Lima cerita kematian paling konyol sedunia
Kematian memang tak mengenal waktu, tempat, dan umur.
Kata orang, satu-satunya yang paling pasti di dunia ini adalah kematian. Berbagai macam cara bisa menjadi penyebab seseorang atau banyak orang harus berakhir hidupnya. Dari mulai yang sederhana hingga yang paling mengenaskan.
Kematian memang tak mengenal waktu, tempat, dan umur. Di antara kematian-kematian itu ada pula orang yang meninggal karena sebab yang terbilang konyol.
Bagaimana kisah mereka? Simak ulasannya berikut ini.
-
Apa yang menjadi keunggulan Jakarta sebagai destinasi wisata? Pulau ini merupakan rumah bagi ibu kota negara yang besar, yang memiliki semua fasilitas yang dapat Anda bayangkan, dengan harga yang murah.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari Kota Tua Jakarta? Kota Tua adalah harta karun sejarah yang tidak boleh dilewatkan ketika kita mengunjungi ibu kota.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Apa yang menjadi polutan utama di udara Jakarta saat ini? "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan situs IQAir tersebut.
Pria ini tewas digigit unta
Pria India bernama Govind Trivedi, 45 tahun, tiga hari lalu tewas digigit unta karena berada terlalu dekat dengan hewan gurun itu.
Dia dinyatakan tewas di lokasi kejadian di Kota Ahmedabad, Provinsi Gujarat, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (20/1).
Seorang pria lain bernama Phoola Mena yang bertugas menjaga unta itu juga kakinya digigit saat akan menyelamatkan Trivedi.
Menurut saksi, kejadian itu berlangsung pada Ahad malam ketika unta itu diikat di dekat sebuah pasar di Distrik Bapunagar.
Polisi mengatakan mereka tengah menyelidiki majikan unta itu, Lalisinh Rajput, untuk mengetahui apakah dia lalai menjaga untanya.
Menurut koran the Times of India, Rajput kerap mengikat untanya di jalanan ketika dia belanja di pasar.
Mena yang dibayar buat menjaga unta itu sedang tertidur ketika Trivedi mendekati hewan itu.
Warga bernama Kalidas Waghela yang tinggal di sebuah gubuk dekat lokasi mengatakan Trivedi adalah pemabuk yang bisa mengunjungi rumahnya.
"Pada Ahad malam, Trivedi melantur hingga ke dekat unta itu saat dia mau pulang. Unta itu lalu merasa terganggu dan menyerangnya. Unta itu menggigit kepala Trivedi," kata Waghela.
Teriakan Trivedi membangunkan warga sekitar tapi ketika mereka berusaha menolongnya, semua sudah terlambat.
Tersambar petir, dua perempuan ini tewas karena beha
Yang satu ini cerita orang tewas karena kutang alias beha.
Dua perempuan di London, Inggris, pada 1999 silam sedang berjalan melewati taman Hyde Park. Sayangnya, cuaca hari itu sangat tidak mendukung. Langit gelap, petir menggelegar dan angin kencang menerbangkan segala.
Dua permpuan itu diketahui mencoba mencari tempat teduh buat berlindung di bawah sebuah pohon besar. Saat itulah petir kuat menghantam mereka.
Rupanya kawat besi di beha yang mereka pakai menjadi penghantar listrik yang mematikan. Kedua perempuan itu langsung tewas seketika. Dan jasad mereka baru ditemukan 15 jam kemudian.
Remaja Taiwan tewas setelah main game 40 jam
Saking asyiknya bermain video game selama 40 jam tanpa berhenti, seorang remaja 18 tahun di wilayah Tainan, Taiwan Selatan, tewas. Remaja itu ditemukan di sebuah kafe Internet oleh pekerja kafe. Dia diyakini tak makan selama dua hari lantaran sibuk main game bernama Diablo III. Remaja itu hanya diketahui memiliki nama keluarga Chuang.
Peristiwa itu Juli 2012. Karyawan kafe Internet menceritakan, ketika sedang memasuki ruangan dia menemukan Chuang ketiduran di atas meja. Dia lalu membangunkannya. remaja berdiri dan berjalan. Baru beberapa langkah, Chuang terjatuh.
Remaja itu segera dilarikan ke rumah sakit setempat. Namun dia dinyatakan meninggal dalam perjalanan. Jenazahnya kemudian diotopsi dan penyebab kematiannya sebab duduk selama berjam-jam dalam posisi yang sama sehingga menyebabkan jantungnya bermasalah.
Pria ini tewas setelah menjadi juara makan kecoa
Nahas betul nasib Edward Archbold. Pria berusia 32 tahun ini tewas setelah berhasil menjadi juara dalam lomba makan kecoa di sebuah toko penjual hewan melata, Ben Siegel Reptile, Deerfield Beach, sebelah utara Miami, Florida, Amerika Serikat, Jumat (5/10).
Seperti dilansir Sky News, Selasa (9/10/2012), lomba itu diikuti 30 orang peserta. Hadiah utama dalam lomba itu adalah seekor ular piton.
Menurut pernyataan Kantor Sheriff Broward, Edward jatuh sakit tak lama setelah kompetisi berakhir. Dia jatuh tersungkur di depan toko penjual hewan melata itu.
Edward kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit (RS) terdekat. Namun, setibanya di RS Edward dinyatakan telah meninggal dunia.
Polisi saat ini sedang menunggu hasil diagnosa RS soal penyebab kematian Edward. Menurut polisi, selain Edward tak ada satu pun kontestan dalam lomba itu yang mengalami sakit akibat memakan kecoa.
"Kami merasa sangat mengerikan," kata pemilik toko, Ben Siegel.
Menurutnya, sebelum mengikuti lomba, Edward tidak terlihat sakit, alias dalam keadaan segar bugar.
"Dia tampak seperti dia hanya ingin pamer dan itu sangat bagus," kata Siegel.
Sementara itu, profesor entomologi University of California di Riverside, Michael Adams berpendapat kecoa-kecoa dalam lomba tersebut aman untuk dimakan, kecuali kecoa tersebut terkontaminasi bakteri berbahaya.
"Beberapa orang memang memiliki alergi terhadap kecoa, tetapi tidak ada racun dalam kecoa atau serangga terkait," katanya.
Apes, pria ini tewas tertimpa sapi
Seekor sapi jatuh menembus atap rumah seorang pria Brasil hingga menyebabkan dia tewas dan istrinya juga hampir terbunuh.
Sapi seberat satu ton itu sedang melewati sebuah bukit di belakang rumah pria itu di Kota Caratinga ketika kakinya menginjak atas asbes rumah Joao Maria de Souza, 45. de Souza ketika itu sedang tidur di ranjangnya, seperti dilansir surat kabar the Guardian, Ahad (14/7/2013).
Dia kemudian segera dilarikan ke rumah sakit namun tewas sehari setelahnya, karena pendarahan.
Kerabat Souza mengatakan dia sebelumnya dalam keadaan sadar dan masih baik-baik saja tapi terlalu lama menunggu dokter.
Media setempat menyebut peristiwa ini menjadi yang ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir. Namun tak ada korban jiwa dalam dua insiden sebelumnya.
Dalam insiden pertama tak ada orang ketika seekor sapi jatuh dari atap rumah.
Di peristiwa kedua, seorang bayi dan seorang anak sedang tidur ketika seekor sapi jatuh di samping mereka.
Caratinga merupakan kota di perbukitan Minas Gerais. Tempat itu terkenal sebagai wilayah peternakan dan produk susu di Brasil.