Luapan syahwat Qaddafi
"Satu gadis ditemukan di tengah taman tiga bulan kemudian dalam keadaan terpotong dan telah diperkosa."
Bagi kaum lelaki, syahwat seksual meledak-ledak lumrah. Namun hanya mendiang pemimpin Libya Muammar al-Qaddafi bisa menyalurkan luapan hasrat seks dengan seenaknya selama 42 tahun berkuasa.
Simak saja cerita seorang guru perempuan di Ibu Kota Tripoli, Libya. Qaddafi adalah orang sangat maniak seks. Dia bersama putra-putranya kerap menculik dan menjadikan gadis-gadis muda sebagai budak seks mereka.
Kebanyakan dari perawan-perawan ini diculik dari sekolah atau kampus-kampus mereka. Gadis-gadis itu lantas ditawan untuk melayani kebutuhan seksual keluarga Qaddafi di kompleks Universitas Tripoli atau istana-istana lainnya.
Di kampus itu terdapat sebuah bangunan baru bisa dibuka setelah rezim Qaddafi runtuh. Di dalamnya terdapat ruang tidur Qaddafi dilengkapi kamar mandi dan sebuah ruang operasi untuk aborsi.
"Beberapa di antara gadis itu baru berusia 14 tahun," kata guru menolak disebut identitasnya itu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail hari ini. "Mereka menculik gadis mereka inginkan. Mereka tidak bermoral."
Putrinya termasuk yang ketakutan saban kali Kolonel Qaddafi melawat ke Universitas Tripoli. Semua gadis cantik dikumpulkan untuk dipilih oleh Qaddafi. Salah satunya hilang dan tidak pernah ditemukan sampai sekarang. "Satu gadis ditemukan di tengah taman tiga bulan kemudian dalam keadaan terpotong dan telah diperkosa," ujar guru itu.
Alhasil, wajar saja pemberontak menangkap dia hidup-hidup tidak kuasa menahan luapan amarah mereka. Qaddafi pun dihabisi dengan pistol emas miliknya.