Lima kisah cinta pasangan lansia paling mengharukan sejagat
Tidak selamanya kisah cinta mereka berujung bahagia.
"Cinta abadi tak akan pernah lekang dimakan zaman. Era boleh berganti, tetapi kasih sejati akan selalu abadi." Sebuah kutipan sederhana tersebut terasa klise dan hanya terdapat dalam romansa fiksi kuno yang kerap menulis kisah cinta yang berujung bahagia. Namun, rupanya kisah tersebut benar adanya dan sangat nyata bahkan dapat menguras air mata.
Hidup bersama mati pun berdua. Terdengar konyol namun itulah yang dilakukan sepasang pasutri lanjut usia di China. Contoh lain adalah dimana seorang nenek yang usianya mendekati satu abad ngotot minta kawin dengan seorang pria yang berusia lebih muda jauh di bawahnya.
Berikut lima kisah cinta pasangan lansia paling mengharukan sejagat yang dirangkum merdeka.com dari bermacam sumber
-
Kata-kata indah apa yang menggambarkan cinta yang sempurna? “Aku melihatmu begitu sempurna, hingga aku mencintaimu. Lalu aku melihat bahwa kamu tidak sempurna dan aku semakin mencintaimu.” —Angelita Lim
-
Apa contoh-contoh kata-kata cinta dalam diam? “Sampai detik ini setidaknya aku tahu gimana rasanya mencintai dalam diam, memendam perasaan rindu sendirian.” “Terkadang memendam adalah pilihan satu-satunya agar semua terlihat baik-baik saja.”
-
Apa ciri-ciri kata-kata cinta yang romantis dan penuh makna? Cinta adalah perasaan yang mendalam dan kompleks yang bisa dirasakan oleh setiap orang. Kata cinta bisa disampaikan sebagai ungkapan dari perasaan tulus.
-
Kapan kata-kata cinta romantis ini bisa dibagikan? Kata-kata cinta romantis untuk pacar tentara dapat menguatkan hati meski jarak menjadi tantangan.
-
Apa kata-kata bijak yang bisa menggambarkan cinta dan kasih sayang saudara kandung? Tidak ada cinta seperti cinta untuk saudara dan tidak ada cinta seperti cinta dari saudara.
-
Apa saja yang jadi ciri khas caption galau tentang cinta? Caption galau akibat cinta paling galau yang menyentuh dapat mewakili perasaanmu. Anda harus yakin agar dapat move on dan bangkit lagi dari kesedihan serta menjalani kehidupan di lembaran yang baru.
Selam 24 tahun pria ini berjuang lunasi utang demi perawatan istri
Dua puluh empat tahun lalu, ketika Ren Chun'ai jatuh sakit, Mei Guanghan tidak punya uang untuk membayar biaya perawatan istrinya. Dia tidak memiliki pilihan lain, selain terpaksa meminjam 70.000 yuan (sekitar Rp 129 juta) dari ratusan tetangganya.
Sejak itu, Mei yang hanya seorang petani miskin dari Tingpang, Provinsi Zhejiang, China, berjanji pada dirinya, bahwa dia akan mengembalikan semua utangnya. Dan setelah puluhan tahun hidup dalam kemiskinan, dia berhasil mencapai tujuannya.
Dulu, kehidupan Mei dan istrinya tidak seperti sekarang. Dia hidup bahagia bersama istrinya, Ren Chun'ai, dan putrinya yang saat itu masih berusia 15 tahun. Sayangnya, takdir berkata lain, ketika pada tahun 1990, Ren yang naik traktor ke kota untuk membeli bahan makanan dalam perjalanan kembali ke desa mengalami kecelakaan yang mengerikan.
"Saya bertabrakan dengan traktor lain dan jatuh ke lembah. Tubuh saya menghantam batu dan setelah itu saya koma," tutur Ren kepada ChinaNews.
Biaya medis yang diperlukan untuk menyelamatkan hidup Ren sangat besar, sehingga Mei harus meminjam uang dari pintu ke pintu. Dia pergi dengan membawa buku catatan kecil berwarna cokelat untuk mencatat setiap nama dan jumlah uang yang mereka pinjamkan kepadanya.
"Suatu hari saya akan kembali, mengetuk pintu Anda dengan membawa uang Anda," Mei mengenang kata-kata yang disampaikannya kepada ratusan tetangganya.
Selama 15 tahun berikutnya, Mei menabung setiap sen yang didapatnya, mengelola uang itu untuk mengembalikan semua utangnya. Dia tinggal bersama istrinya di sebuah rumah yang hanya memiliki satu kamar tidur. Sungguh luar biasa, bagaimana mungkin dia bisa mengembalikan semua utangnya, saat dia sendiri hampir tidak mampu untuk makan. Namun bukan Mei namanya, kalau harus menyerah terhadap keadaan.
"Dia adalah pria yang baik dan terhormat," Ren memuji suaminya, "Dia rela hidup miskin sepanjang hidupnya hanya untuk bisa membayar semua utangnya."
Kegigihan Mei untuk mengembalikan semua utangnya selama belasan tahun, bukan satu-satunya hal yang membuat sosoknya jadi begitu dikagumi saat ini. Pria 66 tahun itu rela merawat istrinya yang lumpuh selama 24 tahun tanpa pernah sekalipun berpikir untuk meninggalkannya. Setiap pagi, sebelum pergi ke ladang, Mei akan menyempatkan diri untuk memandikan dan menyuapi istrinya. Dia percaya bahwa tanpa kehadiran Ren, rumahnya akan terasa sepi.
Meski kini dia telah melunasi semua utangnya, dia tetap menyimpan buku cokelatnya sebagai pengingat untuk masa-masa sulit yang pernah dilaluinya. Dia ingin memberikan buku itu kepada anaknya, supaya dia tidak pernah lupa bagaimana orang-orang baik itu mau menyelamatkan nyawa ibunya.
Lelaki 80 tahun kuras tabungan demi belikan istri cincin berlian
Kisah pria 80 tahun memberi hadiah cincin berlian kepada istrinya membuat heboh publik China. Foto pasangan suami-istri itu tengah membeli cincin di sebuah toko perhiasan beredar luas di situs Weibo di Negeri Tirai Bambu.
Pekerja toko perhiasan bernama Zhou Lanlan mengatakan pasangan jompo itu datang ke toko pada Rabu sore lalu. Sang suami kemudian menanyakan cincin berlian dengan harga cukup terjangkau.
Penjaga toko kemudian menawarinya sebuah cincin yang sedang diberi harga diskon. Setelah mencobanya di jari istrinya, pria tua itu kemudian membayar dengan sebuah kertas catatan bank yang diyakini adalah tabungan seluruh hidupnya. Dia mengatakan ingin membahagiakan istrinya setelah berjuang menabung sepanjang hidup.
"Ini sungguh kisah cinta sejati," kata komentar seorang pengunjung situs Weibo.
"Kisah ini adalah yang paling romantis yang pernah terjadi di kampung halaman saya di Korla. Saya harap hidup mereka lebih baik," kata komentar lain.
Pasangan renta ditemukan mati bergandengan tangan
Pasangan renta di Shanghai, China ditemukan mati terbakar di kamar tidur mereka. Namun ada yang berbeda, jenazah kedua pasangan ini ditemukan bergandengan tangan.
Beberapa saat sebelumnya, pasangan berusia 85 tahun itu sempat meninggalkan pesan terima kasih untuk tetangga mereka di muka pintu.
"Mereka mengatakan terima kasih telah menolong, dan ini waktunya mereka pergi," ucap tetangga yang ditinggalkan pesan, seperti dilansir dari metro.co.uk, Jumat (20/11).
Menerima pesan tersebut, tetangga yang tak mau disebutkan namanya ini mengatakan langsung mendobrak pintu rumah pasangan tua ini. Begitu mereka membuka pintu, api mulai berkobar.
Mereka mengatakan tidak dapat langsung menyelamatkan kedua orang tua itu lantaran api begitu besar. Akhirnya para tetangga segera menelepon petugas pemadam kebakaran.
Pemadam kebakaran yang menemukan pasangan ini mengatakan keduanya terbaring di tempat tidur dan sudah tidak bisa diselamatkan lagi.
"Keduanya berbaring dengan tangan saling bertautan," ungkap si petugas pemadam kebakaran.
Pria sepuh lamar nenek 98 tahun dengan cincin Rp 55,5 juta
Sepasang kekasih berbeda usia jauh akhirnya mengikrarkan janji setia mereka di sebuah panti jompo di Kota Shaanxi, China. Sang pria yang berusia 63 tahun ini akhirnya berhasil melamar wanita pujaan yang sudah berusia hampir mendekati satu abad, tepatnya 98 tahun.
Seorang netizen dari media sosial China Weibo bernama Xinjueluodeheimao merasa tersentuh dengan kisah kedua lansia ini. Berkat kemurahan hatinya, akhirnya secara cuma-cuma dia memberikan cincin permata senilai 20 ribu yuan atau setara dengan Rp 42,2 juta demi meresmikan hubungan mereka.
"Dalam satu hal mereka terpaut usia yang sangat jauh dan merupakan sebuah tantangan besar bila Yuan (sang wanita) memutuskan untuk hidup bersama setelah ini, Liu (sang pria) adalah seorang yang buta aksara yang hidup menbujang selama bertahun-tahun," tutur Yang Facai, kepala panti jompo, seperti dilansir dari laman Asia One, Kamis (7/1).
Lebih jauh diketahui, ternyata hubungan mereka tidak berjalan dengan mulus. Yuan ternyata sempat ngambek dan mengancam untuk bunuh diri dengan lompat dari lantai tiga gedung panti lantaran pihak panti mencoba menghalangi cintanya.
Namun begitu, Yuan mengaku sangat mencintai Liu dan siap mati untuknya, lapor pemberitaan laman People.cn.
Kisah romantisme mereka menyebar ke seluruh penjuru China hingga akhirnya mereka melangsungkan pernikahan. Liu adalah suami ke tiga Yuan selama dia hidup. Yuan terakhir kali menikah pada usia 60, namun suami ke duanya meninggal mendahuluinya.
Pria jompo ini rawat istrinya yang lumpuh selama 56 tahun
Terkadang kehidupan yang sederhana justru memperlihatkan kisah cinta yang sejati.
Seorang pria renta di desa terpencil Sunjiayu, Provinsi Shandong, China, dengan tulus hati dan penuh cinta merawat istrinya yang lumpuh hingga hanya bisa terbaring di tempat tidur selama 56 tahun.
Koran the Daily Mail melaporkan, Jumat (20/11), Du Yuanfa, nama pria itu, berhenti dari pekerjaannya sebagai penggali tambang demi merawat istrinya, Zhou Yu'ai karena sakit lumpuh sejak 1959.
Du yang kini berusia 84 tahun dan istrinya 76 tahun baru saja menikah selama lima bulan ketika Zhou tiba-tiba mengidap penyakit misterius pada usia 20 tahun. Dia tiba-tiba tidak bisa menggerakkan badannya.
Pada saat itu Du masih bekerja sebagai penggali tambang di kota terdekat Tai'an.
Ketika itu Du hanya menerima informasi dari sepucuk surat yang dikirim keluarganya, berisi pesan pendek: "Istrimu sakit dan tak bisa bangun dari tempat tidur."
Du kemudian mengajukan libur panjang dari pekerjaannya dan pulang ke rumah. Ketika sampai dia melihat istrinya tak bisa melakukan hal yang sederhana sekali pun dan hanya bisa terbaring di tempat tidur.
Dia mengatakan Zhou merasa seluruh tubuhnya kaku dan tak bisa berbalik. Dia bahkan tak bisa memegang benda apa pun dan harus disuapi untuk makan.
Du kemudian berusaha menyembuhkan penyakit istrinya dengan membawanya ke sejumlah rumah sakit menggunakan kursi roda.
Diagnosa dokter ibarat petir di siang bolong: Zhou tidak akan bisa bangun dari tempat tidur selama sisa hidupnya.
"Jangan khawatir. Aku akan merawatmu selamanya," ujar Du kepada istrinya setelah mendengar pernyataan dokter itu.
Du kemudian berhenti bekerja untuk benar-benar merawat istrinya sepanjang waktu.
Pasangan suami istri itu tinggal di sebuah rumah sederhana. Du melakukan semuanya dari mulai mengganti sprei tempat tidur istrinya hingga mendidihkan obat tradisional China untuk diminum Zhou.
Setiap hari, siang dan malam, Du merawat istrinya, menyuapinya makan, memijat, dan membersihkan badannya.
Kesetiaan Du membuat para tetangga terharu dan menolongnya dengan memberinya bahan-bahan keperluan untuk makan dan obat-obatan bagi istrinya.
Pemerintah setempat kemudian memutuskan akan membantu Du dengan memberinya uang santunan dari dana amal masyarakat.