasa barang tersebut memang berguna dan dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah pertimbangkan lagi seberapa sering memakainya. Misalnya ketika akan membeli barang fashion seperti sweater kekinian. Coba pikirkan kembali apakah kamu akan sering menggunakannya?
Jika daerah tempat tinggalmu berada di kawasan yang dingin, membeli sweater baru memang bisa jadi pilihan untuk menemani aktivitas sehari-hari. Tapi, kalau dalam setahun kira-kira hanya digunakan beberapa kali, sebaiknya urungkan niat untuk membelinya.
Perhatikan Juga Space Penyimpanan di Rumah
Hal lain yang perlu diperhatikan tapi seringnya terlupakan adalah apakah di rumahmu masih ada tempat penyimpanan untuk barang tersebut? Sebagai contoh, misalnya saat kamu akan membeli sepatu. Barang ini sudah pasti akan sering digunakan untuk bekerja atau beraktivitas lainnya. Tapi coba ingat-ingat, apakah masih ada space di rumah untuk menyimpan kotak sepatu baru?Jika rak sepatu sudah terlihat penuh, artinya kamu sudah punya banyak koleksi sepatu. Jadi, nggak perlu membeli yang baru lagi. Cukup manfaatkan yang sudah ada untuk menemani aktivitas sehari-hari.
Apakah Kamu Memiliki Budget Khusus untuk Membelinya?
Ini dia pertanyaan lain yang juga perlu dipertimbangkan sebelum membeli suatu barang. Pikirkan juga dari sisi finansial. Apakah kamu memang memiliki budget khusus untuk membelinya? Jika ternyata kamu melakukan pembelian dengan kartu kredit atau mengambil dari tabungan/dana darurat, percayalah itu bukan keputusan yang tepat.
Hal tersebut menandakan sebaiknya kamu tidak membeli barang tersebut. Untuk mengatur keuangan, perlu dipertimbangkan secara matang barang-barang yang ingin dibeli. Jika belum mengatur budget untuk pengeluaran tersebut, sebaiknya tahan dulu keinginan untuk membeli sesuatu.
Hindari Pembelian Barang Berkedok Self Reward
Saat sedang sedih atau stres, banyak orang melakukan stress release dengan berbelanja. Membeli barang dengan alasan self reward pun banyak dilakukan. Namun, waspada kondisi ini bisa mengganggu keuanganmu jika tidak diatur dengan baik.
Belanja untuk menyenangkan diri adalah salah satu tanda impulsive buying. Selain itu, self reward yang benar adalah melakukan pembelian suatu barang dengan terencana, baik itu tujuan maupun budget. Jadi, kalau tiba-tiba lagi di mall dan membeli tas baru dengan alasan self reward, itu namanya impulsive buying!
Itu tadi beberapa tips yang bisa dilakukan demi mencegah jebakan impulsive buying. Yuk, saatnya lebih bijak dalam berbelanja!